Browsing by Author "Tambunan ...[at al], Ika R."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKriopreservasi Ubi Jalar dan Optimasi Regenerasi Ubi Kayu dengan Penekanan Pelayuan(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Tambunan ...[at al], Ika R.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenyimpanan dengan teknik kriopreservasi merupakan penyimpanan in vitro yang berpotensi untuk menyimpan plasma nutfah dalam jangka panjang. Peneli-tian terdiri dari 2 kegiatan, yaitu (1) kriopreservasi ubi jalar dan ubi kayu dan (2) regenerasi dan penekanan pelayuan pada ubi kayu. Pada percobaan krio-preservasi ubi jalar, untuk pratumbuh dan prakultur dicoba kombinasi perlakuan media (MS dan MS termodifikasi/ MSC) dan suhu pada saat inkubasi (suhu dingin dan suhu ruang). Pada prakultur digunakan media dasar dengan penam-bahan etilen glikol atau DMSO pada taraf 3 atau 1,5%. Perendaman dalam krio-protektan dilakukan secara gradual. Thawing dilakukan dengan metode thawing cepat. Percobaan kriopreservasi pada ubi kayu baru dilakukan pada tahap pra-kultur, yaitu inkubasi eksplan yang merupakan mata tunas aksilar dalam media dengan penambahan sukrosa 0,3 M selama 2-5 hari. Pada percobaan regene-rasi dan penekanan pelayuan ubi kayu dicoba 2 media dasar (MS dan DKW) dengan penambahan kinetin atau BA yang dikombinasikan dengan glutamin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pratumbuh dan prakultur untuk ubi jalar optimum pada penggunaan media MS pada suhu ruang kultur. Penggu-naan etilen glikol lebih baik daripada DMSO. Eksplan ubi jalar dapat bertahan hidup dan beregenerasi setelah direndam dalam larutan PVS2 walaupun per-sentasenya lebih rendah dibandingkan dengan pengaruh pada tahap perlakuan sebelumnya. Setelah dibekukan dalam nitrogen cair, eksplan tidak bertahan hidup. Hasil pengamatan visual terhadap eksplan ubi kayu yang telah diperlaku-kan prakultur menampakkan bahwa eksplan terlihat hijau dan tegar yang me-nandakan bahwa eksplan dapat bertahan hidup. Penggunaan media dasar MS dan DKW tidak memberikan perbedaan pada pertumbuhan dan penekan pelayuan tunas ubi kayu. Media optimasi terbaik untuk pertunasan ialah media DKW dengan penambahan BA 3-10 mg/l, glutamin 100 mg/l, dan NAA 0,001 mg/l.
- ItemPengaruh Beberapa Krioprotektan terhadap Keberhasilan Penyimpanan Ubi-ubian secara Kriopreservasi(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Tambunan ...[at al], Ika R.; Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenyimpanan dengan teknik kriopreservasi merupakan penyimpanan in vitro yang berpotensi untuk menyimpan plasma nutfah dalam jangka panjang. Penelitian dilakukan pada TA 2002 yang terdiri dari dua kegiatan, yaitu (1) krio-preservasi ubi kayu (Manihot utilissima) yang ditujukan untuk mengetahui durasi prakultur yang optimal dan untuk mengetahui pengaruh beberapa macam krioprotektan dalam beberapa macam durasi loading dan (2) kriopreservasi yam (Dioscorea alata) yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh beberapa macam media prakultur dan durasi prakultur yang optimal. Pada percobaan kriopreser-vasi ubi kayu, prakultur dilakukan pada media MS dengan penambahan sukrosa 0,3 M dengan durasi 1, 2, dan 4 hari. Loading dilakukan selama 10, 20, dan 30 menit. Larutan krioprotektan yang diujikan adalah PVS1, PVS2, dan PVS3. Pa-da percobaan kriopreservasi yam, prakultur dilakukan pada media MS dengan taraf sukrosa 0,3; 0,5; dan 0,7 M dengan penambahan asam sitrat 100 ppm. Hasil percobaan kriopreservasi ubi kayu menunjukkan bahwa durasi prakultur yang optimal selama 4 hari. Kombinasi perlakuan prakultur 4 hari dan loading selama 20 menit merupakan perlakuan terbaik untuk semua jenis krioprotektan yang diujikan. Larutan PVS3 (50% gliserol + 50% sukrosa dalam media MS) mempunyai daya hambat yang paling rendah terhadap pertumbuhan kultur. Hasil percobaan kriopreservasi yam menunjukkan bahwa kultur yam mempu-nyai toleransi yang cukup tinggi terhadap taraf sukrosa tinggi hingga 0,7 M pada perlakuan prakultur.