Browsing by Author "Supriyanto, Arry"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Genotip Pohon Induk Jeruk Bebas Penyakit Hasil Perbanyakan Tunas Pucuk dengan Primer RAPD(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, ) Supriyanto, Arry; Agisimanto, Dita; Purbiati, T; Devy, Nirmala Friyanti; Dwiastuti, Mutia Eti
- ItemEksplorasi, Karakterisasi, dan Evaluasi Beberapa Klon Bawang Putih Lokal(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, ) Hardiyanto, -; Devy, Nirmala Friyanti; Supriyanto, Arry
- ItemKeragaman Genetik Pamelo Indonesia berdasarkan Primer Random Amplified Polymorphic DNA(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, 2007-03-31) Agisimanto, D; Supriyanto, Arry
- ItemPengendalian pecah buah pada jeruk keprok terigas di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat(BBP2TP, 2014) Zuhran, Muhammad; Purba, Tommy; Supriyanto, Arry; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratPengembangan Jeruk Keprok Terigas di Kabupaten Sambas terhambat oleh masalah pecah buah. Pecah buah yang diyakini disebabkan oleh fluktuasi ekstrim kadar air, suhu, kelembaban tanah, serta serapan hara saat tehadi hujan setelah mengalami musim kemarau panjang sangat merugikan • • petani • karena berdampak signifikan terhadap penurunan • produksi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan teknologi pengendalian pecah buah melalui pengurangan fluktuasi kadar air, suhu, dan kelembaban tanah serta pemberian hara yang cukup bagi tanaman. Percobaan lapang ini dilaksanakan pada tahun 2010 hingga 2011 di kebun jeruk petani yang berlokasi di Kabupaten Sambas. Rancangan penelitian menggunakan Split Plot Design terdiri dart :?: petak utama yakni lahan dengan parit digenangi dan lahan dengan parit tidak digenangi, masing-masing terdiri dari 3 anak petak yaitu 1) pupuk anorganik (teknologi petani), 2) pupuk anorganik + pupuk organik + mulsa, dan 3) pupuk anorganik + pupuk organik + mulsa + (Ca + B). Penggenangan parit dilakukan selama tidak ada hujan. Pemberian pupuk anorganik, pupuk organik, dan mulsa dilakukan setelah panen, sedangkan Kalsium (Ca) dan Boron (B) diberikan pada stadia cepat pertumbuhan buah. Penelitian diulang 4 kali dengan unit percobaan 10 pohon. Berdasarkan hasil pengamatan, pecah buah terjadi setelah buah berumur 16 minggu hingga 34 minggu setelah bunga mekar, dengan kejadian tertinggi ketika buah berumur 22-24 mil)ggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggenangan parit kebun selama musim kemarau yang diikuti dengan pemberian pupuk anorganik, pupuk organik, mulsa, pupuk Kalsium (Ca), dan pupuk Boron (B) mampu mengurangi pecah . buah pada tingkat yang paling rendah dib.andingkan perlakuan teknologi lainnya.
- ItemPerbedaan Primer RAPD dan ISSR dalam Identifikasi Hubungan Kekerabatan Genetik Jeruk Siam (Citrus suhuniensis L. Tan) Indonesia(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, ) Agisimanto, Dwi; Martasari, C; Supriyanto, Arry