Browsing by Author "Toha, Husin M."
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Baru Padi(Balai Penelitian Tanaman Padi, 2002) Lesmana, Ooy S.; Toha, Husin M.; Las, Irsal; Balai Penelitian Tanaman PadiBuku ini memuat informasi deskripsi varietas padi dengan karakteristik masing-masing keunggulannya yang disusun berdasarkan tahun pelepasan dari kurun waktu 1995 sampai 2002. Diawali varietas Memberamo sampai yang terbaru dilepas (akhir 2002) yaitu varietas Cigeulis, Gilirang (padi sawah) dan Situ Bagendit, Situ Patenggang untuk padi gogo (lahan kering).
- ItemPanduan Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu Padi Sawah Irigasi(Departemen Pertanian, 2003) Las, Irsal; Makarim, A. Karim; Kartaatmadja, Sunendar; Toha, Husin M.; Gani, Anischan; Pane, Hamdan; Abdurachman, SarlanHingga saat ini lahan sawah irigasi tetap menjadi tulang punggung dalam sistem produksi padi nasional. Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah, peningkatan produksi padi diupayakan dengan mengeksploitasi sebagian besar lahan sawah irigasi melalui program intensifikasi. Namun dalam hampir dua dekade terakhir produksi padi makin sulit ditingkatkan. Kalaupun terjadi peningkatan produksi, keuntungan yang diperoleh petani relatif tidak seimbang dengan biaya produksi yang semakin tinggi. Hal tersebut erat kaitannya dengan kondisi tanah yang telah mengalami degradasi akibat intensifikasi yang dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan kelestarian kesuburan lahan. Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian dewasa ini yang lebih terfokus kepada peningkatan pendapatan, kesejahteraan petani, dan pelestarian sumber daya alam maka program intensifikasi padi sudah selayaknya mendapat perbaikan dan penyempurnaan dari berbagai aspek, baik teknis maupun kelembagaan pendukung. Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) merupakan salah satu pendekatan yang dapat diimplementasikan dalam meningkatkan produksi padi secara intensif pada lahan sawah beririgasi. Selama ini, komponen pengelolaan tanaman terpadu seperti pengelolaan hama terpadu, hara terpadu, air terpadu, dan gulma terpadu telah dipraktekkan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, karena pengelolaannya masih parsial maka hasilnya belum optimal. Model PTT dikembang kan secara holistik, dengan mengintegrasikan berbagai komponen yang bersinergi dan kompatibel dalam sistem produksi tanaman, sehingga hasilnya diharapkan akan lebih nyata
- ItemPeluang Pengembangan Padi Gogo IP 200(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2012) Widyantoro; Toha, Husin M.; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penelitian peluang pengembangan padi gogo IP 200 dilaksanakan di Desa Karang Tengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas pada MK 2010 dan MH 2010/2011 dengan tujuan untuk mengetahui wilayah potensial pengembangan padi gogo IP 200 dan alternatif budidaya. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei dan demplot di lahan petani. Metode survei digunakan untuk mengetahui deliniasi wilayah potensial pengembangan padi gogo IP 200, sedangkan metode demplot digunakan untuk mengetahui adaptasi varietas unggul padi gogo IP 200 berikut kendala pemecahan budidaya padi gogo IP 200. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan deliniasi wilayah potensial pengembangan padi gogo IP 200 terdapat peluang pengembangan padi gogo dapat ditingkatkan menjadi dua kali, dari satu kali tanam pada musim hujan menjadi dua kali tanam pada musim hujan I dan musim musim hujan II (MK I). Pada wilayah-wilayah yang mempunyai curah hujan lebih dari 7 bulan basah mempunyai peluang untuk pengembangan padi gogo IP 200. Hasil uji adaptasi varietas unggul padi gogo ratarata hasil mencapai 5,5 t/ha GKP pada MK 2010 dengan kisaran 4,0 t/ha (Limboto) sampai 6,5 t/ha (Situ Patenggang), dan 5,63 t/ha GKP pada MH 2010/2011 dengan kisaran 4,45 t/ha (Limboto) sampai 6,30 t/ha (Situ Patenggang). Hasil evaluasi pertanaman VUB padi gogo di tingkat petani, rata-rata hasil mencapai 5,94 t/ha GKP pada MK 2010 dan 6,13 t/ha GKP pada MH 2010/2011. Dilihat dari segi varietas, hasil padi gogo tertinggi dicapai pada varietas Situ Patenggang, diikuti Towuti, Batutegi, dan Situ Bagendit.