Salinisasi Lahan dan Permasalahannya di Indonesia

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development
Abstract
Description
Abstrak. Salinisasi tanah merupakan proses peningkatan kadar garam mudah larut di dalam tanah sehingga terbentuk lahan salin. Salinitas adalah salah satu cekaman abiotik yang mengakibatkan berkurangnya hasil dan produktivitas tanaman pertanian. Setiap tahun luas lahan sawah yang ditinggalkan petani akibat mengalami salinisasi terus meningkat. Di Indonesia salinitas umumnya terjadi di lahan pertanian dekat pantai, disebabkan karena kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim. Diperkirakan lahan dekat pantai yang rentan mengalami salinitas seluas 12,020 juta ha atau 6,20% dari total daratan Indonesia. Problem salinitas pada pertanian beririgasi sering terkait dengan muka air tanah. Peningkatan kapilaritas dari muka air tanah dangkal akan membawa kembali garam-garam masuk ke daerah perakaran dan menjadi suatu sumber garam berkelanjutan. sedangkan salinitas di lahan rawa pasang surut dipengaruhi oleh pergerakan pasang surut air laut dengan tingkat salinitas yang bervariasi. Tanaman mempunyai kisaran toleransi tertentu terhadap perubahan bahkan cekaman lingkungan untuk selanjutnya dapat beradaptasi, termasuk pada cekaman salinitas. Kondisi biofisik dan kimia lahan sawah terdampak yang tidak menguntungkan tanaman tersebut memerlukan upaya pengelolaan lahan dan sistem budidaya tanaman secara tepat agar dicapai tingkat produksi yang optimal. Abstract. Soil salinization is the process of increasing the soluble salt content in the soil to form a saline soil. Salinity is an abiotic stress that results in reducing yield and productivity of agricultural crops. The area of paddy fields left by farmers as a result of experiencing salinization continues to increase every year. In Indonesia, salinity generally occurs in agricultural land near the coast, caused by sea level rise due to climate change.  It is estimated that land near the coast that is prone to experiencing salinity is 12.020 million ha or 6.20% of the total land area of Indonesia. The problem of salinity in irrigated agriculture is often related to the water table. The increase in capillarity from shallow groundwater levels will bring back salts into the root zone and become a continuous salt source.  Salinity in tidal swamps is influenced by the tidal movement of sea water with varying salinity levels. Plants have a certain tolerance range to the changes and even environmental stress so that they can then adapt, including to salinity stress. The biophysical and chemical conditions of the affected paddy fields that are not beneficial to the plant, requires proper land management and crop cultivation systems in order to achieve optimal production levels.
Keywords
soil, land salinization, salinisasi, lahan sawah, pengelolaan lahan, padi, produksi optimal, land management
Citation