Browsing by Author "Sulaxono, Ratna Loventa"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemAncaman Bagi Sang Primadona di Kota Rusa(Direktorat Kesehatan Hewan, 2024-09) Sulaxono, Ratna Loventa; Hutagalung, Christian Sutanto; Yarisetouw, Nicolas; Juwianto, TriSapi dan babi adalah komoditas ternak yang sangat penting selain rusa di Provinsi Papua Selatan, termasuk di Kabupaten Merauke yang dijuluki sebagai Kota Rusa. Peningkatan populasi dan produktivitas ternak di daerah ini sangat dipengaruhi oleh manajemen pemeliharaan dan kondisi kesehatan ternak. Kondisi kesehatan ternak adalah faktor penting yang dapat memengaruhi produktivitas dan kelangsungan hidup ternak. Beberapa penyakit umum yang sering menjadi ancaman bagi ternak di Papua Selatan yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK), anthrax, flu babi, penyakit pernapasan dan penyakit parasiter.
- ItemDampak infeksi dan diagnosa Chicken Infectious Anemia Virus pada Ayam(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021-04) Hadi, Sulaxono; Sulaxono, Ratna Loventa; Siswani; Balai Besar Veteriner MarosSerangan virus Chicken Infectious Anemia Virus (CIAV) menimbulkan berbagai akibat pada ayam, mulai klinis berupa kelemahan, mengantuk, kegatalan pada otot sayap dan perdarahan pada otot sayap. Dampak patologis yang terjadi tampak pada disfungsi hematopoietik sumsum tulang berupa kepucatan sumsum tulang dan nekrosis. Gambaran packed cell volume (PCV) ayam menunjukkan terus penurunan dan ayam mengalami anemia. Produksi sel-sel pembeku darah atau trombosit menunjukkan penurunan, trombositopenia, dibandingkan ayam normal. Perubahan histopatologi spesifik pada infeksi adalah terbentukkan inclusion bodies intranuklear pada sumsum tulang dan berbagai jaringan tubuh ayam yang lain. Secara imunohistokimia, antigen virus penyebab dapat ditemukan diidentifikasi pada sumsum tulang dan berbagai jaringan lainnya dari ayam terinfeksi CIAV dengan warna kecoklatan pada pewarnaan dengan imunohistokimia.
- ItemDampak infeksi dan diagnosa Chicken Infectious Anemia Virus pada Ayam(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021) Sulaxono, Hadi; Sulaxono, Ratna Loventa; Siswani; Balai Besar Veteriner MarosSerangan virus Chicken Infectious Anemia Virus (CIAV) menimbulkan berbagai akibat pada ayam, mulai klinis berupa kelemahan, mengantuk, kegatalan pada otot sayap dan perdarahan pada otot sayap. Dampak patologis yang terjadi tampak pada disfungsi hematopoietik sumsum tulang berupa kepucatan sumsum tulang dan nekrosis. Gambaran packed cell volume (PCV) ayam menunjukkan terus penurunan dan ayam mengalami anemia. Produksi sel-sel pembeku darah atau trombosit menunjukkan penurunan, trombositopenia, dibandingkan ayam normal. Perubahan histopatologi spesifik pada infeksi adalah terbentukkan inclusion bodies intranuklear pada sumsum tulang dan berbagai jaringan tubuh ayam yang lain. Secara imunohistokimia, antigen virus penyebab dapat ditemukan diidentifikasi pada sumsum tulang dan berbagai jaringan lainnya dari ayam terinfeksi CIAV dengan warna kecoklatan pada pewarnaan dengan imunohistokimia.
- ItemHasil Investigasi Kematian Kambing Tahun 2018 Di Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Alfinus; Sulaxono, Ratna Loventa; RamlanProgram bantuan ternak kambing Peranakan Ettawa (PE) pada kegiatan Padat Karya di Desa Stunting Kabupaten Gorontalo, Propinsi Gorontalo Tahun 2018 telah disebarkan pada tanggal 8 Mei 2018 di 10 (sepuluh) kelompok ternak yang tersebar di 7 Kecamatan dalam Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah total bantuan 250 ekor (25 jantan dan 225 betina) dimana masing-masing kelompok menerima ternak kambing PE sebanyak 25 ekor (jantan:betina adalah sekitar 1:11). Balai Besar Veteriner Maros diawal Bulan November 2018 menerima laporan perkembangan ternak kambing dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo dimana telah terjadi kematian ternak sekitar 89 ekor dengan rincian 7 ekor jantan (8%) dan betina 81 ekor (91%), atas dasar laporan tersebut pada tanggal 13-16 Desember 2018 Balai Besar Veteriner Maros mengirimkan tim investigasi untuk melakukan konfirmasi, kronologis dan faktor resiko serta saran dalam pengendalian penyakit. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah berupaya dalam melakukan pengendalian dan pengobatan pada ternak kambing yang sakit berupa pengobatan antibiotika dan antiparasit. Hasil investigasi ditemukan jumlah ternak yang mati sebanyak 108 ekor dari 250 ekor (mortalitas sebesar 43,2%) dan berdasarkan data Berita Acara Kematian Ternak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo, penyebab kematian ternak kambing PE bantuan adalah bloat (kembung) sebesar 31,4%; lain-lain (nafsu makan turun dan keracunan) sebesar 31,4%; Scabies (21,6%) dan diare (15,7%), tingginya angka kematian kemungkinan disebabkan kondisi ternak yang stress selama perjalanan, stress di lingkungan baru dan manajemen kandang, pakan dan pemeliharaan yang belum optimal oleh penerima bantuan ternak kambing dan berdasarkan informasi dari petugas kesehatan hewan Kabupaten Gorontalo bahwa pada umumnya sudah parah sehingga tingkat kesembuhannnya rendah. Tim melakukan pengambilan sampel yang diambil adalah serum kambing (pengujian serologi Brucella melitensis, Kerokan kulit (Identifikasi ektoparasit) dan Preparat Ulas Darah (Identfikasi Parasit Darah) dan hasilnya adalah seronegatif terhadap Brucella melitensis dan tidak ditemukan adanya parasite dan dan ektoparasit. Tim Balai Besar Veteriner dan bersama dengan Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gorontalo telah melakukan tindakan medis berupa penyuntikan obat antiparasit, sosialisasi manajemen perkandangan, pakan dan kesehatan hewan dengan harapan tidak ada lagi kematian ternak kambing PE dari bantuan tersebut.
- ItemKasus Bovine Viral Diarhea Pada Sapi Bali di Desa Arso 4, Kecamatan Skanto, Kabupaten Keerom, Propinsi Papua(Balai Besar Veteriner Maros, 2020) Hadi, Sulaxono; Sulaxono, Ratna Loventa; Rahman, Abdul; Astuti, Siti; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosSerangkaian kematian sapi telah terjadi di Desa Arso 4, Kecamatan Skanto, Kabupaten Keerom dengan gejala klinis, diare profus, lemas, ambruk dan mati. Selama 2 minggu jumlah sapi yang mati mencapai 17 ekor (2,7%) dari populasi sapi 628 ekor di Desa ini. Pengobatan suportif antibitioka long acting, roboransia dan pemberian perasan tumbukan daun jambu biji dan kunyit mampu menghentikan kematian dan kesembuhan pada sapi yang kondisinya tidak terlalu parah. Pada sapi yang mati ditemukan lesio berupa luka pada mukosa mulut, perdarahan dan pembendungan pada mukosa usus (duodenum, jejenum dan ileum). Hasil pemeriksaan untuk identifikasi antigen dengan imunohistopatologi (IHK), ditemukan antigen BVDV pada organ usus dan hati sapi yang mati
- ItemPrevalensi Coccidiosis pada Ayam Ras di Wilayah Layanan Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021-04) Sulaxono, Hadi; Sulaxono, Ratna Loventa; Dariani, Wiwik; Salam, St Aminah; Balai Besar Veteriner MarosCoccidiosis merupakan penyakit parasiter yang disebabkan oleh Eimeria spp., yang menyebkan kerugian ekonomis akibat patologis yang ditimbulkan. Penyakit menyerang berbagai ras unggas, ayam broiler, ayam layer dan ayam buras serta burung. Surveilans aktif telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk mengetahui prevalensi Coccidiosis pada ayam broiler dan ayam layer di daerah sentra pengembangan ayam ras ini. Sampel untuk pengujian berupa tinja segar ayam yang diambil langsung dari ayam dalam kandang. Sebanyak 276 sampel tinja ayam yang berasal sari 120 tinja ayam broiler, 156 ayam layer dari 4 kabupaten, yaitu Sidenreng Rappang, Pinrang, Bau-bau dan Maros telah diuji apung untuk mengetahui ada tidaknya ookista Eimeria spp. Hasilnya menunjukkan bahwa prevalensi coccidiosis pada ayam broiler sebesar 25,00% sedangkan pada ayam layer sebesar 1,28%. Infestasi Eimeria spp pada ayam layer ditemukan pada ayam layer di Pnrang sebesar 33,33% dan pada ayam broiler di Maros sebesar 25%.
- ItemPrevalensi Coccidiosis pada Ayam Ras di Wilayah Layanan Balai Besar Veteriner Maros(Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021) Hadi, Sulaxono; Sulaxono, Ratna Loventa; Dariani, Wiwik; Salam, St Aminah; Balai Besar Veteriner MarosCoccidiosis merupakan penyakit parasiter yang disebabkan oleh Eimeria spp., yang menyebkan kerugian ekonomis akibat patologis yang ditimbulkan. Penyakit menyerang berbagai ras unggas, ayam broiler, ayam layer dan ayam buras serta burung. Surveilans aktif telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk mengetahui prevalensi Coccidiosis pada ayam broiler dan ayam layer di daerah sentra pengembangan ayam ras ini. Sampel untuk pengujian berupa tinja segar ayam yang diambil langsung dari ayam dalam kandang. Sebanyak 276 sampel tinja ayam yang berasal sari 120 tinja ayam broiler, 156 ayam layer dari 4 kabupaten, yaitu Sidenreng Rappang, Pinrang, Bau-bau dan Maros telah diuji apung untuk mengetahui ada tidaknya ookista Eimeria spp. Hasilnya menunjukkan bahwa prevalensi coccidiosis pada ayam broiler sebesar 25,00% sedangkan pada ayam layer sebesar 1,28%. Infestasi Eimeria spp pada ayam layer ditemukan pada ayam layer di Pnrang sebesar 33,33% dan pada ayam broiler di Maros sebesar 25%