Browsing by Author "Suwardi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGARUH WAKTU PEMOTONGAN BATANG DI ATAS TONGKOL TERHADAP HASIL, KOMPONEN HASIL DAN BIOMAS PADA BERBAGAI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suwardi; Koes, Fauziah; BPTP JambiPemanfaatan tanaman jagung untuk pakan ternak dapat di peroleh dalam bentuk biji, janggel, klobot, daun dan batang. Pakan ternak dari tanaman jagung dalam bentuk batang dan daun segar adalah dengan pemotongan batang di atas tongkol yang tanpa mengurangi hasil secara siknifikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu pemotongan batang di atas tongkol terhadap hasil dan komponen hasil serta bobot biomas pada berbagai varietas jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan di KP. Maros, Balitsereal, pada bulan Juli – November 2015. Penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama jenis varietas yaitu Bima 3, Bima 7, Bima 14, Bima 15, Bima 16, Bima 17, Bima 19 dan Bima 20. Faktor kedua jenis perlakuan yaitu 1) tanpa pemotongan/batang biomas di atas tongkol, 2) pemotongan/batang biomas di atas tongkol pada 75 hst, 3) pemotongan/batang biomas di atas tongkol pada 85 hst. Dosis pemberian pupuk Urea 400 kg/ha dan NPK Ponska (15:15:15) 250 kg/ha. Sepertiga takaran N, seluruh NPK Ponska diberikan pada 7 – 10 hst, dan sisanya N (2/3 dari takaran) diberikan pada 35 hst. Benih ditanam dengan cara ditugal sedalam 2-5 cm, setiap lubang sebanyak dua benih per lubang dengan jarak tanam 75 cmx 20 cm dilakukan penjarangan satu tanaman pada 7 hst. Ukuran petak tiap perlakuan/varietas adalah 6 m x 4 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa pemotongan batang diatas tongkol hasil biji tertinggi Bima 3 (7,72 t/ha), pemotongan batang di atas tongkol 75 hst hasil biji tertinggi Bima 3 (6,40 t/ha) dan biomas (8,09 t/ha) lebih unggul dari varietas lain, dan pemotongan batang di atas tongkol pada 85 hst hasil biji tertinggi varietas Bima 7 (7,72 t/ha) dan biomas tertinggi varietas Bima 3 (6,85 t/ha). Penurunan hasil biji (t/ha) dan bobot biomas (t/ha) dengan pemotongan batang di atas tongkol dipengaruhi waktu pemotongan dan jenis varietas. Kata kunci : Waktu pemotongan, batang, hasil, varietas jagung
- ItemPENINGKATAN VIABILITAS BENIH JAGUNG TETUA HIBRIDA DENGAN TEKNIK INVIGORASI MENGGUNAKAN BAHAN ALAMI(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Koes, Fauziah; Suwardi; BPTP JambiSecara ideal semua benih harus memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila ditanam pada kondisi lapangan yang beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta berproduksi tinggi dengan kualitas baik. Vigor benih di cerminkan oleh dua informasi tentang viabilitas, masing-masing ‘kekuatan tumbuh’ dan ‘daya simpan’ benih. Upaya meningkatkan viabilitas dan vigor benih ialah melalui perlakuan invigorasi, salah satu diantaranya dengan perlakuan matriconditioning.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan conditioning dengan menggunakan jerami padi dapat meningkatkan viabilitas benih jagung Penelitian dilaksanakan di laboratorium perbenihan dan green house Balai Penelitian Taanaman Serealia Maros yang berlangsung pada Juli sampai September 2014. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dan diulang 3 kali.Pengamatan dilakukan terhadap daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, bobot kering kecambah, panjang akar primer, daya hantar listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih yang diberi perlakuan matriconditioning mempunyai nilai rata-rata viabilitas dan vigor yang lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan bahan matriconditioning atau kontrol.
- ItemTeknik dan Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kadar Gula Brix Beberapa Varietas Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench)(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suwardi; Aqil, Muhammad; bTanaman sorgum memiliki banyak kegunaan baik sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku bio-etanol. Secara agronomis juga memiliki keunggulan antara lain memiliki daya adaptasi yang luas, produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit dan toleransi yang tinggi terhadap cekaman kekeringan. Sorgum banyak dikembangkan di lahan-lahan marjinal, lahan marjinal indentik terbatasnya sumber air, sehingga perlu penanganan air yang tepat selama pertumbuhan. Tujuan penelitian pengaruh tehnik dan interval pemberian air terhadap komponen hasil, hasil dan kadar gula brix pada tanaman sorgum manis. Penelitian dilaksanakan di KP. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah interval pemberian air yaitu : (1) Interval 7 hari setiap alur untuk 1 baris tanaman, (2) Interval 15 hari setiap alur untuk 1 baris tanaman, (3) Interval 7 hari setiap 1 alur untuk 2 baris tanaman, (4) Interval 15 hari setiap 1 alur untuk 2 baris tanaman. Faktor kedua yaitu Sorgum varietas Super 1, Super 2 dan Numbu. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pemupukkan pertama dilakukan pada 10 hst takaran pupuk 150 kg/ha urea, 100 kg/ha P, 100 kg KCl/ha dan pemupukan kedua dilakukan pada 30 hst dengan pemberian 150 kg/ha urea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval pemberian air terbaik 15 hari setiap alur untuk 2 (dua) baris tanaman dengan produksi biji tidak beda nyata pada ketiga varietas (Super 1 (2,28 t/ha, Super 2 (2,23 t/ha dan Numbu 2,15 t/ha). Semakin tinggi nilai umur panen batang volume nira semakin turun, namun nilai kadar gula brix semakin meningkat pada berbagai perlakuan dan varietas.