Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian BB Biogen
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian BB Biogen by Subject "Plasma nutfah tanaman pangan, karakterisasi, mutu gizi."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemKarakterisasi Mutu Gizi Plasma Nutfah Tanaman Pangan(BB Biogen, 2005) Suhartini ...[at al], Tintin; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianMutu gizi plasma nutfah tanaman pangan merupakan sifat penting yang perlu diketahui untuk mendukung para pemulia dalam menghasilkan varietas unggul baru. Karakterisasi mutu gizi bertujuan agar potensi yang dimiliki seperti kandungan protein, lemak, pati, amilosa, tanin, dan HCN yang terdapat pada plasma nutfah tanaman pangan dapat diinformasikan serta dimanfaatkan oleh para pengguna. Pada MT 2004 telah dilaksanakan pengujian terhadap sifat mutu gizi dari plasma nutfah tanaman pangan meliputi analisis kadar amilosa pada jagung dan padi, pati pada ganyong, ubi kayu dan ubi jalar, protein dan lemak pada kacang tanah dan kedelai, kadar tanin pada sorgum dan HCN pada ubi kayu. Jumlah aksesi yang diuji terdiri dari 100 nomor aksesi padi, 50 aksesi jagung, 25 aksesi ganyong, 30 aksesi kacang tanah dan kedelai, 25 aksesi ubi jalar, 30 aksesi ubi kayu, dan 30 aksesi sorgum. Pengujian kadar amilosa jagung dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Enzimatik BB-Biogen Bogor dan pengujian lainnya dilakukan di Laboratorium Pascapanen BBLitbang Pascapanen Pertanian Bogor. Hasil karakterisasi kadar amilosa diperoleh 8 aksesi jagung dengan amilosa tinggi kisaran 28,1-29,94% dan 3 aksesi amilosa rendah (13,7-18%). Hasil uji ulang 61 aksesi padi di Laboratorium Biokimia dan Enzimatik BB-Biogen, diperoleh keragaman kadar amilosa padi, yaitu 7,8-27,4%. Di antaranya 10 aksesi padi dengan kadar amilosa rendah (7,73-19,54%) dan 23 aksesi amilosa tinggi (25,40-27,40%). Pada kacang tanah, 4 aksesi memiliki kandungan protein tinggi (28-30,74%) dan 10 aksesi dengan kadar lemak tinggi (46,1-49,25%). Pada kedelai diperoleh 9 aksesi memiliki protein tinggi (46,67-40,03%) dan 3 aksesi dengan kadar protein <30%. Kadar lemak kedelai berkisar antara 21,48-16,54%. Pada plasma nutfah sorgum diperoleh 22 aksesi mengandung kadar tanin yang sangat rendah (<0,2%) sedangkan 7 aksesi dengan kadar tanin cukup tinggi (0,31-0,77%). Pengujian kadar HCN pada ubi kayu data yang diperoleh tidak dapat digunakan dan perlu dikaji ulang, hasil pengujian umumnya rendah sampai sangat rendah, demikian juga pada kultivar kontrol diperoleh hasil pengujian yang tidak sesuai dengan data yang sudah baku. Sebagai bahan pelaporan hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Pascapanen BB-Litbang Pascapanen Pertanian Bogor diperoleh kadar HCN umumnya sangat rendah (<20 ppm) dan terdapat 3 aksesi ubi kayu dengan HCN 28-50 ppm dan 6 aksesi memiliki HCN paling rendah (3-7 ppm). Uji pati 30 aksesi ubi kayu diperoleh 5 aksesi memiliki kadar pati tinggi (40,25-42,24%). Pada ubi jalar diperoleh 11 aksesi dengan kadar pati >30% (30,5-35,76%) dan 6 aksesi dengan kadar pati rendah (15,53-23,11%). Pada ganyong diperoleh 4 aksesi dengan kadar pati tinggi (>30%) dan 1 aksesi memiliki kadar pati paling rendah (19,46%).