Browsing by Author "Yulianti, Eva"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Literatur : Rekomendasi Penerapan Entomotoksikologi Forensik Veteriner pada Investigasi Kasus Keracunan Ternak dan Satwa Liar Tingkat Lanjut di Wilayah Kerja Balai Veteriner Lampung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Yulianti, Eva; Siswanto, Joko; Triwibowo, Bayu; Heni, Ahyul; Direktorat Kesehatan HewanSelama tahun 2018-2019 kasus keracunan hewan di Balai Veteriner Lampung terdokumentasi sebanyak 55 sampel kasus. Salah satu faktor konfonding dari pengujian toksikologi di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung, yaitu kondisi sampel yang tidak ideal dan ketika penelusuran tim investigator di lapangan sampel sudah mengalami dekomposisi tingkat lanjut karena faktor waktu transportasi. Dalam ilmu toksikologi Forensik Kedokteran, penerapan entomotoksikologi menggunakan stadium perkembangan serangga pada bangkai sudah kerap dilakukan, terutama dalam skenario kasus keracunan dan overdosis obat-obatan. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji pentingnya penerapan Entomotoksikologi forensik veteriner pada investigasi kasus keracunan ternak dan satwa liar Tingkat lanjut di Wilayah Balai Veteriner Lampung dengan metode kajian literatur. Hasil kajian beberapa jurnal dan buku bidang toksikologi forensik yang dikumpulkan merekomendasikan penerapan entomotoksikologi forensik pada berbagai jenis kasus toksikasi yang kerap ditemukan pada ternak maupun satwa liar. Metode laboratorium yang sudah digunakan dalam uji toksikologi pada beberapa jurnal berupa Gas Chromatrograpy (MS-GC/HPLC) dan Imunohistokimia bisa dilakukan di Laboratorium Veteriner. Meskipun bukan tergolong penyakit menular, tetapi kasus toksikasi bisa berpotensi menjadi kejadian Epidemik di suatu wilayah dan waktu tertentu. Oleh karena itu, perlu banyak dilakukan pengkajian dan penelitian dalam upaya penguatan metode pengujian dan investigasi kasus keracunan.
- ItemPENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BIBIT MELALUI SCREENING SEROLOGIS PENYAKIT INFECTIOUS BOVINE RHINOTRACHEITIS (IBR) PADA SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TANJUNG SARI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Yulianti, Eva; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPenyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Bovine Herpesvirus-1 (BHV-1) yang dapat menyerang alat pernafasan bagian atas dan alat reproduksi ternak sapi. Pada tanggal 20-21 Agustus 2016 telah dilakukan kegiatan penanggulanan gangguan reproduksi oleh tim BVet Lampung, BPTU HPT Sembawa, dinas kabupaten, dan Puskeswan di wilayah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) kecamatan Tanjung Sari kabupaten Lampung Selatan. Dalam kegiatan tersebut, selain seleksi dan pengobatan sapi-sapi yang mengalami gangguan reproduksi, dilakukan pula screening serologis terhadap penyakit IBR yang merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis yang tidak boleh ada pada sapi bibit. Dari 77 ekor sapi yang terseleksi mengalami gangguan reproduksi, terdapat 13 ekor sapi (16.8%) yang menunjukan seropositif IBR melalui pengujian Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) oleh Laboratorium Virologi Balai Veteriner Lampung. Pengujian lanjutan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) sangat perlu dilakukan untuk peneguhan diagnosa sehingga dapat digunakan sebagai acuan kebijakan guna tercapainya sentra peternakan rakyat yang sehat dan produktif.
- ItemPENANGGULANGAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BIBIT MELALUI SCREENING SEROLOGIS PENYAKIT INFECTIOUS BOVINE RHINOTRACHEITIS (IBR) PADA SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) KECAMATAN TANJUNG SARI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Yulianti, Eva; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPenyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Bovine Herpesvirus-1 (BHV-1) yang dapat menyerang alat pernafasan bagian atas dan alat reproduksi ternak sapi. Pada tanggal 20-21 Agustus 2016 telah dilakukan kegiatan penanggulanan gangguan reproduksi oleh tim BVet Lampung, BPTU HPT Sembawa, dinas kabupaten, dan Puskeswan di wilayah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) kecamatan Tanjung Sari kabupaten Lampung Selatan. Dalam kegiatan tersebut, selain seleksi dan pengobatan sapi-sapi yang mengalami gangguan reproduksi, dilakukan pula screening serologis terhadap penyakit IBR yang merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis yang tidak boleh ada pada sapi bibit. Dari 77 ekor sapi yang terseleksi mengalami gangguan reproduksi, terdapat 13 ekor sapi (16.8%) yang menunjukan seropositif IBR melalui pengujian Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) oleh Laboratorium Virologi Balai Veteriner Lampung. Pengujian lanjutan dengan Polimerase Chain Reaction (PCR) sangat perlu dilakukan untuk peneguhan diagnosa sehingga dapat digunakan sebagai acuan kebijakan guna tercapainya sentra peternakan rakyat yang sehat dan produktif.