Browsing by Author "Sasmitaloka, Kirana Sanggrami"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemBioinsecticides Production by Bacillus thuringiensis subsp. aizawai using Agroindustrial by-Product in Solid Fermentation(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2017-08-16) Sasmitaloka, Kirana Sanggrami; Sunarti, Titi Candra; Rahayuningsih, Mulyorini
- ItemKajian Perbaikan Proses Produksi Gula Lontar Mendukung Mutu dan Kesesuaian Standar(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sukasih, Ermi; Sasmitaloka, Kirana SanggramiPengolahan nira menjadi gula di Indonesia masih tradisional sehingga menghasilkan mutu gula masih rendah dan beragam. Mutu gula tergantung dari kualitas nira sebagai bahan baku. Nira sangat sensitif terhadap kerusakan, umur simpannya hanya sekitar empat jam setelah penyadapan. Keterbatasan umur simpan nira dan faktor ketidaktahuan, mendorong para petani lontar menambahkan pengawet yang berlebih sehingga dihasilkan gula dengan residu sulfit melebihi batas standar. Hal ini sangat disayangkan mengingat saat ini Indonesia masih defisit gula. Perlu dilakukan perbaikan proses untuk peningkatan mutu gula mengingat lontar merupakan salah satu sumber gula yang potensial. Kajian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbaikan proses produksi gula lontar (gula cetak dan kristal) melalui pengawasan terhadap peningkatan mutu gula dan kesesuaian dengan standar. Pengawasan dilakukan terhadap penambahan pengawet sintetis (Na Bisulfit 200 ppm) dan pengawet alami “tangkis” sebesar 2%. Hasilnya adalah proses produksi gula lontar dengan penambahan pengawet sintetis (Na Bisulfit) mampu menghasilkan gula cetak sesuai dengan mutu I dan penambahan pengawet alami menghasilkan gula cetak dengan mutu II pada SNI 01-6237-2000. Pada gula kristal, penambahan pengawet sintetis menghasilkan gula kristal sesuai SII 2043 78, namun dengan penambahan pengawet alami, gula kristal yang dihasilkan belum memenuhi standar untuk parameter kadar air dan sukrosa.
- ItemKarakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik Kacang Hijau Instan Dengan Teknologi Pembekuan(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, ) Sukasih, Ermi; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Indonesia; Sasmitaloka, Kirana Sanggrami; Widowati, Sri
- ItemPengaruh Metode Pengeringan Terhadap Mutu Gelatin Ceker Ayam Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)(Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, 2022) Sasmitaloka, Kirana SanggramiGelatin merupakan produk turunan protein yang berasal dari hidrolisis parsial serat kolagen yang terdapat pada kulit dan tulang hewan. Mengingat sebagian besar gelatin yang dipasarkan di dunia diproduksi dari daging, tulang, dan kulit babi, maka perlu dilakukan eksplorasi sumber gelatin halal. Tujuan kajian ini untuk mengetahui pengaruh metode pengeringan terhadap mutu gelatin ceker ayam dibandingkan dengan sifat gelatin komersial berdasarkan SNI mutu gelatin. Kajian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan, dengan perlakuan metode pengeringan (x1: oven pengering lorong atau x2: spray dryer). Hasil analisis dibandingkan dengan gelatin komersial dan SNI 06-3735-1995 tentang mutu dan cara uji gelatin. Metode pengeringan mempengaruhi karakteristik kimia gelatin ceker ayam, tetapi tidak mempengaruhi secara nyata karakteristik fisik dan residu logamnya. Gelatin yang dikeringkan dengan oven pengering lorong pada suhu 50-55oC memiliki karakteristik yang sesuai dengan SNI gelatin, yaitu larut dalam air panas suhu 80oC, bau normal, dan rasa normal. Gelatin ceker ayam ini mengandung kadar air 11,14%; abu 1,08%; protein 78,40%; lemak 2,56%; karbohidrat by difference 6,83 %; timbal (Pb) 1,62 ppm; tembaga (Cu) 3,46 ppm; dan seng (Zn) 12,62 ppm. Adapun kandungan cadmium (Cd), merkuri (Hg), arsen (As) dan sulfit tidak terdeteksi. Apabila dibandingkan dengan gelatin komersial dan SNI Gelatin (SNI 06- 3735:1995), maka gelatin ceker ayam berpotensi untuk dieksplor sebagai alternatif sumber bahan baku gelatin.