Browsing by Author "Subandi"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemHama dan Penyakit Tanaman Kedelai(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2017-12-16) Marwoto; Sri Hardaningsih; Abdullah Taufiq; A.A. Rahmianna; SubandiUpaya peningkatan produksi kedelai dihadapkan kepada masalah hama, penyakit, dan ketidakseimbangan hara di tanah. Serangan hama dan penyakit juga berpotensi menurunkan kualitas hasil dan ketidakseimbangan hara di tanah tidak hanya berdampak terhadap penurunan produksi dan mutu hasil, tetapi juga menyebabkan tanaman lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit tertentu pada tanaman seringkali menampilkan gejala serupa dengan gejala ketidakseimbangan hara. Oleh karena itu, gejala tersebut perlu diidentifikasi agar penyebabnya dapat diketahui dengan tepat untuk menentukan cara pengendalian atau pemulihan tanaman dengan efisien dan efektif. Buku saku ini berisi informasi tentang berbagai jenis hama dan penyakit pada tanaman kedelai termasuk bioekologi, tanaman inang, gejala serangan, dan beberapa masalah yang terkait dengan ketidakseimbangan hara (kahat atau keracunan), informasi ini diharapkan dapat membantu penyuluh, pengamat hama penyakit, teknisi, dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit maupun masalah keharaan pada tanaman kedelai. Pada Edisi - 9 (2015) ini telah dilakukan beberapa koreksi terutama dalam penulisan nama-nama ilmiah hama dan penyakit oleh Dr. Yusmani Prayogo. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini disampaikan penghargaan dan terima kasih.
- ItemJagung Teknologi Produksi dan Pascapanen(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 1998) Subandi; Inu G. Ismail; Hermanto
- ItemPanduan Teknis Budidaya Kedelai di Berbagai Kawasan Agroekosistem(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015) Mejaya, Made Jana; Harnowo, Didik; Marwoto; Subandi; Sudaryono; Adie, M. MuchlishSalah satu program Kementerian Pertanian pada periode tahun 2015-2019 adalah peningkatan produksi kedelai menuju Swasembada. Program peningkatan produksi kedelai di lakukan dengan peningkatan produktivitas dan perluasan areal melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). Sasaran perluasan areal yang potensial adalah di agroekosistem lahan sawah, lahan kering/kering masam, lahan rawa lebak dan lahan pasang surut. Dalam kaitannya peningkatan produksi kedelai telah di susun dan dilaksanakan melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu.
- ItemPedoman Umum PTT Kedelai(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2016) Marwoto; Subandi; Adisarwanto, T.; Sudaryono; Kasno, Astanto; Hardaningsih, Sri; Setyorini, Diah; Adie, M. MuchlishHingga saat ini kebutuhan kedelai nasional sebagian masih harus dipenuhi dari impor karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kedelai banyak digunakan untuk industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama masyarakat. Untuk menekan volume impor yang terus membengkak diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai. Belajar dari pengalaman dalam penerapan inovasi teknologi padi sawah dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), Badan Litbang Pertanian mengembangkan PTT kedelai untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta menjaga kelestarian lingkungan.
- ItemPedoman Umum PTT Ubi Jalar(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2012) Saleh, Nasir; Widodo, Yudhi; Rahayuningsih, St. A.; Indiati, Sri Wahyuni; Sumartini; Marwoto; Subandi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
- ItemPENGEMBANGAN SISTEM WANATANI PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT(Balittra, 1996) Alam, Syamsu; Subandi; Zubachirodin; Saenong, Sania; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPembukaan dan pemanfaatan lahan rawa Yang semula belum banyak digunakan keprluan budidaya/pertanian, akan terus meningkat bila dikaitkan dengan protransmigrasi dari pulau padat huni, terutama pulau Jawa, yang Jahan pertanian terus reoyusut kerena berbagai keperluan di Juar pertanian ke pulau langka huni di luar Jawa rang Iahannya bclum dimanfaatkan atau dikelola secara optimal
- ItemPeranan dan Pengelolaan Hara Kalium untuk Produksi Pangan di Indonesia(Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2002) Subandi; Balai Penelitian Tanaman SerealiaDi Indonesia, perhatian terhadap pemberian hara K untuk produksi pertanian, terutama komoditas pangan relatif rendah atau tertinggal dibandingkan dengan hara N dan P. Hal ini disebabkan selain ketersediaan K dalam tanah terutama lahan sawah yang masih cukup, juga karena pupuk K relatif sulit diperoleh dan/atau harganya mahal, serta kurangnya pengertian tentang peranan K secara baik oleh sebagian besar petani dalam berusahatani.
- ItemProspek, Strategi, dan Teknologi Pengembangan Ubikayu untuk Agroindustri dan Ketahanan Pangan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2006-12-16) Didik Harnowo; Subandi; Nasir SalehUbikayu termasuk komoditas yang cukup besar kontribusinya dalam sistem ketahanan pangan nasional. Komoditas ini umumnya diusahakan di lahan kering oleh petani yang lemah modal dan dan berpendapatan rendah. Oleh sebab itu pengembangan agribisnis ubikayu perlu terus dikaitkan dengan upaya peningkatan pendapatan petani dan ketahanan pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan telah menghasilkan berbagai teknologi produksi, teknologi panen, dan penanganan pasca panen ubikayu. Teknologi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih bésar bagi upaya peningkatan produksi dan pengembangan agroindustri ubikayu, termasuk industri bioetanol yang merupakan komponen campuran bahan bakar minyak (BBM), terutama premium yang kebutuhannya terus meningkat. Dalam implementasinya secara luas, pengembangan teknologi produksi, panen, dan pasca panen ubikayu tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kaitan ini, telah diselenggarakan Lokakarya Pengem- bangan Ubikayu pada tanggal 7 September 2006 di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Malang, Jawa Timur. Diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai institusi, lokakarya membahas sejumlah makalah hasil penelitian dan kebijakan pengembangan ubikayu. Para pemakalah berasal dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Asosiasi Produsen Spiritus dan Bioetanol Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi, swasta, dan beberapa institusi di lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yaitu Puslitbang Tanaman Pangan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, dan Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbi-umbian. Untuk dapat diketahui oleh banyak pihak, makalah-makalah tersebut dipublikasikan dalam bentuk prosiding lokakarya. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam Lokakarya dan penerbitan prosiding ini disam- paikan penghargaan dan terima kasih.
- ItemRekayasa Mesin Pemecah Buah Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007) Hastono, Abi Dwi; Samsuri Tirtosastro; Subandi; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanUntuk mensukseskan program nasional pengembangan jarak pagar (Jatropha curcas), diperlukan dukungan berupa ketersediaan benih unggul, teknologi budidaya, panen dan penanganan pasca panen. Penanganan pasca panen dilakukan antara lain untuk segera memisahkan biji dengan kulit buahnya, karena apabila biji terlalu lama berada di dalam buah yang telah dipanen dapat menyebabkan kemunduran mutu biji jarak pagar. Untuk keperluan tersebut, Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat telah membuat prototype alat pemecah buah jarak pagar yang dilengkapi dengan separator dengan tenaga penggerak motor bensin 5,5 PK sehingga diperoleh biji bersih yang sudah siap untuk diproses lebih lanjut menjadi biofuel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, prototipe alsin pemecah buah jarak pagar dapat dioperasikan dengan baik. Pengujian prototipe pada buah jarak pagar berwama kuning, diperoleh hasil biji utuh 100% yang sudah bersih dari kulit buah. Kapasitas kerja alat 200 - 250 kg biji per jam dengan putaran silinder 250 rpm.