Browsing by Author "Wibawan, I Wayan Teguh"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Risiko Pemasukan Bahan Baku Pakan Ruminansia dari Kanada ke Wilayah Republik Indonesia(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018) Naipospos, Tri Satya Putri; Wibawan, I Wayan Teguh; Rifqi, Dinal; Hidayat, Muhammad Muharram; Manggung, R. Enen Rina RosadiKebijakan pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian untuk memberikan persetujuan pemasukan bahan baku pakan hewan dari sejumlah negara tertentu ke Indonesia dimaksudkan untuk mendorong produksi daging dan telur sebagai sumber protein yang murah. Industri pakan ternak di Indonesia masih tergantung kepada bahan baku impor, dimana 35% dari bahan baku tersebut diimpor dari sejumlah negara. Sisanya 65% seperti jagung dan bekatul dipasok dari dalam negeri1. Selama ini, bahan baku pakan ternak seperti tepung daging dan tulang (meat and bone meal/MBM) dimasukkan dari 4 (empat) negara yaitu Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Kanada. Dalam sejarahnya, pemasukan MBM dari Kanada dan Amerika Serikat (AS) pernah dihentikan pemerintah Indonesia, oleh karena masalah penyakit Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE).
- ItemTransfer Gen Mobilized Colistin Resistance (MCR)-1 dari Escherichia Coli Resistan Kolistin ke Salmonella Enteritidis ATCC 13076(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Wibawan, I Wayan Teguh; Sudarnika, Etih; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Andhesfa, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Atikah, NenengRisiko kegagalan kolistin sebagai last drug choice untuk pengobatan infeksi gram negatif patogen multiresistansi semakin besar ketika ditemukan adanya gen mobilized colistin resistance (mcr)-1. Gen ini dengan mudah berpindah antarspesies bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transfer gen mcr-1 dari Escherichia coli resistan kolistin ke bakteri zoonosis Salmonella enteritica serotype Enteritidis ATCC 13076 yang peka terhadap kolistin. Transfer gen mcr-1 dilakukan dengan konjugasi. Sebanyak 68 isolat E. coli resistan kolistin digunakan sebagai donor. Uji kepekaan kolistin sulfat dilakukan dengan menggunakan metode agar dilution. Uji identiļ¬ kasi gen mcr-1 dan S. Enteritidis setelah konjugasi dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR). Transfer gen mcr-1 melalui konjugasi berhasil dilakukan dari donor isolat E. coli DI15 ke S. Enteritidis. Hasil uji kepekaan atau resistansi dan PCR menunjukkan resipien S. Enteritidis yang menjadi resistan kolistin memiliki gen mcr-1 dan juga menjadi resistan terhadap doksisiklin sebagaimana sifat multiresistansi dari donor, E. coli DI15, yang juga resistan terhadap doksisiklin. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mengurangi penggunaan kolistin sulfat pada hewan produksi guna mengurangi risiko resistansi terhadap kolistin pada hewan maupun manusia.