Browsing by Author "Samsudin"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
- ItemEffect of Mycorrhiza and NPKmg Fertilizers on Growth and Production of Arabica Coffee(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2015-07-23) Daras, Usman; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Sobari, Iing; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Trisilawati, Octivia; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; Towaha, Juniaty; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar
- ItemKeefektifan Kombinasi Anagrapha falcifera NPV (AfNPV) dengan Spodoptera litura NPV (SlNPV) untuk Mengendalikan Ulatgrayak Pada Kedelai(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Samsudin; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianAfNPV merupakan jenis NPV yang diisolasi dari ulat jengkal sayuran di Amerika dan diketahui dapat menginfeksi lebih dari satu spesies serangga hama (ber-spektrum inang luas). Isolat NPV memiliki potensi yang besar untuk dikembang-kan sebagai biopestisida NPV yang memiliki tingkat patogenisitas tinggi dan berspektrum inang luas. Sehubungan dengan potensi tersebut telah dilaksana-kan penelitian tentang keefektifan kombinasi AfNPV dengan SlNPV untuk mengendalikan ulatgrayak pada kedelai di Laboratorium Biopestisida, Kelti RPI Balitbio pada bulan Maret-November 2001. Dalam penelitian ini dilakukan 3 per-lakuan, yaitu isolat SlNPV, AfNPV, dan kombinasi SlNPV dengan AfNPV, masing-masing perlakuan dibuat konsentrasi 102-107. Hasil penelitian menun-jukkan bahwa AfNPV bersifat sinergis dengan SlNPV. Rata-rata persentase mortalitas ulatgrayak instar 3 pada masing-masing konsentrasi PIBs dari kombi-nasi AfNPV dengan SlNPV lebih tinggi dibandingkan dengan AfNPV atau SlNPV secara individual (single).
- ItemKERAGAAN AWAL TANAMAN KARET RAKYAT DAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYANYA DI KABUPATEN KARIMUN(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-08) Ferry, Yulius; SamsudinPengembangan tanaman karet di Kabupaten Karimun terus digalakkan, karena perannya tidak hanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan daya dukung lingkungan daerah kepulauan. Penanaman 1.000.000 pohon di Kabupaten Karimun dilakukan dengan menanaman 1.000.000 pohon karet. Pengembangan ini dilakukan dengan menyediaan bibit karet klon unggul dan membagi-bagikannya kepada masyarakat. Lahan pertanian di Kabupaten Karimun terdiri dari berjenis-jenis tanah, mulai dari organosol, podsolik merah kuning sampai pasir kwarsa. Tanaman karet yang diberikan di tanam pada berbagai jenis tanah tersebut. Hasil pengembangan menunjukkan keragaan awal pertanaman karet rakyat di Kabupaten Karimun tahun tanam 2007 dan 2009 menunjukkan pertumbuhan yang beragam terutama pertumbuhan lilit batang. Di Pulau Karimun lilit batang tanaman karet terkisar antara 45,95-49,7 cm (KK= 39,37-43,01%) pada umur 6 tahun dan di Pulau Kundur 27,1-42,05 cm (KK=47,85-62,21%) pada umur 4 tahun. Penerapan teknik budidaya ditingkat petani beragam dan belum sesuai dengan semestinya.Masih ada peluang untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman karet rakyat dengan penerepan teknologi budidaya seperti penjarangan tanaman, pemupukan, perbaikan drainase, penanaman tanaman sela dan sebagainya.
- ItemNematoda Heterorhabditis spp sebagai Agens Hayati Pengendali Hama Tanaman(2011) Indriati Gusti; Samsudin; Soesanthy Funny
- ItemPELUANG PENGEMBANGAN KAKAO PADA PERKEBUNAN KELAPA DALAM DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-12) Samsudin; Tjahyana, Bambang EkaPenggunaan lahan pada perkebunan kelapa dalam kurang efesien, karena hanya menggunakan 20% dari lahan yang tersedia. Pengembangan komoditas kakao sebagai tanaman sela diantara pohon kelapa dalam sangat menguntungkan baik secara ekonomi maupun lingkungan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan komoditas kakao sebagai tanaman sela pada perkebunan kelapa dalam di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur. Kajian dilakukan di empat kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Penajam, yaitu: Kelurahan Kampung Baru, Seloloan, Pejala dan Tanjung Tengah, pada bulan Oktober 2012. Hasil kajian terhadap potensi lahan dan curah hujan menunjukkan bahwa lahan di lokasi penelitian sangat baik untuk pengembangan komoditas kakao dengan kisaran kesesuaian lahan kelas S1 dan S2. Berdasarkan komposisi perkebunan yang ada di lokasi, maka pengembangan komoditas kakao yang dijadikan tanaman sela pada perkebunan kelapa dalam dinilai paling ekonomis. Lahan perkebunan kelapa dalam di Kebupaten PPU seluas 4.823 hektar dengan rata-rata jarak tanam 6 x 6 meter, maka apabila diintegrasikan dengan tanaman kakao dengan jarak tanam 6 x 3 meter akan diperoleh populasi kakao sebanyak 550 pohon/hektar atau setara dengan luas areal tanam sekitar 2.400 hektar.
- ItemPOTENSI PEMANFAATAN JAMUR SEBAGAI AGENS HAYATI PENGENDALI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN(2016-08) Samsudin; Amaria, WidiPengendalian penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri patogen pada komoditas perkebunan sulit dilakukan dan sangat mahal karena membutuhkan volume yang besar dalam waktu yang cukup lama. Pemanfaatan agens hayati untuk mengendalikan penyakit utama tanaman merupakan upaya untuk menekan populasi sumber inokulum dan melindungi tanaman dari infeksi patogen. Trichoderma merupakan salah satu jamur antagonis yang telah terbukti mampu menekan pertumbuhan dan perkembangan patogen tanaman. Mekanisme kinerja Trichoderma untuk mengendalikan patogen tanaman adalah sebagai kompetitor dalam memanfaatkan ruang dan substrat, menghasilkan antibiotik yang dapat mematikan patogen, dan bersifat mikoparasit bagi jamur patogen. Beberapa jenis Trichoderma juga terbukti bekerja sebagai agens penginduksi ketahanan terhadap penyakit dan mampu merombak bahan organik dalam tanah menjadi unsur hara bagi tanaman sehingga berfungsi sebagai promotor pertumbuhan tanaman. Penggunaan Trichoderma untuk mengendalikan penyakit utama tanaman perkebunan sangat berpotensi untuk dikembangkan.
- ItemPotential of Trichoderma spp. Secondary Metabolite in Controlling Vascular Streak Dieback (VSD) on Cacao Seedlings(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) Harni, Rita; (Phytopathology), (H-index: 7) Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Amaria, Widi; Balittri; Syafaruddin, Syafaruddin; Balittri; Mahsunah, Anis Herliyati; Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi
- ItemStandar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Kabupaten Sukabumi(Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019) Promosiana, Anastasia; Indartiyah, Ndari; Siregar, Irma; Desmawati; Hermami, Aneng; Lipurwatini; Tobing, Poltak; Hartono, Budi; Fika, Weni; Rasjid, Misdawena; Ramdana, Dedi Wahid; Priatna, Zahmarni Endang; Darmanti, Yusie Enggar; Rusdiansyah, Asep; Hermawan, Dodi; AselshakN, Achmad Kusdinar; Fauzi, Asep; Kusmiati, Euis; Ima Y.; Asy, Dedeh; Samsudin; Ujen; Tonin; Suryana; Odang; Mustafa, Marsid; Suhendar, AnangKabupaten Sukabumi merupakan salah satu lokasi yang sudah menerapkan SOP Budidaya Temulawak, sehingga penyusunan SOP ini mengacu kepada penerapan SOP Budidaya Temulawak spesifik lokasi Sukabumi. Penyusunan Buku SOP ini berdasarkan hasil validasi beberapa prosedur/cara berbudidaya temulawak dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Pusat Studi Biofarmaka IPB, dan pengalaman petani temulawak di Kabupaten Sukabumi dan Purwakarta. Beberapa rujukan ilmiah, laporan kegiatan dan aturan yang ada juga dijadikan bahan-bahan dalam penyusunan ini. Hasil validasi dan rujukan tersebut didiskusikan dengan instansi dan unit kerja terkait, pengusaha dan petani temulawak serta dilengkapi dengan materi-materi yang berasal dari beberapa pustaka.
- ItemSTUDI KEBERADAAN JAMUR KONTAMINAN DAN HAMA GUDANG PADA TEMPAT PENYIMPANAN BIJI KAKAO(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015) Samsudin; Purwanto, Eko HeriSalah satu penyebab rendahnya kualitas produk kakao nasional adalah adanya serangan jamur kontaminan dan hama gudang pada saat penyimpanan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keberadaan jamur kontaminan dan hama gudang pada biji kakao di beberapa gudang penyimpanan. Penelitian dilaksanakan Januari sampai November 2012. Pengamatan dan pengambilan sampel untuk mengetahui jamur kontaminan dan hama gudang dilakukan di gudang penyimpanan biji kakao di daerah sentra produksi kakao di Kecamatan Sampaga dan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Hasil pengamatan, isolasi dan identifikasi pada sampel biji kakao ditemukan beberapa jamur kontaminan, yaitu: Rhizopus spp., Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Fusarium spp., Mucor spp., Penicillium spp. dan Phytophthora palmivora, sedangkan hama gudang yang ditemukan adalah: Ephestia cautella, Araecerus fasciculatus dan Tribolium confusum. Keberadaan jamur kontaminan dan hama gudang selain ditentukan oleh cara penanganan pasca panen, juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan sanitasi gudang, penataan komoditas, pengaturan keluar masuknya komoditas dan monitoring.
- ItemTEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KOPI(IAARD, 2018) Rita Harni; Samsudin; Widi Amaria; Gusti Indriati; Funny Soesanthy; Khaerati; Efi Taufiq; Abdul Muis Hasibuan; Arlia Dwi HapsariHama dan penyakit tanaman kopi merupakan salah satu penyebab menurunnya produksi dan produktivitas kopi di Indonesia. Upaya pengendalian hama dan penyakit kopi umumnya masih tergantung pada penggunaan pestisida kimia sintetik. Seiring dengan kesadaran akan bahaya residu racun pada produk kopi dan cemaran logam berat terhadap ekosistem pertanian, maka tuntutan akan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan semakin meningkat.
- ItemTeknologi Tanaman Perkebunan ResistenTerhadap Hama(2011) SamsudinFenomena adanya proses interaksi antara tanaman dengan serangga herbivora telah lama diketahui, diantaranya adalah ditemukannya tanaman yang tidak atau kurang diserang hama diantaranya tanaman-tanaman yang dibudidayakan, sehingga tanaman tersebut memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman lainnya yang sejenis.
- ItemThe Effectiveness of Biofungicide Trichoderma sp. with Three Kinds of Carrier on White Root Disease Rigidoporus microporus(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-03-31) Amaria, Widi; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Soesanthy, Funny; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Ferry, Yulius; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar