Browsing by Author "Wahyono, Rudi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPEMANFAATAN ALAT MESIN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN DI KECAMATAN NGADIREJO, KABUPATEN TEMANGGUNG(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Wahyono, Rudi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 1.2019.THP.PENDAHULUAN.Era globalisasi dan revolusi industri 4.0 saat ini menimbulkan dampak yang besar di berbagai bidang, termasuk juga perkembangan teknologi informasi di bidang pertanian. Indonesia yang merupakan negara dengan sektor pertanian yang besar juga harus mengikuti seiring perkembangan tersebut. Untuk itu, diperlukan perbaikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Pokiteknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Serpong yang merupakan perguruan tinggi di bidang enjiniring pertanian yang mana dalam hal ini dapat mendukung terselenggaranya pendidikan formal dalam upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian. Penyelenggaraan pendidikan di PEPI bertujuan untuk menghasilkan job creator dan job seeker yang akan bermitra dan turut andil di dunia usaha/dunia industri. Sistem pendidikan yang diberikan berbasis pada peningkatan keterampilan dasar yang kuat, sehingga lulusannya mampu mengembangkan diri untuk menghadapi perubahan lingkungan. Selain itu lulusan PEPI diharapkan dapat berkompetisi di dunia industri dan mampu berwirausaha secara mandiri. Kegiatan Praktik Kerja Lapang I (PKL I) dirancang sebagai bagian dari proses kegiatan pembelajaran di PEPI, dengan capaian mahasiswa dapat menjadi penggerak dalam pengembangan usaha dan manajemen alat dan mesin pertanian, mengoptimalisasi pemanfaatan lahan hingga penanganan pascapanen dengan penggunaan alsintan, dan beradaptasi dengan kondisi sosiokultural setempat.
- ItemPENGARUH SUHU DAN WAKTU PENYANGRAIAN TERHADAP MUTU FISIK DAN ORGANOLEPTIK KOPI ARABIKA(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09) Wahyono, Rudi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaProses penyangraian adalah proses pembentukan rasa dan aroma pada biji kopi. Penyangraian sangat berperan penting terhadap hasil seduhan kopi. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan selama penyangraian, diantaranya mesin sangrai, suhu dan waktu sangrai. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh suhu dan waktu penyangraian terhadap sifat organoleptik kopi yang dihasilkan. Suhu dan waktu penyangraian yang digunakan adalah T1 (suhu 170 °C, waktu 25 menit), T2 (suhu 180 °C, waktu 20 menit) T3 (suhu 200 °C, waktu 15 menit). Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kadar air, warna, keasaman, dan organoleptik. Data dianalisis menggunakan metode Analysis of Varian (ANOVA) dan diuji menggunakan uji Duncan. Hasil menunjukkan bahwa suhu dan waktu penyangraian memberikan pengaruh pada mutu fisik dan organoleptik kopi arabika yang dihasilkan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa secara mutu fisik, suhu dan waktu penyangraian mempengaruhi secara nyata hasil akhir kopi arabika pada parameter kadar air dengan kadar air yang dihasilkan dari ketiga perlakuan antara 1,38-1,89%, dan warna yang dihasilkan juga berbeda nyata pada taraf 5% dan pada perlakuan suhu 200˚C menghasilkan warna tergelap denan nilai 27,15. Pada mutu organoleptik, suhu dan waktu berpengaruh secara nyata pada parameter rasa dengan nilai antara 6,73-8,13. Pada parameter warna nilai yang didapatkan antara 6,60-8,03, dan pada parameter aroma kopi yang dihasilkan denan nilai antara 6,53-7,90.
- ItemPerawatan dan Perbaikan Mesin Color Sorter Pada Produksi Beras Organik di Gapoktan Simpatik Desa Mekarwangi Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Wahyono, Rudi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Pertanian organik didefinisikan sebagai kegiatan usaha tani secara menyeluruh sejak proses produksi (prapanen) sampai pengolahan hasil (pascapanen) yang bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia sintetis dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang dinilai lebih sehat dan bergizi (IFOAM, 2002). Menurut Nusril (2001), sistem pertanian organik adalah suatu sistem pertanian holistik yang tidak menggunakan input sintetik (pupuk dan pestisida) dalam proses produksinya dimana manajemen produksi bertujuan meningkatkan kesehatan agroekosistem termasuk keanekaragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah untuk mengoptimalkan produksi tanaman. Salah satu komoditas yang unggulan kegiatan pertanian organik ini adalah padi. Salah satu kelebihan dari usaha tani beras organik yaitu dapat meningkatkan pendapatan petani. Hal tersebut dikarenakan harga beras organik lebih mahal dibandingkan dengan harga beras pada umumnya. Sehingga hal tersebut mendorong petani untuk mengembangkan beras organik (Suhardianto et al., 2007). Beras organik dengan kualitas yang baik didapatkan melalui proses penanganan yang baik, salah satunya yaitu sortasi untuk memisahkan antara beras bermutu baik dengan beras yang bermutu kurang baik. Proses sortasi beras ini dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan mesin secara otomatis. Salah satu pelaku usaha atau kelompok tani yang mengembangkan bisnis beras organik adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik di Tasikmalaya Jawa Barat. Tahun 2008, Gapoktan berhasil menjalin kerjasama pemasaran dengan salah satu perusahaan sosial yang bergerak di bidang pertanian yaitu PT Bloom Agro yang berpusat di Jakarta. Berkat dukungan dari pemerintah dan PT Bloom Agro, anggota Gapoktan Simpatik berhasil memperoleh sertifikasi internasional dari Institute for Marketecology Organic (IMO) yang berbasis di Swiss. Akan tetapi, sertifikasi tersebut tidak semua anggota Gapoktan Simpatik mendapatkannya, hanya beberapa anggota saja (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya). Gapoktan Simpatik adalah salah satu Gapoktan yang menerapkan proses sortasi beras secara otomatis menggunakan mesin color sorter. Penggunaan mesin color sorter ini diharapkan agar dapat memudahkan proses pemisahan atau pemutuan beras sehingga diperoleh beras dengan karakteristik warna yang seragam.