Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Suhartini"

Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    2-Acetyl-1-Pyroline, Senyawa Volatil Penting Pada Beras Aromatik
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Mardiah, Zahara; Suhartini; Kusbiantoro, Bram
    Abstract 2-Acetyl-1-Pyroline: An Important Volatile Compound in Aromatic Rice. The 2-Acetyl-1-Pyroline (2-AP), namely the IUPAC 5-Acetyl-3,4-Dihydro-H-pyrol or 1-(3,4-Dihydro-2H-pyrol-5-yl)-ethanone has been identified as being available in various food products, such as boiled potatoes, bread, nut seed oil, honey, several soy-based products, milk, sausage, fried meat, boiled salmon, stored sardines, tuna sauce, and many others. It was known that the 2-AP itself was as the most important component determining the aromatic character in aromatic rice. It has been known currently that there were more than 114 volatile compounds of aroma character in rice, however the existence and the concentration of 2-AP compound that differentiating aromatic from non-aromatic rice was unknown yet. The aroma of 2-AP was precisely alike to that of pandan leaves, since indeed, the 2-AP was known as the main volatile compounds in the pandan (Pandanus amaryllifolius) leaves. It was reported that the concentration of 2-AP in pandan leaves were 10 and 100 times higher than that of aromatic and non-aromatic rice, respectively. In rice plants, this compound showed a unique and specific formation, in which it depended on the ecology factor and the planting method. Although researches on 2-AP in the world have been conducted for ≥20 years, but in Indonesia it still very limited. It was expected that this review will be able to provide meaningful information on the 2-AP as related to its characters, factors influencing its development in the rice crops, as well as methods in increasing its concentration in aromatic rice. Abstrak Senyawa 2-Acetyl-1-Pyroline (2-AP), yang dikenal dengan nama IUPAC 5-Acetyl-3,4-Dihydro-H-pyrol atau 1-(3,4-Dihydro-2H- pyrol-5-yl)-ethanone telah diidentifikasi pada berbagai produk pangan, seperti pada kentang rebus, roti, minyak biji kacang, madu, produk dari kedelai, susu, sosis, daging goreng, ikan salmon rebus, ikan sardine kaleng, saus tuna, dan banyak produk lainnya. Telah dilaporkan juga bahwa 2-AP ini merupakan komponen flavor penentu tingkat aroma yang terdapat pada beras aromatik. Saat ini telah diketahui terdapat lebih dari 114 komponen senyawa volatil penyusun aroma pada nasi, tetapi keberadaan dan konsentrasi senyawa 2-AP yang membedakan beras aromatik dan bukan aromatik belum diketahui. Senyawa 2-AP merupakan senyawa volatil utama pada daun pandan dan karena itu aromanya sangat mirip dengan aroma daun pandan. Konsenstrasi 2-AP pada daun pandan sekitar 10 dan 100 kali lipat dari konsentrasi 2-AP, berturut-turut untuk beras aromatik dan non-aromatik. Pada tanaman padi, pembentukan senyawa unik dan spesifik tergantung pada faktor ekologi dan metode penanaman. Meskipun penelitian tentang 2-AP di dunia telah berlangsung selam ebih dari 20 tahun, tetapi di Indonesia, penelitian ini masih sangat terbatas. Review ini diharapkan dapat memberi informasi penting yang bermanfaat yang berkaitan dengan karakteristik 2-AP pada tanaman padi, sehingga dapat membantu dalam memilih teknik budidaya, pengolahan hasil, dan teknik penyimpanan beras aromatik yang tepat.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi
    (Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi, 2023) Thamrin, Muhammad; Suprihanto; Hasmi, Idrus; Ardhiyanti, Shinta Dewi; Suhartini; Nugroho, Nurkholis; Wening, Rina Hapsari; Pramudyawardani, Estria Furry; Nafisah; Usyati, N.; Hikmah, Zaqiah Mambaul; Handoko, Dody Dwi; Norvyani, Mutya
    Beras adalah pangan pokok masyarakat Indonesia yang bukan hanya harus dipenuhi dari kecukupan jumlahnya, tetapi juga dari sisi kecukupan gizinya (nutrisi). Sebagai gambaran bahwa di Indonesia dalam dua dekade terakhir dilaporkan jumlah orang dewasa dengan obesitas meningkat dua kali lipat, sementara itu ada sebesar 27,67% balita Indonesia mengalami stunting. Dengan mengkonsumsi beras yang cukup mengandung nutrisi di dalamnya, maka diharapkan dapat mengurangi kondisi tersebut. Melalui biofortifikasi, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi) telah melepas beberapa VUB dengan kandungan gizi tinggi, antara lain kandingan Zn yang cukup tinggi pada Varietas Inpari IR Nutrizinc, Inpago 13 Fortiz yang telah dimanfaatkan dalam program pemerintah mengatasi stunting. Tantangan dalam produksi padi pada musim-musim mendatang akan semakin besar. Adanya ancaman oleh perubahan iklim yang ekstrim dewasa ini dimana musim telah bergesar, hujan dan kemarau sulit diprediksi, adanya banjir dan kekeringan yeng terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi, serta serangan OPT yang meningkat diperlukan upaya antisipasi dan mitigasi. Untuk itu diperlukan produk inovasi teknologi padi terstandar untuk menjawab tantangan tersebut. Varietas Unggul Baru (VUB) padi adalah salah satu komponen utama yang telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani dalam menghadapi berbagai kondisi di lapangan. BSIP telah melepas lebih dari tiga ratus VUB padi melalui BBPSI Padi, sehingga petani dapat lebih leluasa memilih yang sesuai dengan teknik budidaya dan kondisi lingkungan setempat. Ketersediaan berbagai alternatif pilihan VUB pada suatu wilayah diharapkan akan berdampak terhadap stabilitas produksi sebagai representasi dari keunggulan adaptif dan ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik di suatu wilayah. Buku ini memuat tentang informasi beberapa VUB padi populer yang dilepas tahun 2000- 2023. Informasi yang disajikan dalam buku ini adalah tentang karakteristik dari masing-masing VUB. Dengan informasi yang disajikan dalam diskripsi VUB ini diharapkan dapat membantu pengguna khususnya petugas lapang dan petani dalam menentukan pilihan varietas yang akan digunakan sesuai dengan agroekosistem dan karakteristik spesifik lokasi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PENGARUH KONFIGURASI PENGGILINGAN PADI DAN WAKTU TEMPERING TERHADAP MUTU FISIK BERAS
    (Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2021-12-15) Kusbiantoro, Bram; Ardhiyanti, Shinta D. Furqan Nazari, dan Suhartini; Nazari, Furqan; Suhartini
    The quality of rice is not only affected by cultivation activity in the field, but also by postharvest handling, like drying and milling. This research aims to study the effect of tempering duration, milling configuration, and the interaction of both treatments on the physical quality of rice. Inpari 43 and Ciherang were used in this research, with post-drying tempering treatment at room temperature (0, 24 and 48 hours) and milling configuration (2H2P, 1H2P, 1H1P). A completely randomized factorial design was used with tempering duration and milling configuration as factors. Rice physical quality i.e., rice dimension, whiteness, translucency, milling degree, and rice wholeness and also organoleptic quality of rice and cooked rice were observed. Tempering duration influenced whiteness and translucency, while milling configuration affected whiteness, translucency, grain length and brewers percentage. There was interaction between tempering duration and milling configuration on some of rice physical qualities. Degree of milling and shape of rice largely determined panelist's response to rice and cooked rice organoleptic test.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengendalian Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi
    (Pertanian Press, 2024) Suprihanto; Sulaiman, Andi Amran; Djufry, Fadjry; Thamrin, Muhammad; Sasmita, Priatna; Usyati, N.; Dewi, Ratna Sari; Anggara, Agus Wahyana; Effendi, Baehaki Suherlan; Santoso; Kurniawati, Nia; Suhartini; Wening, Rina Hapsari; Hasmi, Indrus
    Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan di pengaruhi iklim. Adanya kenaikan suhu dan peningkatan curah hujan akan berpengaruh pada pola tanam sekaligus berpengaruh terhadap perilaku organisme pengganggu tanaman (OPT). Peningkatan serangan OPT akan menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Tanaman padi memiliki beragam potensi cekaman biotik berupa hama dan penyakit yang sangat mempengaruhi kehilangan hasil sehingga diperlukan pengendalian hama dan penyakit padi, diperlukan pemahaman yang baik tentang jenis dan karakteristik hama dan penyakit tersebut. Berdasarkan Permentan Nomor 13 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) berganti nama menjadi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi). Sesuai dengan tugasnya, BBPSI Padi melaksanakan pengujian standar instrumen padi. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan upaya-upaya dalam membuat standar instrumen padi salah satunya adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman padi yang dapat diimplementasikan di lapangan dan sesuai dengan peraturan dan kebutuhan pertanian modern. Buku Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi ini memberikan informasi dan tuntunan praktis yang sangat cukup mengenal jenis dan bioteknologi hama dan penyakit utama padi serta solusi pengendalian terbaik berdasarkan rekomendasi BBPSI Padi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Petunjuk Teknis Identifikasi Beras Tidak Layak Konsumsi
    (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Hadoko, Dody D.; Jumali; Mardiah, Zahara; Suhartini; Septianingrum, Alis; Liyanan; WP, Deny Septian; Kusbiaibtoro, Bram; Sasmita, Priatna; Jamil, Ali
    “Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas”. Sistem pangan Indonesia, tidak hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan dari segi jumlah dan gizi, tetapi juga dari segi keamanannya. Isu mutu dan keamanan pangan didasarkan adanya kekhawatiran kurang amannya suatu produk makanan yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan manusia. Berbagai isu dan kasus seperti dugaan beras plastik, beras berpemutih, beras berpewangi sintetik, beras Raskin atau beras tidak layak konsumsi secara umum menjadi isu yang cukup meresahkan dan telah berhasil menarik perhatian masyarakat luas mengingat beras adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Harga, mutu, ketersediaan dan keamanan pangan beras bisa menjadi isu strategis dan politis
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Prospek Ubijalar sebagai Bahan Baku Minuman Probiotik
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2009-12-16) Suhartini
    Alternatif pemanfaatan ubijalar mulai diperkenalkan berdasarkan keunggulan kandungan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan (-karoten dan antosianin) pada daging umbinya. Antioksidan adalah senyawa yang penting bagi kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit. Penggunaan ubijalar sebagai bahan baku pangan fungsional dapat diperkaya dengan penambahan fungsinya sebagai minuman berprobiotik. Probiotik merupakan suplemen pangan berupa mikrobia hidup yang berfungsi menyeimbangkan komposisi mikrobia pada usus, sehingga menguntungkan dari segi kesehatan. Sari ubijalar yang mengandung senyawa antioksidan dan ditambahkan kultur bakteri probiotik menghasilkan produk pangan fungsional yang andal. Dengan semakin meningkatnya ketertarikan konsumen terhadap pangan fungsional untuk menjaga kesehatan, peluang pengembangan produk ini cukup menjanjikan. Tulisan ini membahas beberapa penelitian tentang pemanfaatan ubijalar sebagai bahan minuman yang mengandung kultur probiotik.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback