Browsing by Author "Suryati, Yati"
Now showing 1 - 17 of 17
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeteksi Deoxyribonucleic Acid (DNA) Virus Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) dengan Metoda Polymerase Chain Reaction (PCR)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2012) Natih, Ketut Karuni Nyanakumari; Emilia; Suryati, Yati; Hermawan, Dodo
- ItemEvaluasi Hasil Pengujian Uji Keamanan Vaksin Gumboro Aktif di BBPMSOH tahun 2000-2005(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2011) Hidayanto, Nur Khusni; Soedijar, Ida Lestari; Dharma, Dewa Made Ngurah; Emilia; Susanto, Endang; Suryati, Yati; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
- ItemEvaluasi Hasil Pengujian Uji Keamanan Vaksin Gumboro Aktif di BBPMSOH Tahun 2000-2005(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2011) Hidayanto, Nur Khusni; Soedijar, Ida Lestari; Dharma, Dewa Made Ngurah; Emilia; Susanto, Endang; Suryati, Yati; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
- ItemGambaran Sampel Vaksin IBD Aktif yang Masuk ke BBPMSOH Tahun 2006-2014(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Setiawaty, Rahajeng; Emilia; Suryati, Yati
- ItemKajian Titer Antibodi Ayam Petelur Pascavaksinasi Avian Influenza (AI) di Delapan Provinsi di Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Natih, Ketut Karuni Nyanakumari; Hidayanto, Nur Khusni; Setiawaty, Rahajeng; Suryati, YatiPenyakit Avian Influenza (AI) pada ayam petelur masih menjadi momok yang menakutkan dikalangan peternak unggas. Hal ini dikarenakan penyakit ini bersifat zoonotik dan menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi, dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui informasi gambaran status kekebalan pascavaksinasi AI pada ayam peterlur di 8 provinsi di Indonesia, yaitu provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jwa Timur, Bali dan Kalimantan Selatan. Untk masing-masing provinsi di ambill 100 sampel serum. Sampel darah diambil melalui vena branchialis dengan menggunakan spuilt 3 mL, selanjutnya serum disimpan pada suhu ruangan (27-32 derajat C) sampai serumnya keluar. Serum dimasukkan ke dalam tabung 1.8 mL dan disimpan ke dalam kotak pendingin dengan suhu 2-8 derajat C, untuk selanjutnya di ukur titer antibodu di Laboratorium Unit Uji Virologi BBPMSOH. Adapun metode pengujian yang digunakan adalah: a. Uji Hambatan Hemaglutinasi, Uji Back Titrasi dan Uji Hambatan Hemaglutinasi (HI) untuk mengetahui titer natibodi serum terhadap virus AI subtipe H5N1 dan subtipe H9N2. Hasil protektif terhadap virus AI H5N1 ditunjukan oleh sampel ayam yang berasal dari 6 provinsi, yaitu: provinsi Sumatera Barat, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan Selatan. Sedangkan sampel serum yang menunjukkan positif terhadap virus AI H9N2 berasal dari 7 provinsi yaitu: Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
- ItemKarakteristik Molekular Pathotype Virus Vaksin Infectious Bursal Disease (IBD) Menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan DNA Sequencing(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2017) Andesfha, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Setiawaty, Rahajeng; Natih, Ketut Karuni Nyanakumari; Suryati, Yatiartikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pathotype dan hubungan kekerabatan Virus IBD yang digunakan di indonesia terhadap isolat Indonesia dan reference virus IBD di genbank menggunakan metode PCR dan DNA Sequencing degan target gen PV2. Sampel diambil dari 14 provinsi di Indonesia pada tahun 2015. Hasil uji PCR menunjukan 13 sampel positif gen PV2 pada panjang amplikon 723 bp sedangkan 1 sampel negatif disebabkan konsentrasi hasil RNA virus IBD sangaat rendah. Dan hasil uji DNA sequencing terhadap asam amino esensial pada gen PV2 menunjukan 5 sampel termasuk strain vaksin attenuated, 6 sampel very virulent pathotype, 1 sampel classical pathotype dan 1 sampel atypical pathotype.
- ItemOptimasi Ekstraksi RNA (Ribo Nucleic Acid) dari Virus AI menggunakan Metode Pre Ekstraksi(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2011) Yupiana, Yuni; Emilia; Suryati, Yati; Hermawan, Dodo; Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH)
- ItemPengaruh Beberapa Jenis Strain Intermediate dan Intermediate Plus Vaksin Infectious Bursal Disease (IBD) Aktif terhadap Morfopatologi Bursa Fabricius Ayam Specific Pathogen Free (SPF)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Irawati, Cynthia Devy; Setiawati, Rahajeng; Emilia; Suryati, Yati; Kamal, Mustopa
- ItemPengkajian Kualitas Vaksin Infectious Bronchitis (IB) Aktif di Beberapa Provinsi di Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Emilia; Yupiana, Yuni; Nuryani, Neni; Suryati, Yati
- ItemPengkajian Mutu Vaksin Avian Influenza (AI) pada Beberapa Provinsi di Indonesia(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Emilia; Ramlah; Setiawaty, Rahajeng; Suryati, Yati
- ItemPerbandingan Pengujian Vaksin IBD Aktif menggunakan Metode Uji Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Kit Komersial dan Serum Neutralization Test (SNT)(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2014) Setiawati, Rahajeng; Emilia; Suryati, Yati; Nuryani, Neni
- ItemPotensi Vaksin AI Inaktif Clade 2.1.3 dan Clade 2.3.2 Tahun 2013(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Ramlah; Emilia; Suryati, Yati; Natih, Ketut Karuni Nyanakumari
- ItemPurifikasi Virus Avian Influenza (AI) H5N1 Clade 2.3.2 sebagai Masterseed Virus AI Challenge(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2017) Ramlah; Setiawaty, Rahajeng; Emilia; Suryati, Yati; Djusa, Enuh Rahardjo
- ItemSeroepidemiologi Pasca Vaksinasi Newcastle Disease (ND) dengan 2 Strain Antigen(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Hidayanto, Nur Khusni; Emilia; Yupiana, Yuni; Suryati, Yati
- ItemStudi Retrospektif Hasil Pengujian Vaksin Newcastle Disease (ND) di BBPMSOH Tahun 2009-2013(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Hidayanto, Nur Khusni; Ramlah; Ardiawan, Ferry; Suryati, Yati
- ItemUji Patogenisitas Virus Avian Influenza (AI) subtipe H5N1 sebagai Kandidat Virus Tantang Pada Uji Potensi Vaksin Avian Influenza(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2018) Hidayanto, Nur Khusni; Ramlah; Natih, Ketut Karuni Nyanakumari; Suryati, Yati
- ItemUji Potensi Vaksin Avian Influenza(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Hidayanto, Nur Khusni; Suryati, YatiAvian Influenza masih menjadi momok yang menakutkan di kalangan pelaku industri peternakan Indonesia. Memastikan vaksin Avian influenza yang beredar di Indonesia memenuhi persyaratan obat hewan menjadi salah satu tugas, pokok dan fungsi Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH). Salah satu jenis pengujian yang dilakukan adalah uji potensi. Uji potensi di lakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas potensi sebuah vaksin dapat bekerja dengan optimal memberikan kekebalan dalam tubuh hewan ternak. Uji potensi yang dilakukan di BBPMSOH dalam pengujian vaksin AI ini merujuk dengan metode uji potensi yang tertera dalam Farmakope Obat Hewan Indonesia (FOHI Biologik) Jilid I Edisi 5 tahun 2018. Adapun sampel vaksin AI diambil dari 4 (empat) vaksin AI yang beredar di Indonesia. Vaksin disuntikan pada ayam Spesific Pathogen Free (SPF) usia 4 minggu, kemudian 3 minggu pascavaksinasi diambil darahnya untuk diuji hambatan aglutinasi (HI) dan dilakukan uji tantang menggunakan virus AI A/chicken/Semarang/04141225-07/2014 (clade 2.3.2). hasil pengujian menunjukkan titer antibodi yang bervariasi tetapi tetap dapat melindungi dari infeksi virus AI A/chicken/Semarang/04141225-07/2014 (clade 2.3.2).