Majalah
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Majalah by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 68
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuletin 2005(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2005) Singosari, BBIB; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariBuletin yang berisi tentang prestasi- prestasi yang sudah di raih oleh BBIB Singosari pada tahun 2005. Diantaranya telah mendapatkan keputusan status "Akreditasi LUM.BBIBSGS" oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Dan artikel-artikel tentang peternakan yang menarik lainnya
- ItemBuletin 2006(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2006) Singosari, BBIB; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariBuletin yang berisi tentang artikel peternakan, kegiatan Balai diantaranya Launching Semen Beku Sexing Produksi BBIB Singosari dan lainnya
- ItemBuletin BBIB Singosari(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2007) Singosari, BBIB; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariOptimis, itulah sepenggal kata yang setidaknya harus bisa disuarakan oleh semua instansi pemerintah dalam menyongsong tahun 2007 ini sebagai tahun Penerapan Standar Pelayanan Publik khususnya yang ada di Jawa Timur. Di halaman lain juga disajikan seputar pengembangan inovasi teknologi terapan di bidang IB yang berhasil dilakukan oleh BBIB Singosari.
- ItemThe 31St Meeting Of The Asean Ministers On Agriculture And Forestry (Amaf) And The 9Th Meeting Of Amaf Plus Three(Ministry of Agriculture Republic of Indonesia, 2009-11) Ministry of Agriculture Republic of IndonesiaThe 31st Meeting Of The Asean Ministers On Agriculture And Forestry (Amaf) And The 9th Meeting Of Amaf Plus Three mencantumkan hal-hal berikut: 1. Susunan Delegasi RI 2. Skenario Kegiatan Menteri Pertanian 3. Matriks Perkembangan dan Posisi Delri 31st AMAF dan 9th AMAF+3 4. Point of Intervention Menteri Pertanian RI dalam 31st AMAF
- ItemMANI : Majalah Insan BBIB Singosari, " Education, Research, Inspiration, Opinion" :(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2011) Singosari, BBIB; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariMajalah yang berisi berbagai terobosan dan alih teknologi terutama di bidang perkembangan inseminasi buatan yang senantiasa dilakukan oleh Balai. Berbagai macam metode dan alat yang diaplikasikan oleh Balai dalam proses pembuatan semen beku senantiasa diperhatikan dan dikembangkan untuk mendapatkan produk yang memenuhi standar internasional. Sebuah sistem manajemen yang handal menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan output yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karenanya diperlukan sebuah standar manajemen pelayanan yang mampu mengcover semua produk yang dihasilkan oleh Balai. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 menjadi jawaban sekaligus bukti nyata akan keseriusan Balai dalam menciptakan produk yang berkualitas dan memenuhi kepuasan pelanggan.
- ItemMANI : Majalah Insan BBIB Singosari, Edisi 2016(Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, 2016) Singosari, BBIB; Balai Besar Inseminasi Buatan SingosariMajalah ini berisi mengenai kiprah BBIB Singosari di dunia Internasional. Menjadi sebuah kebanggaan bagi BBIB Singosari dan juga Indonesia karena dalam teknologi IB, negara ini terus menjadi rujukan dunia Internasional. Beberapa kerjasama Internasional telah dijalankan oleh BBIB Singosari mulai tahun 2007. Dan pada tahun 2016 ini, BBIB Singosari menjadi rujukan negara Kyrgyztan untuk mengembangkan teknologi inseminasi buatan di negaranya. Selain topik diatas, majalah ini juga memuat rubrik kolom Fungsional yang menyajikan berbagai informasi terkait ilmu peternakan yang kami harapkan bisa berguna bagi insan peternakan
- ItemTEKNOLOGI BUDIDAYA KENTANG PADA MUSIM HUJAN(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) KUSMANA, LIFERDI; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemMENGENAL MORFOLOGI BUNGA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BENIH PEPAYA(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Tri, Budiyanti; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemWaspadai Invasi Kutu Kebul Raksasa (Gient Whitlefly) Aleurodicus dugesii Cockerell (Homoptera:Aleyrodidae) pada Tanaman Sayuran(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Wiwin Setiawati, Ahsol Hasyim, Abdi Hudaya; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURAPada tahun 2008 kutukebul raksasa (KKR) pertama kali ditemukan di Indonesia, menyerang tanaman kembang sepatu di daerah Cipanas Jawa Barat. Dan pada tiga tahun terakhir ini ditemukan menyerang tanaman sayuran seperti cabai rawit dan labu siam. KKR dapat ditemukan pada ketinggian 500-1.300 meter di atas permukaan laut pada berbagai jenis tanaman mulai dari tanaman hias, buah-buahan, dab sayuran. Belum diketahui apakah kutu kebul raksasa menjadi vektor pembawa virus,kehadirannya akan berbahaya lagi. Tak hanya di Indonesia, KKR A. dugestii ternyata juga menginvasi sejumlah negara seperti : Texas (1991), California (1992), Lousiana, dan Florida (1996), Hawaii (2002), Belize, Costa Rica, Elsavador, Guetamala, Mexico, Nicaragua, Venezuela, Pakistan, dan Hawaii. sampai saat ini kehilangan hasil karena serangan KKR belum diketahui secara pasti. Akan tetapi kehadiran pada komoditas sayuran perlu diwaspadai, karena hama ini ditakutkan akan menyebar ke Seluruh Indonesia.
- ItemTeknik Pematahan Dormansi Mata Tunas Jeruk dengan Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Agus Sugiyatno; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURABenih Jeruk Bermutu diartikan sebagai benih bebas dari patogen sistemik tertentu, sama seperti induknya, dan tahapan proses produksinya sesuai dengan alur proses produksi pohon induk dan distibusi benih jeruk bebas penyakit yang telah diberlakukan pemerintah. Pengalaman di lapang menunjukkan bahwa penggunaan benih jeruk bermutu yang dikelola dengan baik akan memperpanjang umur produktif tanaman sampai umur 25-30 tahun dengan produksi lebih dari 100 kg/pohon. Dormansi mata tunas merupakan mekanisme adaptasi tanaman terhadap perubahan kondisi lingkungan dan merupakan ritme pertumbuhan sebagai manifestasi dari ritme endogen merupakan suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal.
- ItemKarakteristik Empat Cendawan Patogen pada Durian: phytopyhim vexans, Pythium cucurbitacearum, dan Pytium sp. D37(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Panca Jarot, Santoso; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemKutu Kebul Bemisia tabaci Gennadius (hemiptera:Aleyrodidae) Penyebar Penyakit Virus Mosaik Kuning pada Tanaman Terung(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Ahsol Hasyim, Wiwin Setiawati, Liferdi; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemIdiotipa Tanaman Pisang dan Sumerdaya Genetik Pendukungnya(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) EDISON HS, CATUR HERMANTO; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemStatus Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Endriyanto, Rebin, Karsinah; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemCendawan Ramah Lingkungan Pembunuh Hama Diophorina citri Kuwayama (Hemiptera:Psyllidae), Vektor Penyakit Huanglongbing pada Jeruk(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Mutia Erti Dwiastuti Erti; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURAPemanfaatan Cendawan yang ramah lingkungan sebagai entomopatogen yang bersifat parasit semakin berkembang luas sebagai bahan alami bioinsektisida sejak beberapa dekade terakhir ini. Produk yang sudah dihasilkan dalam bentuk suspensi, WP, dan ekstrak diberi nama Latricid merupakan akronim dari H. Citriformis pembunuh D. Citri.
- ItemMekanisme Pembentukan Jeruk SoE Seedless Hasil Induksi Radiasi Sinar Gamma(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Farida Yulianti, Dita Agisimanto; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURARadiasi sinar gamma pada Jeruk SoE menyebabkan munculnya sifat Seedless. Salah satu penyebabnya adalah perubahan morfologi bunga dan interaksinya dengan penurunan persentase polen fertil. Mekanisme seedless lainnya adalah proses abortus ovul yang terjadi pada umur delapan minggu setelah antesis.
- ItemPengembangan Salak Sari Intan di Bintan(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Hadiati, Sri; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
- ItemMengupas Seluruh Potensi Bahan Tanaman pada Perbanyakan Lili(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Herlina, Deborah; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURATanaman Lili diperbanyak secara vegetatif dan generatif baik secara konvensional maupun inkonvensional. Perbanyakan secara inkonvesional dapat menggunakan hampir semua bagian tanaman tergantung media yang digunakan. Bagian Bunga yang terbaik dan menghasilkan tunas dalam jumlah banyak, yaitu receptable atau penyangga bunga. Media yang secara umum dapat digunakan untuk inisiasi bagian-bagian tanaman maupun bunga secara aseptik, yaitu media MS ditambah thidiazuron 0,25 mg/I dan sukrosa 30 g/l.
- ItemCabai Hibrida H-1 Agrihorti Siap bersaing dengan Produk Cabai Hibrida Swasta Besar(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Kusmana, Rinda Kirana; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURADalam rangka mendapatkan varietas unggul cabai toleran penyakit utama seperti antraknosa dan berdaya hasil tinggi telah dilakukan pengujian oleh Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan telah dihasilkan calon varietas hibrida cabai merah yang berdaya hasil tinggi dan toleran tehadap antraknosa. Pengujian dilakukan di tiga lokasi dataran tinggi, yaitu : di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang,Kab.Bandung Barat, kemudian di desa Pangalengan, Kab.Bandung, dan yang terakhir di Kecamatan Cisurupan, Kab.Garut. Tujuan pengujian multilokasi ialah untuk mengetahui adaptasi calon varietas H-1 Agrihorti pada beberapa lokasi dataran tinggi di Jawa Barat. dalam pengujiannya calon varietas Hibrida H-1 dibandingkan dengan calon varietas hibrida yang dikeluarkan perusahaan swasta yang banyak ditanam oleh petani. seperti varietas Cosmos, Merona, Hot Beauty, dan Batalion.
- ItemTeknologi Perbanyakan Phalaenopsis secara In Vitro menggunakan Rachis Bunga sebagai Sumber Eksplan(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA, 2016-09) Winarto, Budi; PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURATeknologi perbanyakan Phalaenopsis secara in vitro menggunakan rachis sebagai sumber eksplan merupakan teknologi penyediaan benih berkualitas yang potensial dikembangkan dan diaplikasikan pada berbagai jenis Phalaenopsis. Aplikasi dimulai sejak pemilihan tanaman induk, penyiapan sumber dan sterilisasi eksplan, inisiasi, perbanyakan dan perkecambahan embrio, penyiapan dan aklimatisasi plantlets. Satu siklus produksi memerlukan waktu 16 bulan, dan satu eksplan menghasilkan lebih kurang 400 tanaman hasil aklimatisasi.