Browsing by Author "Suhartatik, Endang"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Keefektifan Pupuk Hayati Pada Padi Sawah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Suhartatik, Endang; Ikhwani; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPemanfaatan pupuk hayati (pupuk mikroba) yang sesuai dengan kondisi tanah, merupakan alternatif yang murah, selain untuk meningkatkan kesuburan tanah juga dapat meningkatkan efi siensi pemupukan dan produktivitas tanaman. Penelitian dilakukan di lahan garapan petani di K. P. Sukamandi, kabupaten Subang, pada musim kemarau 2012, dengan tujuan untuk mengevaluasi keefektifan beberapa produk pupuk hayati terhadap hasil padi sawah. Menggunakan Rancangan Acak kelompok, dengan 14 perlakuan, ulangannya 3. Perlakuan terdiri dari tujuh jenis pupuk hayati, ditambah dengan perlakuan dosis pupuk sehingga total perlakuan sebanyak 14, ukuran petak terkecil 10 m x 5 m, menggunakan varietas Inpari 13. Pemberian pupuk hayati dikombinasikan dengan pemberian 50 – 75% dosis NPK anjuran. Tanah di lokasi percobaan tergolong masam, kandungan N-total tanah dan C-organik termasuk katagori rendah. kandungan unsur P sangat rendah dan hara kalium termasuk katagori rendah. Hasil pengamatan pada stadia pertumbuhan, menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk hayati terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun dan warna daun tanaman padi sawah tidak konsisten setiap minggunya. Pengurangan dosis pupuk NPK dari 25 sampai 50% tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun dari awal pertumbuhan sampai panen. Hasil gabah kering tertinggi diperoleh dari perlakuan pemberian NPK anjuran (5,28 t/ha GKG) dan perlakuan pupuk hayati Agrimeth, sebaliknya hasil gabah kering terendah dari perlakuan pemberian pupuk hayati Probio tanpa pupuk NPK (4,04 t/ha GKG). Hasil gabah kering dari pemberian pupuk hayati lainnya sedikit menurun, tetapi hasil gabah keringnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian NPK anjuran (kontrol)
- ItemPanduan Teknologi Budidaya Padi Salibu(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Abdulrachman, Sarian; Suhartatik, Endang; Erdiman; Susilawati; Zaini, Zulkifli; Jamil, Ali; Mejaya, Made J.; Sasmita, Priatna; Abdullah, Buang; Suwarno; Baliadi, Yuliantoro; Dhalimi, Azmi; Sujinah; Suharna; Ningrum, Elis SeptiaKebutuhan beras akan tenjs meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan realisasi produksi padi dalam 5 tahun terakhir, terindikasi bahwa laju pertumbuhan produksi padi makin menurun dan biaya produksi per satuan kias lahan makin meningkat. Oleh karena itu pencapaian target produksi padi ke depan akan semakin sulit. Untuk mengatasi permasalahan ini Pemerintah mencanangkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 1,5% per tahun. Dalam konteks ini diperlukan berbagai terobosan peningkatan produksi padi. Mengingat f니ngsi dan peran penting padi tersebut, Pemerintah berupaya untuk mewujudkan peningkatan produksi padi pada tahun 2015 melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) dan Upaya Khusus (Upsus) lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksana program di lapangan memerlukan panduan untuk berbagai teknologi budidaya padi yang sudah dikembangkan di Indonesia.
- ItemRespon Lima Varietas Unggul Baru Terhadap Perubahan Jarak Tanam(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2012-06) Suhartatik, Endang; A.K. Makarim; Ikhwani; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenampilan varietas padi pada kondisi jarak tanam lebar dengan cukup hara dan air dapat dianggap sebagai “ekspresi genetik suatu varietas”, sedangkan pada kondisi jarak tanam sempit merupakan ekspresi genetik x lingkungan x pengelolaan. Tujuan penelitian ini mengevaluasi keragaan varietas unggul baru dan mendapatkan hasil tinggi melalui pendekatan varietas dan budidaya, khususnya jarak tanam dan pemupukan. Percobaan lapang dilaksanakan di KP Muara Bogor pada MT1 2010, berjenis tanah Latosol agak masam, bertekstur liat berdebu, N-total dan C-organik tanah termasuk sedang, dan P tersedia sangat rendah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Petak Terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama: Jarak tanam dan pemupukan (J1, J2, J3, dan J4), sedangkan anak petak adalah 5 varietas unggul baru: Inpari 1, Hipa 3, Cimelati, Inpari 9 Elo, dan Ciherang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anakan sangat dipengaruhi oleh jarak tanam. Pada saat panen, jumlah malai per rumpun pada jarak tanam rapat hanya 4,9 sedangkan pada jarak tanam lebar (40 cm x 40 cm) menjadi 36,7 malai/rumpun. Keragaman jumlah malai antar varietas tidak terlalu besar, yaitu rata-ratanya berkisar antara 12,1 dan 17,1 malai/rumpun. Hasil gabah kering giling tertinggi pada varietas Inpari 1 (6,51 t/ha GKG) dan varietas Cimelati (5,99 t/ha GKG) pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm (J3). Hasil gabah kering varietas Hipa 3 dan Ciherang tertinggi (5,33 dan 6,34 t/ha GKG) pada perlakuan jarak tanam rapat dengan takaran pupuk ditingkatkan (J2).