Browsing by Author "Udarno, Laba"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemBIOLOGI BUNGA DUA VARIETAS GAMBIR (Uncaria gambir Hunter)(Roxb) DI KEBUN PAKUWON(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2013-08) Udarno, Laba; Setiyono, Rudi TAspek-aspek biologi bunga seperti stuktur bunga, waktu bunga mekar, kemasakan stigma dan masa reseptif stigma merupakan aspek penting dalam hal melakukan persilangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui waktu yang tepat dalam persilangan bunga gambir. Bahan yang digunakan adalah 20 klaster bunga tanaman gambir tipe Cubadak dan Udang umur 3 tahun yang ada di KP. Pakuwon pada bulan Januari sampai Juli 2011. Pengamatan yang dilakukan meliputi stuktur bunga, waktu bunga mekar, kemasakan stigma dan viabilitas serbuk sari baik secara langsung di lapangan maupun di laboratorium secara mikroskopis menggunakan mikroskop merk Olympus BX 41 dan camera Olympus DP 20. Hasil tahap perkembangan biologi bunga gambir dari awal inisiasi bunga sampai menjadi buah membutuhkan waktu 116 hari setelah antesis. Bunga gambir struktur bunga majemuk tak terbatas, yang mempunyai susunan acropetal dan harmaprodit. Waktu masak bunga jantan dan bunga betina pada tanaman gambir bersamaan sehingga sebelum melakukan persilangan antar varietas, harus dilakukan kastrasi organ kelamin jantan.
- ItemKADAR TANIN DAN QUERSETIN TIGA TIPE DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2003) Yuliani, Sri; Udarno, Laba; Hayani, Eni
- ItemKARAKTERISTIK MINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum LINN.) SEBAGAI BAHAN BAKAR BIODIESEL(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Towaha, Juniaty; Udarno, Laba; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarNyamplung (Calophyllum inophyllum L) merupakan tanaman hutan yang mempunyai potensi sebagai sebagai bahan baku biodiesel. Minyak nyamplung yang diekstrak dari bijinya merupakan trigliserida yang tersusun dari molekul gliserol dan molekul asam lemak berantai karbon panjang, dengan komposisi asam lemak penyusunnya yaitu asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam arachidat dan asam erukat. Minyak nyamplung yang telah diesterifikasi dan ditransesterifikasi dengan methanol menghasilkan minyak biodiesel yang merupakan senyawa metil ester, dengan metil ester yang dominan adalah metil palmitat, metil stearat, metil olet dan metil linoleat. Biodiesel nyamplung telah diuji karakteristik fisiko kimianya oleh Puslitbang Minyak dan Gas Bumi, dimana semua sifat‐sifatnya kecuali titik kabut, telah memenuhi SNI 04‐7182‐2006 untuk biodiesel. Biodiesel nyamplung telah diuji coba di jalan raya (road rally test) menggunakan jeep dan bus sebanyak tiga kali mencapai jarak total 370 km, dari seluruh uji coba tersebut diperoleh hasil yang memuaskan tanpa masalah teknis permesinan.
- ItemMorfologi dan Budidaya Tanaman Nyamplung (Calophyllum inophyllum LINN)(Unit Penerbitan dan Publikasi Balittri, 2019) Udarno, Laba; Tjahjana, Bambang Eka; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarTanaman nyamplung (Calophyllum inophyllum LINN) merupakan tanaman industri yang cukup baik untuk dikembangkan, tanaman ini termasuk dalam famili Guttiferae yang dapat tumbuh dengan baik, dan biasa banyak dijumpai disepanjang tepian pantai, tetapi tanaman ini dapat juga tumbuh pada tempat yang berada pada ketinggian 100 sampai 350 m dpl. Buahnya berbentuk bulat seperti peluru dengan bagian ujung meruncing, berwarna hijau terusi, pada saat tua warnanya menjadi kekuningan. Kulit biji yang tipis lambat laun akan menjadi keriput dan mudah mengelupas. Biji berbentuk bulat ujung meruncing mengandung minyak berwarna kuning, mengandung air 3.3 % dan minyak sebesar 71.4 %. Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan biodesel, dengan rendemen 50 %. (1 liter : 2 kg biji). Komponen yang terdapat dalam buah nyamplung antara lain : Saponine, senyawa alkoloid, polifenol, senyawa antioksidan dan golongan flavanoid, juga tanin. Minyak nyamplung tergolong minyak dengan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang berantai karbon panjang, dengan kandungan utama berupa asam oleat 37,57 5, asam linoleat 26,33 % dan asam stearat 19,96 %, selebihnya berupa asam miristat, asam palmitat, asam linolenat, asam arachidat dan asam erukat
- ItemMorfologi Tanaman Ganyong (Canna edulis KERR)(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Syafaruddin, Syafaruddin; Udarno, Laba; Randriani, Enny; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarDalam upaya mengatasi krisis energi, pemerintah terus berusaha, sehingga pemerintah mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006, yang berisi penyediaan biofuel sebesar 5 % pada tahun 2025 dengan cara memanfaatkan komoditi pertanian sebagai sumber energi alternatif, diantaranya adalah Jarak Pagar dan Kelapa Sawit sebagai penghasil bio diesel untuk substitusi solar. Tanaman tebu, ubi kayu dan sorghum sebagai penghasil bio ethanol untuk substitusi premium. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2006, sebagai upaya agar penyelenggara negara baik pusat maupun daerah mendukung program pengembangan energi nabati (bio energy) sebagai bahan bakar lain (bio fuel). Bioenergi didefinisikan sebagai energi yang dapat diperbaharui yang diturunkan dari biomassa yaitu bahan yang dihasilkan oleh mahluk hidup (tanaman, hewan, dan mikroorganisme). Kelebihan dari bioenergi adalah dapat diperbaharui, bersifat ramah lingkungan, dapat terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, kontinuitas vahan bakunya terjamin (asalkan kita mau menanam, budidaya dan memelihara ternak). Tanaman lain yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif adalah ganyong (Canna edulis KERR.) dimana ganyong termasuk kedalam jenis energi nabati (bio‐energy) yaitu energi nabati yang dihasilkan dari proses fotosintesis, kemudian melalui rantai makanan dibawa ke energi akhir.
- ItemPENAMPILAN MORFOLOGIS KEMIRI DI KEBUN KOLEKSI BOGOR(Unit Penerbitan dan Publikasi, 2019) Udarno, Laba; Setiyono, Rudi T; Tjahjana, Bambang Eka; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarTanaman kemiri merupakan tanaman tahunan yang multi guna karena hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Terdapat 5 jenis kemiri yang tumbuh dan berproduksi dengan baik di Indonesia yaitu Aleurites mollucana, Aleurites trisperma, Aleurites montana, Aleurites cordata dan Aleurites fordii. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk mengetahui penampilan morfologi dua jenis kemiri yang dikoleksi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan di Bogor. Penampilan morfologi kedua jenis kemiri tersebut berbeda satu sama lainnya dengan kadar minyak berkisar 40‐60%.
- ItemSELEKSI PLASMA NUTFAH KOPI ROBUSTA DI DESA BODONG, KECAMATAN SUMBER JAYA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-08) Setiyono, Rudi T; Udarno, LabaSalah satu cara untuk mendapatkan varietas unggul adalah dengan seleksi. Seleksi dilakukan pada koleksi plasma nutfah hasil eksplorasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan keragaman genetik plasma nutfah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bodong, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat, mulai Januari sampai Desembar 2013. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan cara memilih individu tanaman kopi yang berbeda penampilan. Metode pengambilan contoh maupun data dilakukan secara acak (random). Masing-masing aksesi terpilih diamati karakter jumlah percabangan primer, jumlah dompol per cabang, jumlah buah per dompol, potensi produksi per ha. Hasil eksplorasi diperoleh 15 nomor aksesi plasma nutfah kopi robusta. Keragaman genetik untuk karakter kuantitatif antara lain jumlah percabangan primer berkisar antara 3 – 12 dompol per percabangan primer; jumlah buah per dompol 12 – 25 buah per dompol. Hasil seleksi sementara ada lima nomor aksesi yang memiliki potensi produksi tinggi yaitu nomor aksesi Coro 0403; Coro 0415; Coro 0406; Coro 0407; dan Coro 0410 yaitu masing – masing 1600 kg/ha; 2112 kg/ha; 1496 kg/ha; 1400 kg/ha; dan 1440 kg/ha. Kopi Robusta bersifat menyerbuk silang, perlu penelitian lebih lanjut kompatibilitas antara kelima nomor aksesi,untuk setiap kondisi lingkungan berbeda. Komposisi nomor aksesi memiliki pasangan yang saling sesuai, sehingga nomor aksesi tersebut dapat digabung menjadi satu komposisi yang sesuai.
- ItemTeknologi Unggulan Vanili: Perbenihan dan Budidaya Pendukung Varietas Unggul(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2017) Hadipoentyanti, Endang; Ruhnayat, Agus; Udarno, LabaBesar harapan kami Booklet Teknologi Unggulan Tanaman Perkebunan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi tanaman perkebunan bagi para pengguna, masyarakat ilmiah, dan masyarakat umum. Kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun, penyunting, dan redaksi pelaksana yang sudah bekerja keras untuk terselesaikannya booklet ini. Saran dan kritik untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.