Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Wasito"

Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    1. Adopsi Teknologi PTT Padi Berbasis Limbah Cair Pabrik Gula Kwala Madu (Langkat) Menuju Pertanian Bioindustri di Sumatera Utara
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Wasito; Rinaldo; Hermanto, Catur; Winarto, Loso; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
    Pertanian bioindustri sebagai konsep pengembangan pertanian, tidak semata-mata berbasis sumberdaya alam namun juga industri. Pertanian bioindustri memanfaatkan seluruh faktor produksi untuk menghasilkan pangan guna mewujudkan ketahanan pangan, serta produk lain yang dikelola menjadi bioenergi serta bebas limbah dengan menerapkan prinsip mengurangi, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang. Pemanfaatan limbah cair Pabrik Gula Kwala Madu (PGKM) di Langkat yang mengandung senyawa organik dan anorganik pada usahatani padi mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan pertanian bioindustri. Untuk itu, telah dilakukan pengkajian pemanfaatan limbah cair PGKM (P1: pupuk organik + anorganik) pada usahatani padi di Desa Sambirejo dan Sendangrejo, Kabupaten Langkat (2013, 2014); serta tanpa limbah cair (P0 pupuk anorganik). P1 atau P0 masing-masing melibatkan 5 petani. Parameter utama yang diamati, yaitu adopsi teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT), persepsi terhadap PTT padi berbasis limbah cair PGKM menuju pertanian bioindustri, dan analisis lainnya. Analisis Cohran dan himpunan digunakan untuk mengukur senjang hasil dan adopsi teknologi PTT. Hasil kajian, terjadi senjang adopsi teknologi PTT mencapai 0,25–0,35 (P1> P0), sedangkan senjang hasil sekitar 0,10–0,15 (P1>P0). Kondisi biofisik, cekaman abiotik, iklim, modal sebagai penghambat adopsi teknologi pada PTT padi. Persepsi terhadap PTT padi berbasis limbah cair PGKM menuju pertanian bioindustri dengan nilai akhir 3,83 (nilai ideal=5,00), perlu mengejar ketertinggalan 1,17 (22,23%). Analisis secara kualitatif, limbah cair pabrik gula memberi keunggulan pada produktivitas padi, bermanfaat ganda, mencegah pencemaran dan daya guna air, sehingga menghemat cadangan air bersih dan sebagai penyubur tanah. Hal ini mempunyai manfaat dalam mewujudkan pertanian bioindustri.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Beternak Kambing Di Pedesaan
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2002-06-30) Wasito; Nova Primawati; Rinaldi
    Dalam program Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU) di Sumatera Utara, ternak kambing ditetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan. Untuk mendukung SPAKU kambing di daerah ini diperlukan dukungan teknologi yang sesuai dengan kondisi lokal, guna meningkatkan produktifitas dan efisiensi usaha ternak kambing, yang akan berdampak kepada peningkatan pendapatan petani dan membuka lapangan kerja
  • No Thumbnail Available
    Item
    Keputusan Petani Dalam Mengadopsi Varietas Unggul Baru Pada Usaha Tani Padi di Kelurahan Bakti Karya (Binjai) Sumatera Utara
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Khairiah; Wasito
    Salah satu komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dalam usaha tani padi adalah penggunaan varietas unggul baru (VUB). Kelurahan Bakti Karya termasuk calon penerima, lokasi penerima Refocusing (optimasi lahan) tahun 2015 di Kota Binjai. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola-pola keputusan petani dalam mengadopsi VUB di kelompok tani (Poktan) Makmur dan Pembangunan sebagai pelaksana optimasi lahan 2015 (A) dan poktan Mbuah Page dan Nuri sebagai pelaksanaan non optimasi lahan tahun 2015 (B). Kajian menggunakan metode survey dengan 30 responden (15 : A dan 15 : B) dilaksanakan Mei 2015. Analisis data secara deskriptif dan uji-chi square. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan pola pengambilan keputusan pada kelompok A (otoritas) dibandingkan B (opsional, kolektif) mengadopsi VUB (berlabel, tepat jumlah) pada musim tanam April. Namun tidak ada perbedaan pada musim tanam sebelumnya, yaitu keputusan opsional, kolektif. Terdapat hubungan antara umur, pendidikan dan luas lahan dalam pengambilan keputusan petani mengadopsi VUB.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Keputusan Petani Dalam Mengadopsi Varietas Unggul Baru Pada Usaha Tani Padi di Kelurahan Bakti Karya (Binjai) Sumatera Utara
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Khairiah; Wasito
    Salah satu komponen teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dalam usaha tani padi adalah penggunaan varietas unggul baru (VUB). Kelurahan Bakti Karya termasuk calon penerima, lokasi penerima Refocusing (optimasi lahan) tahun 2015 di Kota Binjai. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola-pola keputusan petani dalam mengadopsi VUB di kelompok tani (Poktan) Makmur dan Pembangunan sebagai pelaksana optimasi lahan 2015 (A) dan poktan Mbuah Page dan Nuri sebagai pelaksanaan non optimasi lahan tahun 2015 (B). Kajian menggunakan metode survey dengan 30 responden (15 : A dan 15 : B) dilaksanakan Mei 2015. Analisis data secara deskriptif dan uji-chi square. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan pola pengambilan keputusan pada kelompok A (otoritas) dibandingkan B (opsional, kolektif) mengadopsi VUB (berlabel, tepat jumlah) pada musim tanam April. Namun tidak ada perbedaan pada musim tanam sebelumnya, yaitu keputusan opsional, kolektif. Terdapat hubungan antara umur, pendidikan dan luas lahan dalam pengambilan keputusan petani mengadopsi VUB.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Persepsi Petani Kawasan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Terhadap Padi Hibrida Dan Non Hibbrida (Kasus Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat)
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Wasito; Hutahaean, Lintje; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)
    Umumnya petani selalu ingin melihat, mengetahui, dan membuktikan sendiri keunggulan padi hibrida dibandingkan dengan varietas inbrida yang mereka tanam. Tujuan kajian untuk mengetahui persepsi petani terhadap penerapan PTT padi telah dilakukan kajian data primer secara cross-sectional dan review hasil kajian. Kajian diawali dengan mengamati dan melibatkan diri pada komunitas petani (innovator, adopter) program GP-PTT padi hibrida tahun 2015 dalam konteks yang alami (natural setting), diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam di Desa Balai Kasih, Bela Rakyat, Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat pada Agustus 2015 dan Juli 2016. Analisis deskriptif dan himpunan digunakan untuk menemukan makna yang melandasi kajian. Hasil kajian, padi hibrida hingga saat ini tidak berkembang karena petani tidak yakin dan belum melihat secara nyata kelebihan padi hibrida dibandingkan padi non hibrida. Rataan produktivitas padi hibrida saat pelaksaan GP-PTT tahun 2015 di tingkat petani, harga GKP dan rendemennya lebih rendah dibandingkan padi inbrida. Hal ini berkorelasi dengan hasil analisis persepsi terhadap permasalahan dan hambatan usaha tani padi hibrida dengan rataan skor persepsi pada aspek teknis - benih, panen dan pasca panen (skor: 3) (memahami), teknis budidaya, sosial ekonomi (skor: 2,8) (menuju memahami), dan aspek kebijakan (skor: 1,6) (menuju kurang memahami).
  • No Thumbnail Available
    Item
    Persepsi Petani Kawasan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Terhadap Padi Hibrida Dan Non Hibbrida (Kasus Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat)
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Wasito; Hutahaean, Lintje; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)
    Umumnya petani selalu ingin melihat, mengetahui, dan membuktikan sendiri keunggulan padi hibrida dibandingkan dengan varietas inbrida yang mereka tanam. Tujuan kajian untuk mengetahui persepsi petani terhadap penerapan PTT padi telah dilakukan kajian data primer secara cross-sectional dan review hasil kajian. Kajian diawali dengan mengamati dan melibatkan diri pada komunitas petani (innovator, adopter) program GP-PTT padi hibrida tahun 2015 dalam konteks yang alami (natural setting), diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam di Desa Balai Kasih, Bela Rakyat, Pekan Kuala, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat pada Agustus 2015 dan Juli 2016. Analisis deskriptif dan himpunan digunakan untuk menemukan makna yang melandasi kajian. Hasil kajian, padi hibrida hingga saat ini tidak berkembang karena petani tidak yakin dan belum melihat secara nyata kelebihan padi hibrida dibandingkan padi non hibrida. Rataan produktivitas padi hibrida saat pelaksaan GP-PTT tahun 2015 di tingkat petani, harga GKP dan rendemennya lebih rendah dibandingkan padi inbrida. Hal ini berkorelasi dengan hasil analisis persepsi terhadap permasalahan dan hambatan usaha tani padi hibrida dengan rataan skor persepsi pada aspek teknis - benih, panen dan pasca panen (skor: 3) (memahami), teknis budidaya, sosial ekonomi (skor : 2,8) (menuju memahami), dan aspek kebijakan (skor : 1,6) (menuju kurang memahami).
  • No Thumbnail Available
    Item
    Pola Tindak Petani Lahan Kering Kabupaten Blora, Jawa Tengah Dalam Menerapkan Teknologi Usahatani Padi Sawah
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Wasito; Handoko, Dody D.; Ananto, E. Eko
    Abstract Farmers Perception in Adopting Lowland Rice Technologies in Dry Land Ecosystem in Blora District, Central Java Province. Surveys to evaluate and understand the adoption of lowland rice technologies by the farmers in the dry land ecosystem have been carried out in 16 villages of 4 sub-districts, in the District of Blora, during the year of 2007 and 2008. The surveys were started by observing, discussing, and interviewing directly to a total of 96 farmers as respondents. Results of this survey revealed that the wet land in Todanan and Tunjungan Villages were commonly cropped with rice two times per year (CI 200), while in Cepu and Kedungtuban Villages, some parts were commonly cropped with rice three times per year (CI 300) and the others were two times per year (CI 200). Among the rice production technologies have commonly been practiced were the new high yielding varieties and the complete land preparation. While the certified rice seeds, crop rotation, amounts of seeds of 25 kg/ha, young seedling of <25 days old, planting of 1-3 seedlings/hole, and the integrated pest management were still not commonly practiced by the farmers in those areas. Abstrak Isu kejenuhan produksi padi belum teratasi, dan harus menjadi tantangan bagi Badan Litbang Pertanian sebagai institusi penghasil teknologi usahatani padi di Indoesia. Untuk memahami pola tindak petani lahan kering dalam menerapkan inovasi usahatani padi sawah, kajian telah dilakukan di 16 desa dalam wilayah 4 kecamatan, di Kabupaten Blora pada tahun 2007 dan 2008. Kajian diawali dengan pengamatan, diskusi, dan wawancara langsung 96 petani responden. Hasil kajian menunjukkan bahwa, lahan sawah di Desa Tunjungan dan Todanan memiliki indeks pertanaman (IP) padi 200, sedangkan di Cepu dan Kedungtuban sebagian memiliki IP padi 300, dan sebagian yang lain memiliki IP padi 200. Dua teknologi produksi yang telah biasa dterapkan oleh petani adalah varietas unggul baru (VUB) dan pengolahan lahan maksimal. Sementara pergiliran vrietas, benih berlabel, jumlah benih 25 kg/ha, benih muda (umur <21 hari), tanam 1-3 bibit/lubang, dan pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan teknologi produksi yang belum menjadi kebiasaan bertindak bagi petani.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Sistem Usahatani Padi Sawah Irigasi Teknis Tumpuan Adopsi Teknologi Tanpa Olah Tanah di Desa Namu Ukur, Sumatera Utara
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Wasito
    Desa Namu Ukur memiliki sosio-agroekosistem spesifik yaitu lahan sawah irigasi teknis dengan kecukupan air dalam setahun. Untuk mengetahui eksistensi adopsi teknologi tanpa olah tanah (TOT) pada usaha tani padi di Desa Namu Ukur Kabupaten Langkat telah dilakukan pengkajian pada April – Juli 2015. Kajian diawali dengan mengamati dan melibatkan diri pada komunitas petani yang menerapkan TOT (10 petani) April – Juli 2015 dan TOT (10 petani) Juli – Nopember 2014 dalam konteks yang alami. Selanjutnya melakukan pengumpulan data primer melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam, serta analisis secara deskriptif. Hasil kajian, total komponen teknologi yang diadopsi 52,14%, antara lain TOT (11,12%), benih bermutu (8,88%), panen tepat waktu (7,78%). Adopsi teknologi TOT dilakukan pada satu musim tanam selama setahun, bermanfaat menghemat input produksi sekitar 2 – 4 persen (biaya olah lahan/tenaga kerja, menekan gulma,).

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback