Browsing by Author "Sudarnika, Etih"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemGambaran dan Sebaran Kasus Suspek HPAI di Jawa Barat Tahun 2015-2017 dalam Mendukung Roadmap Indonesia Bebas AI Tahun 2020 (Studi Kasus Data iSIKHNAS)(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Yuyun, Imas; Sudarnika, Etih; SupriyantoJawa Barat merupakan wilayah resiko tinggi dengan kasus HPAI terjadi sepanjang tahun dan menyerang semua jenis unggas. Memiliki 18 Kabupaten/Kota dan sentra peternakan unggas komersil. Pemerintah telah mencanangkan Roadmap Indonesia Bebas AI tahun 2020 dengan tahapan Pulau Jawa menjadi target pembebasan pada tahun 2020 termasuk provinsi Jawa Barat. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui apakah Jawa Barat masih menjadi wilayah resiko tinggi selama tahun 2015-2017 dan mengetahui jenis unggas dan penyebaran kasus di Jawa Barat tahun 2015-2017. Data berasal dari Laporan iSIKHNAS nomor 392 berupa data sindrom penyakit prioritas yang dikirim oleh petugas kesehatan hewan pada Januari 2015 s.d Desember 2017. Definisi suspek kasus HPAI adalah kematian meningkat pada unggas. Data diolah menggunakan fungsi grafik pada pivot table Microsoft Excel. Peta sebaran penyakit dibuat menggunakan Quantum GIS. Jumlah laporan sindrom HPAI pada unggas di Jawa Barat selama kurun waktu 3 tahun (2015 - 2017) menunjukan variasi yang cukup menarik. Tren peningkatan suspek kasus pada musim penghujan dan menurun di musim kemarau. Suspek kasus yang dilaporkan pada tahun 2016 sebanyak 72 kasus, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2015 sebanyak 30 kasus. Sedangan tahun 2017, suspek HPAI menurun drastis menjadi 26 kasus. Ayam petelur merupakan jenis unggas yang paling banyak terserang pada tahun 2016, sedangkan tahun 2015 dan 2017 kematian unggas paling banyak menyerang pada itik. Tahun 2015 kematian unggas sangat tinggi terjadi di kabupaten Indramayu, Sukabumi dan Purwakarta. Tahun 2016, kematian unggas paling tinggi berpindah ke kabupaten Kuningan, Ciamis dan Majalengka. Tahun 2017 berubah menjadi Kabupaten Bandung, Ciamis dan Kota Cimahi. Sentra perunggasan di wilayah priangan timur, populasi unggas komersial terutama ayam pedaging, petelur, pejantan dan itik sangat tinggi. Faktor resiko dan analisa dampak ekonomi telah diketahui. Strategi pembebasan HPAI di Jawa Barat harus di evaluasi dan ditingkatkan.
- ItemPengaruh Pemberian Kolistin Sulfat terhadap Penambahan Berat Badan Broiler(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Sudarnika, Etih; Wibawan, I Wayan T.; Atikah, Neneng
- ItemResistensi Escherichia Coli Akibat Pemberian Kolistin Sulfat Secara In Vitro(Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Wibawan, I Wayan T.; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Sudarnika, EtihIsu resistansi sudah menjadi trending topik di dunia kesehatan manusia dan hewan, sehingga dalan tren ssat ini munculah isu yang diusebut one health. Dalam artikel ini Escherichia coli NIHJ dan E.coli ATCC 25922 digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian antibiotik. Antibiotik yang digunakan adalah Kolistin. Kilostin sendiri adalah tipe obat yang salah penting bagi manusia karena polimiksin dapat menjadi satu-satunya terapi yang ada untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan multidrug-resistant Acinetobacter species, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacteriaceae multidrug-resistant carbapenemase. Sifat kolistin sendiri tidak mudah terserap oleh saluran pencernaan, sehingga menjadi penting untuk mengethui tingkat kebermanfaatan obat ini. Hasil dari penlitian ini memaparkan kolistin sulfat dibawah nilai KHM secara terus-menerus dibawah nilai KHM secara terus-menerus dan bertingkat dapat memicu ertumbuhan E.coli menjadi resistan terhadap Kolistin sulfat.
- ItemTransfer Gen Mobilized Colistin Resistance (MCR)-1 dari Escherichia Coli Resistan Kolistin ke Salmonella Enteritidis ATCC 13076(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Palupi, Maria Fatima; Wibawan, I Wayan Teguh; Sudarnika, Etih; Maheshwari, Hera; Darusman, Huda S.; Andhesfa, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Atikah, NenengRisiko kegagalan kolistin sebagai last drug choice untuk pengobatan infeksi gram negatif patogen multiresistansi semakin besar ketika ditemukan adanya gen mobilized colistin resistance (mcr)-1. Gen ini dengan mudah berpindah antarspesies bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transfer gen mcr-1 dari Escherichia coli resistan kolistin ke bakteri zoonosis Salmonella enteritica serotype Enteritidis ATCC 13076 yang peka terhadap kolistin. Transfer gen mcr-1 dilakukan dengan konjugasi. Sebanyak 68 isolat E. coli resistan kolistin digunakan sebagai donor. Uji kepekaan kolistin sulfat dilakukan dengan menggunakan metode agar dilution. Uji identiļ¬ kasi gen mcr-1 dan S. Enteritidis setelah konjugasi dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR). Transfer gen mcr-1 melalui konjugasi berhasil dilakukan dari donor isolat E. coli DI15 ke S. Enteritidis. Hasil uji kepekaan atau resistansi dan PCR menunjukkan resipien S. Enteritidis yang menjadi resistan kolistin memiliki gen mcr-1 dan juga menjadi resistan terhadap doksisiklin sebagaimana sifat multiresistansi dari donor, E. coli DI15, yang juga resistan terhadap doksisiklin. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mengurangi penggunaan kolistin sulfat pada hewan produksi guna mengurangi risiko resistansi terhadap kolistin pada hewan maupun manusia.