Browsing by Author "Universitas Brawijaya, Malang"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKinerja Ekstraksi Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Dengan Proses Pelarutan (Solvent extraction)(Bayumedia Publishing, 2008) Soeparman, Sudjito; Putut Jatmiko D.P.; Adhes Gamayel; Universitas Brawijaya, Malang; Universitas Brawijaya, MalangPenelitian ini bertujuan mengembangkan metode ekstraksi biji jarak pagar menggunakan proses pelarutan, sebagai alternatif ekstraksi dengan screw press yang sudah banyak digunakan. Hal ini karena metode ekstraksi dengan pelarutan dapat menghasilkan rendemen ekstraksi yang lebih tinggi daripada penekanan mekanis yang sudah banyak di-gunakan. Penelitian dilakukan di laboratorium untuk meneliti pengaruh variabel operasional yaitu, jenis bahan pelarut (n-Hexane, petroleum ether, dan methanol), besar butir serbuk (0,4 mm, 0,6 mm, dan 0,8 mm) dan lama ekstraksi terha-dap rendemen ekstraksi. Uji kinerja peralatan ekstraksi pelarutan juga dilakukan, dengan menggunakan variabel opera-sional hasil penelitian laboratorium. Dengan model matematis diprediksi hubungan rendemen ekstraksi dengan lama pe-larutan pada variasi besar butir dan jenis bahan pelarut. Hasil uji laboratorium menunjukkan semakin kecil ukuran ser-buk butir biji jarak pagar, semakin besar rendemen ekstraksinya dan semakin cepat lama waktu ekstraksi sehingga men-capai maksimum. Bahan pelarut n-Hexane mempunyai kinerja terbaik, disusul petroleum eter dan methanol. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa diperlukan waktu 12 jam bagi ukuran serbuk 0,8 mm dan jenis pelarut metanol untuk mencapai rendemen maksimum. Model matematis dapat memprediksi hubungan antara rendemen ekstraksi dengan lama waktu pelarutan, dengan variasi ukuran butir serbuk biji maupun variasi jenis bahan pelarut.
- ItemPOSISI WIJEN INDONESIA DALAM PERDAGANGAN WIJEN DUNIA(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) ANINDITA, Ratya; Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian; Universitas Brawijaya, Malang; Universitas Brawijaya, MalangPada dekade terakhir pasar wijen mulai diperhatikan oleh beberapa negara termasuk Indonesia. Dari beberapa hasil pengamatan data menunjukan perkembangan pasar wijen tidak menunjukkan adanya fluktuasi pasar yang berarti. Perubahan pasar yang terjadi karena adanya perubahan perkembangan produksi di beberapa negara seperti Jepang dan Korea mengalami penurunan produksi tetapi di negara lain secara cepat meningkatkan produksinya sehingga harga wijen dunia pada tahun terakhir cenderung menurun walaupun ramalan tingkat konsumsi akan terus meningkat sebesar 0,5 ribu ton tiap tahun hingga tahun 2012. Tingkat produktivitas wijen di Indonesia tergolong rendah yaitu sebesar 465 kg/ha dibandingkan dengan negara produsen utama walaupun potensi produksi dapat mencapai 1.600 kg/ha. Gap tingkat produktivitas yang relatif tinggi antara potensi dan di tingkat petani menyebabkan status wijen di Indonesia banyak tergantung dengan strategi peningkatan produksi. Di samping itu, pengembangan kelembagaan pemasaran perlu dipersiapkan dengan baik agar pasar dapat tersedia dengan efektif dan efisien bagi produsen di daerah pengembangan. Peningkatan produktivitas wijen perlu diikuti dengan peningkatan tingkat rendemen agar industri wijen dapat berkembang. Di samping itu, peningkatan nilai tambah wijen bagi produsen domestik melalui pengembangan industri berbasis wijen perlu diperhatikan karena nilai tambah ini merupakan penentu daya saing wijen pada tahap berikutnya terutama apabila persaingan wijen sudah semakin ketat.