Browsing by Author "Saryoko, Andy"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU BADUY DALAM MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT PADI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kurniawati, Sri; Setyowat, Iin; Saryoko, Andy; Balai Pengkajian Teknologi PertanianMasyarakat Suku Baduy sangat memegang teguh adat istiadat (pikukuh) yang diturunkan oleh para leluhurnya. Salah satu yang tetap dilakukan adalah tatacara dalam bertani padi termasuk dalam mengendalikan hama penyakit padi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data primer dari hasil observasi dan wawancara dan data sekunder berupa studi literatur. Istilah yang digunakan oleh masyarakat Baduy dalam mengendalikan hama dan penyakit padi adalah “ngubaran pare” (mengobati padi) menggunakan “samara pungpuhunan” yaitu racikan tumbuhan yang berfungsi sebagai pestisida nabati. Tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut diantaranya adalah Bangban, Barahulu, Kihura, Hanjuang, Bangle, Pacing Tawa, Bingbin, Mengkudu, Laos, Jeruk Bali, Daun Walang, Teureup, Kukuyaan dan Pacing Asri. Selain penggunaan pestisida nabati tersebut, pengaturan waktu dan pola tanam dan penanaman beragam jenis padi dalam satu wilayah pengelolaan lahan merupakan salah satu komponen dalam mengendalikan hama dan penyakit padi.
- ItemKeragaan Kinerja dan Kapasitas Balai Benih Induk (BBI) dalam Penyediaan Benih Padi di Provinsi Banten(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2014) Yuniarti, Silvia; Purba, Resmayeti; Saryoko, Andy; Multaqin, TianUntuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan yaitu padi dan kedelai di Provinsi Banten perlu dukungan sistem perbenihan varietas unggul baru melalui 6 tepat (waktu, mutu, varietas, tempat, jumlah dan harga). Benih varietas unggul padi yang digunakan petani sebagian besar bersumber dari penangkar dan hasil panen sendiri (save seed) dan hanya sebagian kecil yang berasal dari produksi Balai Benih Induk (BBI). Kondisi ini menggambarkan tupoksi BBI belum optimal dalam penyediaan benih berkualitas bagi petani di wilayahnya. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi mengenai keragaan kinerja dan kapasitas BBI di Provinsi Banten. Pengumpulan data dan informasi BBI dilakukan dengan metode survey di 5 Kabupaten/Kota wilayah BBI yang terdapat di Provinsi Banten pada Tahun 2013. Data informasi kinerja dan kapasitas BBI dikumpulkan dengan melakukan wawancara kepada pengelola BBI. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kinerja dan kapasitas BBI Kec. Bojongleles di Kabupaten Lebak dan BBI Kec. Caringin di Kabupaten Pandeglang lebih baik dari pada BBI Kabupaten Serang dan Tangerang. BBI Kec. Bojongleles mampu memproduksi benih sumber padi (kelas SS dan ES) rata-rata 50 ton per tahun varietas Ciherang, IR-64, Mekongga, Cigeulis. Selanjutnya BBI Kec. Caringin mampu memproduksi benih padi varietas Mekongga kelas SS rata-rata 5 ton/musim, sedangkan BBI Kec. Sepatan, Tegal Kunir dan Kampung Melayu di wilayah Kabupaten Tangerang dan BBI Ciruas, Padarincang dan Terate di wilayah Kabupaten Serang sejak tahun 2013 tidak memproduksi benih sumber.
- ItemPanduan Produksi Benih Talas Varietas Beneng(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2021-11-05) Susilawati, Pepi Nur; Yursak, Zuraida; Kurniawati, Sri; Saryoko, Andy; BPTP BantenTalas Beneng (Xanthosoma undipes K.Kock) telah dilepas sebagai varietas unggul nasional dengan nama Varietas Beneng yang ditandai dengan terbitnya SK Kepmentan No.981/HK.540/C/10/2020 tanggal 13 Oktober 2020 Ketersdediaan benih sumber talas Varietas Beneng di Provinsi Banten sangat mendesak, terkait telah terbitnya SK Beneng sebagai varietas talas unggul nasional tersebut serta adanya permintaan terhadap benih Beneng yang sangat tingi. Untuk itu, panduan produksi benih talas Varietas Beneng tetap terjaga mutunya sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 12/PERMENTAN/TP.020/4/2018 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Tanaman
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya dan Pengolahan Talas Beneng(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2021-11-02) Susilawati, Pepi Nur; Yursak, Zuraida; Kurniawati, Sri; Saryoko, Andy; BPTP BantenTalas Beneng (Xanthosoma undipes K.Kock) pada awalnya merupakan tanaman liar yang belum dimanfaatkan dan tidak memiliki nilai ekonomi, namun saat ini telah menjadi tanaman yang bermanfaat dan telah dibudidayakan secaa luas serta telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani dan masyarakat. Untuk itu, dalam rangka memberikan acuan budidaya dan pengolahan Talas Beneng agar menghasilkan talas dengan produktivitas dan kualitas yang tinggi sesuai yang diharapkan, maka disusunlah buku petunjuk teknis ini.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Kedelai Tahan Naungan di Provinsi Banten(BPTP Banten, 2021-11-29) Saryoko, Andy; Kurniawati, Sri; Kusumawati, Septi; Yursak, Zuraida; Mulyaqin, Tian; Ahyani; BPTP BantenKedelai (Glycine max Merr.) merupakan komoditas tanaman pangan yang bernilai ekonomis, namun produksi dalam negeri dan Provinsi Banten masih rendah. Dua permasalahan utama adalah semakin berkurangnya luas areal tanam kedelai dan produktivitasnya yang masih rendah. Pemanfaatan lahan naungan dan teknologi budidaya yang baik dapat menjadi solusi permasalahan tersebut.
- ItemStandar Prosedur Operasional produksi dan pengolahan benih padi sawah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, 2022-09-21) Saryoko, Andy; Yursak, Zuraida; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BantenDalam sistem produksi padi, diperlukan adanya ketersediaan benih varietas unggul yang berdaya hasil tinggi dan bermutu baik. Tujuan dari penyusunan standar operasional prosedur (SPO) produksi dan pengolahan benih padi sawah ini adalah untuk memberikan panduan dan pedoman dalam kegiatan produksi benih padi sawah dan mampu menghasilkan benih sesuai standar mutu yang ditentukan. Target dari penggunaan SPO produksi dan pengolahan benih padi sawah adalah didapatkannya benih padi sawah kelas FS/ES dengan produktivitas gabah 6 ton / ha dan dapat menghasilkan benih sebanyak 3-4 ton benih per hekltar