Browsing by Author "Supriadi"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemBahan pakan dan kandungan gizinya(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2014) Supriadi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemBunga Rampai Jahe (Zingiber officinale Rosc.) : Status Teknologi Hasil Penelitian Jahe(Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, 2011) Supriadi; Yusron, M.; Wahyuno, DonoSebagai tanaman yang paling banyak dibutuhkan pasar dibanding tanaman obat lainnya, topik yang berkaitan dengan pengembangan hingga pemanfaatan jahe (Zingiber officinale Rosc) menjadi salah satu bahan yang sering ditanyakan oleh masyarakat. Balittro yang mempunyai mandat melakukan penelitian khususnya yang terkait dengan aspek budidaya hingga pengembangan produk primer merasa perlu untuk merangkum perkembangan penelitian yang terkait dengan tanaman jahe. Bunga rampai ini merupakan usaha untuk mengumpulkan informasi khususnya terkait dengan aspek budidaya jahe yang telah dilakukan hingga saat ini. Informasi yang ada tidak hanya didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Balitttro, tetapi juga oleh instansi lainnya dan juga penelitian yang telah dilakukan di luar Indonesia. Buku berupa bunga rampai jahe ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai permasalahan pada pengembangan jahe baik di hulu maupun di hilir dan peneitian-penelitian yang sudah dan sedang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, sehingga buku yang tidak dikomersialkan ini dapat memberi informasi yang lengkap bagi semua yang tertarik dalam pengembangan tanaman jahe.
- ItemJahe (Zingiber officinale Rosc.)(Balittro, 2011-08) Supriadi; Balittro
- ItemKeamanan Biopestisida: Kunci Sukses Komersialisasi(IAARD Press, 2022-11-02) Supriadi; Rohimatun; Miftakhurohmah; Balitbangtan
- ItemPenyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum): Dampak, Bioekologi dan Peranan Teknologi Pengendaliannya(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009-12-23) SupriadiObat tradisional telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia selama ribuan tahun menggunakan tanaman obat yang tumbuh secara alamiah dengan meminimalkan praktek-praktek manipulasi kesuburan dan perlindungan tanaman (Winarto, 2002). Industri obat tradisional Indonesia mengalami peningkatan 6 kali lipat dari 165 buah pada tahun 1981 menjadi 1.023 pada tahun 2003, dan pangsa pasar obat tradisional pada tahun 2010 diperkirakan mencapai Rp 7,2 triliun (Syakir, 2007). Salah satu kendala dalam budidaya tanaman adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum (sebelumnya bernama Pseudomonas solanacearum). Penyakit ini sudah ada di Indonesia sejak 100 tahun lalu menyerang berbagai tanaman, seperti tembakau di Deli, Sumatera Utara tahun 1897 (Honing 1910 dalam Semangun, 1988), kentang di Dataran Tinggi Karo tahun 1912 (van Hall dalam Semangun, 1991), kacang tanah tahun 1927 (Semangun, 1991), dan pisang di Kepulauan Salayar Sulawesi Selatan tahun 1921 (Gaumann, 1921).
- ItemPenyusunan ransum dan pola pemberiannya(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2014) Supriadi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemPOTENSI KETERSEDIAAN HIJAUAN PAKAN LIMBAH TANAMAN JAGUNG MANIS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU .(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Supriadi; Izhar, Luthfi; Safitri, Oktariani Indri; BPTP JambiKeberhasilan pengembangan pertanian tergantung kepada keberhasilan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki. Potensi sumber ketersediaan hijuan pakan berdasarkan sumber daya lahan kemungkinan berbeda di setiap daerah, perbedaan ini penting sekali untuk diketahui karena akan menentukan model pengembangan usaha peternakan. Pengkajian ini bertujuan mengetahui potensi ketersedian hijauan pakan dari limbah tanaman jagung manis, dari batangnya maupun dari kulit tongkol jagung (klobot). Pengkajian ini dilakukan di Kabupaten Bintan, Kecamatan kawal, Kelurahan Malang Rapat, Provinsi Kepri, sebagai daerah sentra tanaman sayur khususnya tanaman jagung manis dari Bulan Juli sampai Agustus 2014. Metode pendekatan yang dilakukan adalah pengukuran sampel dilapangan sebanyak 10 titik dengan parameter tinggi tanaman, berat tanaman, berat tongkol jagung, berat kulit jagung dan luasan lahan yang ditanam. Hasil pengkajian menunjukan bahwa rata-rata tinggi tanaman jagung manis adalah 177,35 cm, berat basah hijauan makanan ternak (HMT) yang terdiri dari batang tanaman dan kulit tongkol jagung (klobot) adalah sebanyak 20.026,7 kg/ha/musim, kapasitas unit ternak (UT) yang dapat ditampung berdasarkan produksi basah HMT satu kali musim tanam adalah sebanyak 1,5 ekor/ha/th, dalam 1 tahun dapat menanam 3 kali. Berdasarkan analisis sederhana (output – input) usaha penanaman jagung manis dalam 1 hektar dapat mendatangkan keuntungan sebanyak Rp.48.431.500,- dengan R/C 4,4 dalam satu kali tanam.
- ItemStrategies and Technologies for the Utilization and Improvement of Rice(IAARD Press, 2020-12-01) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; Lestari, Puji; Mulya, Karden; Utami, Dwinita Wikan; Satyawan, Dani; Supriadi; Mastur; Balitbangtan
- ItemA to Z Karya Tulis Ilmiah Dalam Jurnal(IAARD Press, 2021) Supriadi; Pribadi, Ekwasita Rini; Bursatriannyo; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBadan Litbang Pertanian memiliki 1656 peneliti dan 32 perekayasa yang salah satu fungsinya adalah menghasilkan karya tulis ilmiah. Di samping itu, Badan Litbang Pertanian, juga memiliki 21 jurnal nasional terakreditasi. Kiat-kiat kunci sukses untuk menghasilkan karya tulis bermutu, yaitu data, cara penulisan, dan bahasa, diuraikan secara jelas dalam Buku A to Z Karya Tulis Ilmiah Dalam Jurnal sehingga mudah dipraktekkan oleh calon-calon penulis naskah untuk jurnal ilmiah.
- ItemUji Aktivitas Anti Bakteri dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb.)(BPTP Jambi, 2006) Yanti, Linda; Winarti, Christina; Supriadi; Hairiah, Ani; BPTP JambiPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas anti bakteri dari ekstrak gambir serta fraksinya. Ekstrak yang digunakan ada empat jenis yaitu :1) Ekstrak air panas, 20 ekstrak heksan-air panas, 3) ekstrak etanol dan air (dengan perbandingan 8:2) dan 4) ekstrak heksan-etanol dan air (dengan perbandingan 8:2)