Browsing by Author "sapto wibowo, sigit"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemAlur Pembuatan Silase Jerami Padi sebagai Pakan Sapi di Sei Kakap Kalimantan Barat(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2014) sapto wibowo, sigit; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPetanl di Desa Sungal Kakap, Kabupaten Kubu Raya, ternyata sering mengalami kesulitan memperoleh rumput hijau pada saat petani mulai menanam padi.Salah satu penyebabnya adalah petani menyemprot lahan sawah dan sekilarnya dengan herbisida. Tujuannya unluk memberslhkan lahan dalam rangka persiapan lanam padi. Karena seluruh lahan disemprot dengan herbisida maka rumpul mati, lahan sawah dan sekitarnya bersih, tetapi pelani tidak dapat mencari rumput df lokasi ini untuk pakan sapi. Petani terpaksa mencari rumpul ke tempat lain yang jauh. Masalah ini memang hanya bertangsung singkat sekitar 1-2 bulan tetapi mengganggu pelani.
- ItemBuku Rekomendasi Teknologi Budidaya Padi, Jagung dan Kedelai Spesifik Lokasi Kalbar(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2012) Nurita, Sari; sapto wibowo, sigit; sunardi, sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratRekomendasi Teknologi Budidaya Padi,Jagung Dan Kedelai Spesifik Lokasi Di Kalimantan Barat ini dapat selesai. Buku ini merupakan salah materi desiminasi untuk mendukung kegiatan pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTI) Padi, Jagung dan Kedelai di Kalimantan Barat.Program SL-PTI mempunyai posisi strategis karena sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian yang difokuskan pada pengembangan ketahanan pangan,agribisnis dan peningkatan kesejahteraan petani.
- ItemMengenal hama dan Penyakit Utama Tanaman Jeruk(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2003-10) sapto wibowo, sigit; marsusi, revi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Barat telah bertekad untuk mengembalikan kejayaan daerah ini sebagai salah satu sentra produksi jeruk nasional melalui Program Rehabilitasi dan Pengembangan Jeruk. Program ini telah dimulai pada tahun 1999 dan ditargetkan pada tahun 2005 mencapai luasan 10.000 hektar. Dalam program ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat mendukung pengawalan teknologi yang diimplementasikan melalui program yang disebut Pengelolaan Terpadu Tanaman Jeruk dengan kegiatan utama antara lain: Participatory Rural Appraisal (PRA), Training of Trainers (TOT) jeruk, pelatihan petani dan petugas, pembuatan demplot tanaman jeruk yang sudah menghasilkan dan yang belum menghasilkan, inisiasi kelembagaan, serta pengembangan jaringan informasi.
- ItemProduksi pengolahan buah nenas (Nata de vina)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2003) sapto wibowo, sigit; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratNenas telah di kenal baik oleh Masyarakat Kalimantan Barat karena banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional dan kios-kios ketika memasuki panen raya. Buah ini sangat digemari karena selain rasanya enak nenas juga mempunyaikandungan vitamin dan kalori yang berguna bagi kesehatan sehingga nenas sering dikonsumsi dalam bentuk segar dan sebagian diolah menjadi makanan.
- ItemRekomendasi pemupukan padi hasil prakter FMA di Desa di Kabupaten Pontianak(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2010) sapto wibowo, sigit; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPenentuan rekomendasi pemupukan padi dilakukan berdasarkan hasil analisa tanah menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) Hasil Penelitian Balai Penelitian Tanah, Bogor dan analisa tanah dilakukan oleh penyuluh swadaya.
- ItemTeknik Pengolahan Bio Urin Sapi sistem Drum(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2019) sapto wibowo, sigit; sunardi, sri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPengolahan Bio-Urine dengan sistem kolam penampungan di Kelompok tani Karya Mulya, Parit Latong, Desa Jungkat, Kab. Mempawah. cocok untuk peternak sapi dengan jumlah ternak banyak menggunakan kandang komunal. Lalu bagaimana jika peternak hanya memiliki 2-3 ekor ternak sapi karena sistim kolam penampung berkapasitas besar 1.600 liter perlu waktu lama mengumpulkan urine dan biaya membuat kolam beserta fasiiitasnya cukup mahal ialah satu soluslnya adalah dengan msmbuat slstlm pengolahan Bio Urine skata kecil menggunakan drum plastik berkapasitas 200 liter.
- ItemTeknologi tepat guna Biogas dengan Digester plastik di Kota Pontianak(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, 2007) sapto wibowo, sigit; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPemerintah sedang mengembangkan energi alternatif termasuk biogas dari kotoran sapi. Berdasarkan pengamatan banyak petani di Kota Pontianak, terutama di Kecamatan Pontianak Utara memelihara ternak sapi 4-25 ekor dengan sistim gaduhan. Kotoran ternak yang dihasilkan diolah menjadi pupuk organik dengan cara dibakar lalu dikemas dalam karting. Harga pupuk organik ini sekitar Rp.7.000/karung sehingga dapat mem- berikan pendapatan tambahan.Bila kotoran sapi diolah dulumenjadi biogas kemudian lim-bahnya diolah menjadi pupuk maka mereka akan memperoleh sumber energi pengganti minyak tanah.