Browsing by Author "Setiawan, Fariq Aqil"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemDesain Roda Besi Sirip Lengkung Traktor Roda Dua Untuk Pengolahan Tanah Pada Lahan Kering(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Setiawan, Fariq Aqil; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPenggunaan mesin traktor tangan untuk pengolahan tanah di lahan pertanian sangat populer. Namun, tanah yang padat sebagai akibat dari pengolahan menggunakan traktor ban karet di lahan merupakan hal yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kekurangan ini dapat diatasi dengan cara memperkecil dampak pemadatan tanah dengan menggunakan sirip roda besi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain roda TR2 bentuk sirip lengkung untuk lahan kering dengan menentukan massa dan material bahan menggunakan software Solidwork dan menentukan dimensi roda sirip lengkung menggunakan perhitungan yang sudah ditetapkan. Metode yang dilakukan meliputi pemilihan konsep roda, pembuatan roda secara manual, pembuatan roda menggunakan software Solidwork dan pembuatan simulasi roda. Diperoleh hasil desain roda dengan massa 22731,05 gram (22 kg) dan volume 2890,4 cm³ menggunakan material bahan AISI 1020 atau sama dengan CK22. Dimensi roda dengan diameter rim sebesar 680, jarak antar rim 160 mm, jumlah jari – jari 8 buah, jarak antar sirip 183 mm dengan ketebalan sirip sebesar 4 mm.
- ItemPengelolaan Teknis Alat dan Mesin Pertanian (Combine Harvester) Di Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Saridadi Desa Suruhkalang Kec. Jaten Kab. Karanganyar Provinsi Jawa Tengah(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Setiawan, Fariq Aqil; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Indonesia adalah negara agraris dimana pertanian merupakan salah satu kegiatan yang sangat menujang kehidupan masyarakat. Pada kehidupan saat ini pertanian banyak digeluti oleh masyarakat kecil maupun masyarakat tingkat menengah. Namun masyarakat kecil yang masih berada di daerah terhambat oleh kurangnya pemanfaatan dan pengembangan teknologi. Pada saat ini teknologi pertanian sering dipahami sebagai penggunaan mesin-mesin pertanian lapang (mechanization) pada proses produksi pertanian, bahkan sering dipandang sebagai traktorisasi. Pemahaman seperti itu dapat dimaklumi karena introduksi teknologi dibidang pertanian ketika itu diawali dengan gerakan mekanisasi pertanian untuk memacu produksi pangan terutama dengan penerapan alsintan seperti percobaan traktor pada tahun 1958. Mekanisasi pertanian diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian (Sukirno, 1999). Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan modernisasi pertanian. Pada saat ini proses panen yang biasanya menggunakan alat-alat tradisional kini beralih ke penggunaan mesin pemanen padi modern Combine Harvester. Prinsip kerja mesin ini selain memotong padi (reaping), juga merontok (treshing) sekaligus mengemas gabah (packing). Selain meningkatkan efisiensi panen dengan pengurangan waktu bila di bandingkan tenaga manusia, alat panen padi ini juga menjadi wadah untuk mengembangkan usaha khususnya pada sektor pertanian. Di Kecamatan Jaten masyarakat mulai menggunakan tenaga mesin Combine Harvester untuk proses panen padi. Sebagai bahan perbandingan, untuk memanen dan juga merontokkan padi di lahan 1,5 sampai 2 hektar, maka memerlukan setidaknya 15 sampai 25 tenaga petani untuk menyelesaikannya dalam sehari. Sedangkan bila menggunakan combine harvester dengan 3 operator, lahan seluas 6 hektar dapat dipanen sekaligus dirontokkan gabahnya dalam waktu 1 hari saja (Niagakita, 2020). Atas dasar tersebut saya merasa tertarik untuk mengambil judul “Pengelolaan Teknis Dan Usaha Alat Dan Mesin Pertanian (Combine Harvester) di UPJA Saridadi” dan mengetahui lebih dalam mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Combine Harvester.