Penyimpanan In Vitro Tunas Nilam dengan Cara Menghambat Pertumbuhan

No Thumbnail Available
Date
2001
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting dalam industri parfum. Pemeliharaan nomor-nomor tanaman nilam hasil variasi somaklonal atau koleksi pemulia tanaman di kebun koleksi memerlukan biaya yang tinggi karena setiap beberapa bulan tanaman hams diperbaharui. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan penyimpanan melalui in vitro. Telah dilakukan pe nyimpanan dua nomor tanaman (No. TT dan 2A) yang merupakan hasil variasi somaklonal. Eksplan yang digunakan adalah tunas lateral berukuran 3 mm. Percobaan terdiri dua macam. Pada percobaan pertama, perlakuan yang diuji adalah media dasar (MS dan MS 0,5), zat penghambat tumbuh paclobutrazol atau ancymidol (0, 1, 2, 3, 4, dan 5 mg/1) dan tunas hasil variasi somaklonal (2A) dan TT (tanaman induk sebagai kontrol). Rancangan percobaan adalah faktorial dalam lingkungan acak lengkap. Pada percobaan kedua, perlakuan yang diuji adalah paclobutrazol dan ancymidol 5 mg/1 + manitol (0, 3, dan 4%) pada media MS 0,5. Pada percobaan pertama, penyimpanan tunas nilam TT atau 2A pada media MS (1,0 dan 0,5) yang diberi paclobutrazol 5 mg/1 dapat menyimpan tunas sampai minggu ke-2 tanpa menyebabkan pertumbuhan abnormal. Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa paclobutrazol 5 mg/1 yang dikombinasikan dengan manitol 3% dan media dasar MS 0,5 merupakan perlakuan yang optimal. Sampai minggu ke-24, tunas pada perlakuan tersebut masih berwarna hijau dan tegar. Setelah disimpan selama enam bulan, tunas yang ditumbuhkan pada media MS yang diberi BA 0,1 mg/1 tetap mampu berproliferasi dan tampak normal.
Description
Keywords
Pogostemon cablin, penyimpanan, in vitro, zat penghambat tumbuh.
Citation