Karakteristik Beberapa Bahan Tanaman Obat Keluarga Zingiberaceae

No Thumbnail Available
Date
2001
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Tanaman keluarga Zingiberaceae merupakan tanaman temutemuan yang pada umumnya berkhasiat obat. Mutu bahan tanaman merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan sistem agribisnis. Bahan tanaman yang baik harus memenuhi tiga kriteria: mutu genetik, fisik, dan fisiologik. Mutu genetik, bahan tanaman harus jelas dan asli jenis atau varietasnya. Mutu fisik, bahan tanaman harus bersih secara fisik (tidak tercampur oleh kotoran dan varietas lain), bernas, warna kulit jelas, mengkilap, tidak keriput dan tidak retak, ukuran homogen. Mutu fisiologik, bahan tanaman mempunyai viabilitas dan vigor tinggi. Bahan tanaman keluarga Zingiberaceae umumnya berupa rimpang dan anakan. Rimpang harus diperoleh dari tanaman yang tidak sakit, umur telah mencapai opti mum, untuk jahe sekitar umur 10 bulan setelah tanam, dan hanya dapat disimpan selama 2-3 bulan. Kadar atsiri bahan tanaman keluarga Zingiberaceae pada umumnya tinggi, pada jahe gajah (besar) 1,62-2,29%, jahe kecil 3,05-3,48%, jahe merah 3,9%, kencur 1,93%, kunyit 1,46-1,81%, temulawak 1,63%, dan temu ireng 0,55-0,85%. Bahan tanaman yang dianjurkan untuk jahe besar (gajah) adalah 40-60 g; jahe kecil (emprit), lempuyang, dan temu putih 20-40 g, kunyit 15-20 g, dan temu ireng 20-25 g dengan kadar air 81,5-86,5%. Posisi ruas rimpang juga mempengaruhi mutu benih, untuk jahe dianjurkan menggunakan bahan tanaman pada posisi ruas rimpang ke-2 dan ke-3. Sebagai bahan tanaman, rimpang hendaknya telah ditunaskan dengan panjang tunas 0,5 cm, dua tunas per rimpang. Bahan tanaman lengkuas, bangle, dan kapol dapat berupa anakan dari tanaman induk. Bahan tanaman yang dianjurkan untuk tanaman tersebut adalah anakan yang telah berdaun.
Description
Keywords
Zingiberaceae, bahan tanaman, tanaman obat.
Citation