Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Susilawati, Trinil"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Comparative study of the productivity of Madura Cattle and Its crossbreed with Limousin in Madura island
    (Indonesian Animal Sciences Society, 2012-02-05) Kutsiyah, Farahdilla; ., Kusmartono; Susilawati, Trinil
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Respon Superovulasi Sapi Persilangan Belgian Blue dengan Metode yang Berbeda
    (Jurnal Agripet, 2021-10) Darlian, Fahrudin; Wahjuningsih, Sri; Rosmayanti, Anny; Jodiansyah, Septaria; Jalaludin, Ludi Ahmad; Setiawan, Yanyan; Susilawati, Trinil; Uiversitas Syiah Kuala
    Superovulasi merupakan suatu metode pemanfaatan induk betina unggul untuk menghasilkan embrio sebanyakbanyaknya untuk kegiatan transfer embrio. Tujuan penelitian ini membandingkan 2 teknik superovulasi yang berbeda pada sapi persilangan Belgian Blue. Penelitian dilakukan di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor dengan menggunakan 24 ekor sapi persilangan Belgian Blue dengan umur 2-3 tahun, masing-masing perlakuan 12 ekor. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan dua perlakuan, P1 = Superovulasi menggunakan penyuntikan FSH selama 3 hari pada pagi dan sore (metode konvensional) dengan dosis 400 mg FSH dalam 20 ml pelarut dan P2 = Superovulasi menggunakan penyuntikan tunggal (satu kali) FSH dengan dosis 400 mg FSH dalam 3 ml pelarut . Parameter pada penelitian ini adalah Jumlah Corpus luteum (CL), respon rate, perolehan embrio, kualitas embrio, recovery rate, dan tingkat fertilisasi. Data yang diperoleh diuji dengan uji T tidak berpasangan. Hasil analisa data menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05) pada jumlah CL P1 : 8,42+3,06 dan P2 : 6,08+4,74; Respon rate P1 : 100% dan P2 : 75%; Total perolehan embrio P1 : 6,08+2,64 embrio dan P2 : 4,45+4,01 embrio; Embrio recovery rate P1 : 70,37+9,18% dan P2 : 61,33+12,12%; Embrio Layak Transfer P1 : 3,83+2,92 embrio dan P2 : 2,73+2,28 embrio; dan berbeda nyata (P<0,05) pada rataan fertilisasi P1 : 79,10% dan P2 : 95,26%. Kesimpulan penelitian ini adalah teknik superovulasi penyuntikan tunggal FSH secara subkutan memberikan efek superovulasi dan menghasilkan embrio dengan jumlah dan kualitas yang tidak berbeda nyata dengan teknik superovulasi konvensional.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback