Prosiding
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Prosiding by Subject "Abaka, Fusarium oxysporum, asam fusarat"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemSeleksi Silang Tunas Abaka dengan Asam Fusarat atau Filtrat F. oxysporum dan Regenerasinya Membentuk Planlet(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Sukmadjaja ...[at al], Deden; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianUntuk meningkatkan keragaman somaklonal tanaman abaka dilakukan dengan menggunakan mutagen fisik, yaitu radiasi sinar gamma dengan dosis radiasi 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 3,0 Krad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sema-kin tinggi dosis radiasi maka semakin rendah kemampuan kalus untuk berege-nerasi di mana pada dosis 3,0 Krad kalus tidak tahan terhadap radiasi yang di-berikan sehingga tidak mampu beregenerasi. LD50 diperoleh pada kisaran dosis 1,0-1,5 Krad. Untuk mendapatkan nomor harapan baru tanaman abaka yang tahan terhadap penyakit Fusarium oxysporum dilakukan seleksi in vitro dengan menggunakan komponen seleksi, yaitu toksin murni asam fusarat dengan kon-sentrasi 1, 15, 30, 45, 60, dan 75 ppm dan filtrat yang diisolasi dari F. oxyspo-rum dengan konsentrasi 10, 30, dan 50%. Seleksi dilakukan 2 tahap, di mana tahap kedua konsentrasi komponen seleksi dinaikkan satu tingkat dari seleksi tahap pertama. LD50 seleksi tahap pertama diperoleh dari perlakukan dosis radiasi 1,0 Krad dengan komponen seleksi asam fusarat 15 ppm. Dari seleksi tahap pertama menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis radiasi dan semakin tinggi konsentrasi komponen seleksi maka semakin rendah kemampuan tunas beregenerasi. Jumlah dan tinggi tunas tertinggi dihasilkan dari perlakuan radiasi 1,0 Krad pada 0 ppm diikuti oleh perlakuan radiasi 1,0 Krad dengan komponen seleksi asam fusarat 15 ppm. Hasil yang sama juga diperoleh pada seleksi ta-hap kedua. LD50 seleksi tahap kedua diperoleh dari perlakuan dosis radiasi 1,5 Krad dengan komponen seleksi asam fusarat 15-30 ppm. Secara umum per-lakuan radiasi lebih tahan daripada perlakuan tanpa radiasi. Dengan demikian perlakuan radiasi membuka peluang untuk mendapatkan nomor harapan baru tanaman abaka yang tahan penyakit F. oxysporum.