Browsing by Author "Saidah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- Item14. Daya Hasil Padi Sawah Varietas Inpari 13 di Beberapa Lokasi SL PTT di Sulawesi Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Saidah; Syafruddin; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenggunaan varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi penting dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi nasional. Varietas padi yang unggul untuk suatu daerah belum tentu menunjukkan keunggulan yang sama di daerah lain, karena di Indonesia sangat beragam agroekologinya. Sejak dilepas tahun 2010, Inpari 13 telah banyak dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Berdasarkan deskripsi, Inpari 13 memiliki potensi hasil 8,0 t/ha dengan hasil rata-rata 6,6 t/ha GKP. Di Sulawesi Tengah, Inpari 13 baru dikenal tahun 2012 melalui display varietas yang dilaksanakan oleh BPTP Sulawesi Tengah dalam rangka pelaksanaan tugas pendampingan SL-PTT padi. Tujuan kajian adalah untuk mengetahui kemampuan adaptasi Inpari 13 dibeberapa kabupaten lokasi display SL-PTT padi. Kajian dilaksanakan di 6 (enam) kabupaten di Sulawesi Tengah, yaitu Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Donggala, Toli-Toli dan Banggai. Total keseluruhan terdapat 16 lokasi display. Luasan masing-masing lokasi kajian sebesar 0,25 hektar. Metode kajian menggunakan analisis rata-rata dan selanjutnya dideskriptifkan. Teknologi budidaya yang diterapkan dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Produktivitas dimasing-masing lokasi sangat bervariasi antara 2,3 hingga 8,8 t/ha GKP. Produktivitas terendah berada pada desa Minti Makmur Kec. Rio Pakava Kab. Donggala dan tertinggi berada pada Desa Bantayan Kec. Luwuk Timur Kab. Banggai, Desa Siboang Kec. Sojol Kab. Donggala dan Desa Kombo Kec. Dampal Selatan Kab. Toli-Toli.
- Item17. Pengaruh Pemupukan Kompos Jerami Terhadap Beberapa Varietas Padi di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Irmadamayanti, Andi; Padang, Irwan Suluk; Saidah; Syafruddin; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPenurunan kualitas tanah akibat pemupukan dengan pupuk anorganik yang intensif dapat ditanggulangi dengan pengelolaan lahan sawah terpadu secara berkelanjutan dengan meminimalisasi pemberian input dari bahan kimia dan melakukan upaya perbaikan nutrisi secara alami dengan pemberian bahan – bahan organik yang dapat mengembalikan kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian kompos jerami terhadap peningkatan produktivitas tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September hingga Desember 2013 di Desa Poleganyara Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso dengan ketinggian lokasi + 300 m dpl. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 kombinasi pemupukan yaitu P1 : kompos jerami 5 t/ha + NPK Phonska 250 Kg/ ha, P2 : kompos jerami 5 t/ha + NPK Phonska 187,5 Kg/ha, P3 : kompos jerami 5 t/ha + NPK Phonska 125 Kg/ha, P4 : kompos jerami 5 t/ha + NPK Phonska 62,5 Kg/ha, P5 : Kontrol, pemupukan ditingkat petani (tanpa kompos jerami) dengan 5 varietas : Banyuasin, Mendawak, Dendang, dan Inpara 3, masing-masing dengan tiga kali ulangan. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (Anova). Hasil tertinggi di peroleh pada perlakuan pemupukan P1 pada varietas Banyuasin yaitu 9,13 ton/ha.
- ItemEfektivitas Peningkatan Pengetahuan Petani Penangkar Melalui Kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih di Kabupaten Sigi(IAARD Press, 2019) Risna; Irmadamayanti, Andi; Rahayu, Heni SP; Saidah; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSekolah Lapang (SL) Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih merupakan salah satu program yang bertujuan untuk membentuk calon penangkar dalam memenuhi kebutuhan benih. Evaluasi terhadap SL pada awal dan akhir kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih perlu dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah mengikuti SL maupun untuk menilai efektifitas program tersebut, sehingga dalam pelaksanaan program selanjutnya benar-benar efektif dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah mengikuti SL pada kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih. Pelaksanaan pengkajian pada pada bulan Januari sampai Desember 2018 di Desa Kaleke, Kec. Dolo Barat, Kabupaten Sigi terhadap 30 orang responden. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan angket (kuisioner) yang diisi oleh responden. Data diambil sebanyak dua kali yaitu tes awal (pre test) sebelum kegiatan dan tes akhir (post test) setelah kegiatan sekolah lapang. Hasil pengkajian menunujukkan bahwa sebelum sekolah lapang pengetahuan petani pada kategori sedang dengan rata-rata nilai 55.73 dan setelah sekolah lapang rata-rata mencapai 83.03 dengan kategori tinggi. Efektivitas peningkatan pengetahuan sebesar 61.67 % dengan kriteria cukup efektif. Peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh kesesuaian materi dengan kebutuhan serta karakteristik responden.
- ItemPertumbuhan Dan Hasil Padi Varietas Inpari 30 Pada Musim Kering Di Sulawesi Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Saidah; Muchtar; Suwitra, I Ketut; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Tujuan kajian adalah untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas Inpari 30 di musim kering/kemarau di Sulawesi Tengah. Kajian dilaksanakan di lokasi Taman Sains Pertanian (TSP) Sidondo Desa Sidondo 3 Kec. Biromaru Kab. Sigi Sulawesi Tengah pada bulan Mei hingga Agustus 2015. Masa ini masuk dalam musim kemarau (MK). Padi varietas Inpari 30 ditanam pada lahan sawah irigasi di musim kering seluas satu hektar. Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang mencakup tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah malai dalam 1 m panjang malai, jumlah bulir per malai, jumlah gabah hampa, berat 1000 butir, dan berat ubinan yang dikonversi ke dalam hektar, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), dan data pendukung lainnya seperti curah hujan. Jumlah sampel yang menjadi objek pengamatan sebanyak 10 rumpun yang kemudian dirata-ratakan. Sedangkan data ubinan diambil dengan cara tiga set jajar legowo (6 baris tanaman) sepanjang 5 m. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tampilan padi varietas Inpari 30 belum optimal dengan rata-rata produktivitas 6,61 t/ha GKP, masih di bawah rata-rata produktivitas berdasarkan deskripsi.
- ItemTeknik Budidaya Sayuran Dataran Rendah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah, 2008) Saidah; Negara, AbdiSayur merupakan komoditi yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Setiap hari masyarakat mengkonsumsi sayuran. Kebutuhan akan sayuran meningkat pula sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Disisi lain, ketersediaan lahan yang akan ditanami sayuran semakin terbatas akibat persaingan dengan peruntukan lainnya, seperti pemukiman. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya agar kebutuhan akan sayuran tetap tersedia dengan menggunakan lahan-lahan tidur atau lahan-lahan bekas sawah. Sayuran dataran rendah banyak diusahakan di lahan bekas sawah, lahan tidur dan pekarangan. Aspek produksi dalam bisnis sayuran sangat berkaitan dengan pengetahuan tentang jenis sayuran, sifat sayuran, dan teknik budidaya serta pasca panennya agar berhasil dalam mengelolanya. Ada beberapa jenis sayuran yang dapat diusahakan di daerah dataran rendah, diantaranya adalah mentimun, kangkung, bayam, sawi, kacang panjang, pare/paria, terong, cabai, tomat dan bawang merah.