Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Susanto, Edi"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Buletin Veteriner Farma Volume XVIII Nomor 1 Tahun 2022: Pengkajian Stabilitas Vaksin Anthravet® pada Berbagai Suhu (Berdasarkan Jumlah Kandungan Spora dalam Vaksin)
    (Pusat Veteriner Farma, 2022) Ristiana, Dina; Puspitasari, Yanita Anjar; Susanto, Edi
    Anthraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Vaksin Antraks adalah vaksin aktif yang setiap dosisnya mengandung tidak kurang dari 2 juta spora bakteri Bacillus anthracis strain 34 F2 Weybridge aktif/hidup yang avirulen dan tidak berkapsul di dalam campuran garam faali dengan gliserin yang sama banyak, serta mengandung tidak lebih dari 0,03% saponin. Vaksin yang telah memperoleh lisensi diperlukan pemantauan stabilitas vaksin yang berkelanjutan. Penelitian ini untuk mengetahui stabilitas vaksin tersebut pada beberapa perlakuan penyimpanan suhu, yaitu suhu lemari pendingin (2-8°C), suhu ruang (± 25°C) dan suhu 37°C dalam jangka waktu 18 bulan dengan dilakukan uji fisik dan uji kandungan spora dalam vaksin. Hasil yang didapatkan adalah vaksin Antraks yang disimpan pada suhu yang berbeda yaitu pada suhu 2-8°C, suhu ruang (25°C) dan suhu 37°C masih memenuhi syarat jumlah kandungan spora, namun belum ada data tentang potensinya. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengujian potensi vaksin yang disimpan dengan jumlah perbedaan suhu yang lebih besar dan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dari beberapa batch.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback