Browsing by Author "Sahru Romdon, Anggi"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemAntisipasi Gejala El-Nino Dengan Introduksi Varietas Unggul Padi Tahan Kering Umur Genjah Di Lahan Sawah Pada Musim Kemarau(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Pramono, Joko; Sahru Romdon, Anggi; Nuhalim; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penyimpangan iklim seperti El nino dan La nina sering terjadi secara silih berganti. Keadaan ini tidak bisa dihindari namun harus dihadapi dengan strategi yang tepat melalui tindakan antisipasi, mitigasi dan adaptasi. Introduksi beberapa varietas unggul tahan kekeringan dan umur genjah telah dilakukan dalam rangka antisipasi terhadap dampak perubahan iklim El-nino pada musim kemarau tahun 2015 di Desa Jebed Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Tujuan dari uji adaptasi adalah untuk mengetahui keragaan hasil beberapa varietas padi tahan kering dan umur genjah yang ditanam pada saat terjadi El-nino. Hasil pengujian menunjukkan semua varietas yang diintroduksikan (Inpari 10, Inpari 19, Inpari 20, Sitibagendit dan Inpago-5) memberikan produktivitas lebih tinggi dari varietas Ciherang (eksisting). Capaian produktivitas varietas yang diintroduksikan pada kisaran 6,76 – 7,70 t/ha, atau lebih tinggi sebesar 11,4 – 26,9% dari varietas Ciherang 6,07 t/ha. Varietas yang menunjukkan produktivitas tertinggi adalah Inpari 20 sebesar 7,70 t/ha dan terendah Inpago-5 sebesar 6,76 t/ha. Hasil analisis usahatani memberikan gambaran bahwa penggunaan varietas tahan kering dan umur genjah pada saat terjadi gejala el-nino masih mampu memberikan tingkat pendapatan yang lebih tinggi sebesar 22-49% dibandingkan pola petani.
- ItemDukungan Inovasi Teknologi Dalam Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Sahru Romdon, Anggi; Dian Pertiwi, Miranti; SarjanaDukungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam peningkatan produksi beras nasional adalah melakukan identifikasi permasalahan, potensi dan peluang penggunaan teknologi pada budidaya padi, melakukan uji adaptasi varietas unggul baru (VUB), serta menyampaikan informasi teknologi tepat guna seperti kalender tanam (KATAM), dan pengelolaan hara spesifik lokasi (PHSL). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar persepsi dan respon baik petani maupun petugas terhadap kegiatan yang telah dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan alat bantu kuisioner, sedangkan analisis data menggunakan metode skoring berdasarkan bobot skor dari masing-masing kuisioner yang disampaikan baik kepada petani maupun petugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) respon petani terhadap 3 VUB yang diuji adaptasikan adalah kecenderungan petani memilih Inpari 19 dan 20 dengan nilai skore 2,12 (kategori sedang) dibandingkan dengan Inpari 18, 2) hasil evaluasi KATAM dari 42 responeden menunjukkan bahwa 83,33 % petugas telah menerima informasi KATAM, 25 petugas telah mempelajari kalender tanam dan 17 petugas merekomendasikan/ menerapkan KATAM di petani, 6 (enam) petugas menyatakan bahwa produksi yang dihasilkan dengan menggunakan rekomendasi kalender tanam lebih tinggi, 3) evaluasi terhadap PHSL menujukkan bahwa 52,38 % (22 petugas) pernah mendapat informasi PHSL, 45,23 % (19 petugas) pernah mengakses PHSL dan 16,66 % (7 petugas) pernah menerapkan/merekomendasikan PHSL ke petani. Petugas menyatakan bahwa hasil penerapan PHSL 50 % sesuai dengan kondisi lapang dengan hasil yang memuaskan (jumlah pupuk yang diberikan lebih efesien dan produksi yang dihasilkan lebih tinggi dari kebiasaan petani). Bagi petugas yang belum bisa mengaplikasikan dan merekomendasikan KATAM dan PHSL ternyata terkendala dengan sarana dan prasarana untuk akses sehingga harapannya ada pengadaan sarana tersebut di setiap BPPK untuk menunjang kinerja para petugas.
- ItemFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Petani Terhadap Varietas Unggul Baru Padi di Kab. Kendal Jawa Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Sahru Romdon, Anggi; Pramono, JokoPeningkatan produksi beras dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan melalui penerapan inovasi teknologi salah satunya dengan penggunaan varietas unggul baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar preferensi petani terhadap VUB dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kendal pada September 2014. Data dikumpulkan dengan metode survei terhadap 40 petani yang menjadi fokus penelitian. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif untuk melihat sejauh mana pilihan petani terhadap VUB dan alasan pemilihan VUB, sedangkan faktor yang mempengaruhi pemilihan VUB dianalisis menggunakan model regresi logit. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani lebih menyukai Inpari 30 dari pada Inpari 10 dan Inpari 20, dan hampir seluruh petani responden bersedia mengadopsinya. Alasan petani memilih inpari 30 karena karakteristik mirip dengan varietas Ciherang yang selama ini digunakan petani, serta produksi Inpari 30 lebih tinggi dibanding Inpari 10 dan Inpari 20. Pemilihan varietas yang dilakukan petani ternyata tidak dipengaruhi oleh karakteristik petani dan atribut VUB secara sendiri-sendiri, akan tetapi lebih ditentukan oleh agregat atribut yang direpresentasikan oleh nama varietas. Kementerian Pertanian dapat mempertimbangkan untuk menjadikan Inpari 30 sebagai pilihan utama jenis benih dalam program percepatan peningkatan produksi padi. Untuk mengetahui lebih lanjut preferensi petani terhadap varietas padi, maka perlu dilakukan kajian lanjutan yang mencakup satu siklus tanam dalam satu tahun.
- ItemKinerja Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Dalam Mendukung Swasembada Pangan Di Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Sahru Romdon, Anggi; F. D. Ariyanti; S. Budiyanto; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Kebutuhan inovasi teknologi dalam peningkatan produksi sudah semakin mendesak diterapkan, hal tersebut seiring dengan adanya keinginan pemerintah untuk swasembada pangan dalam 3 tahun (2015–2017). Inovasi teknologi dapat menjawab permasalahan– permasalahan usahatani yang selama ini terjadi misal berkurangnya lahan usahatani, sulit tenaga kerja dibidang pertanian dan adanya anomali iklim. Penelitian kinerja beberapa varietas unggul baru mendukung swasembada pangan dilakukan di Desa Kalimanah Wetan, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga mulai bulan Juni sampai dengan September 2015. Tujuan penelitian adalah mengetahui keragaan agronomis VUB yang didisplaykan, persepsi dan respon petani terhadap VUB yang didisplaykan dan kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan agronomis baik tinggi tanaman, jumlah anakan maupun produksi VUB yang didisplaykan menunjukkan ada perbedaan. Produksi tertinggi dicapai oleh Inpari 31 (9,52 ton/ha GKP) sedangkan terendah Inpari 32 (7,93 ton/ha GKP). Produksi tersebut lebih tinggi 1,43–3,02 ton/ha GKP dari varietas eksisting yaitu Ciherang / IR64 (6,5 ton/ha GKP). Hasil survei dari 33 petani menunjukkan bahwa sebagian besar petani belum pernah mengenal padi varietas Inpari. Sedangkan hasil evaluasi kelayakan usahatani baik secara teknis maupun finansial menunjukkan bahwa display inovasi teknologi lebih layak dibanding dengan pola petani. Persepsi dan respon petani terhadap varietas yang didisplaykan kecenderungan petani memilih Inpari 31 baik dilihat dari komponen agronomis maupun hasil/produksinya. Sebesar 69,7% petani menyatakan akan menanam varietas yang dipilih pada musim berikutnya. Penggunaan varietas unggul baru dengan penerapan inovasi teknologi secara utuh dapat meningkatkan produksi, untuk itu sudah semestinya petani menerapkan inovasi teknologi dalam usahataninya. Inpari 31 perlu dipertimbangkan untuk di masyarakatkan di Kabupaten Purbalingga baik secara jabal dari hasil panen display maupun dijadikan program pemerintah Kabupaten melalui bantuan benih.
- ItemKumpulan DESKRIPSI VARIETAS PADI(BPTP Jawa Tengah, 2014) Sahru Romdon, Anggi; Kurniyati, Elly; Bahri, Syamsul; Pramono, Joko; BPTP Jawa TengahDAFTAR NAMA - NAMA VARIETAS PADI
- ItemMenuju Lumbung Pangan Dunia 2045(BPTP JATENG (Warta), 2019) Hermawan, Agus; Sahru Romdon, Anggi; Pramono, Joko; BPTP JATENGEra indonedia emas, adalah puncak dari kekayaan inndonesia diberbagai bidang, termasuk bidang pertanian. Melalui Kementerian Pertanian Indonesia akan berupaya menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Sehingga indonesia bukan lagi sebagai pengimpor pangan, tetapi pengekspor pangan.
- ItemPERTANIAN ORGANIK(BPTP Jawa Tengah, 2012) Sisca Piay, Sherly; Sahru Romdon, Anggi; Samijan; Joko Paryono, Trie; BPTP Jawa TengahPengembangan pertanian organik di indonesia selama ini belum di lirik petani padahal yang memiliki sangat besar. sumber daya alam yang potensial untuk pengembangan organik, teknologi untuk mendukung pengembangan pertanian organik pun sudah tersedia seperti pembuatan pupuk kompos, pembuatan pestisida hayati dan nabati, sistem tanambenih langsung dan teknologi lainnya.
- ItemTingkat Adopsi dan Dampak Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi di Kabupaten Brebes(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Kurniyati, Elly; Sahru Romdon, Anggi; MuryantoPendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) merupakan salah satu program utama untuk peningkatan produktivitas, namun terkendala tingkat adopsi di beberapa daerah yang cenderung menurun. Terkait dengan tingkat adopsi PTT, pengkajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik petani dan akses terhadap sumberdaya lahan, menganalisis tingkat adopsi dan faktor yang menjadi pertimbangan adopsi teknologi PTT, dan menganalisis dampak PTT terhadap produktivitas padi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Brebes pada bulan September-Oktober 2011, dengan responden 30 orang petani peserta program PTT yang diambil secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur petani (47,14 tahun) berada pada kategori pengetrap awal, mereka berada pada periode produktif dan kondusif untuk menerima inovasi baru, didukung tingkat pendidikan rata-rata 9,74 tahun dan pengalaman berusahatani 23,15 tahun sudah dapat dianggap mampu mengikuti perkembangan teknologi dan diharapkan mudah menerima inovasi baru. Percepatan adopsi juga dimungkinkan karena aksesibilitas terhadap lahan, penyuluhan, sarana produksi, penggilingan, dan permodalan relatif dekat dan mudah. Tingkat adopsi teknologi PTT saat pelaksanaan program semuanya termasuk kategori tinggi, walaupun sesudah program beberapa diantaranya menurun. Hal ini dipengaruhi oleh faktor yang menjadi pertimbangan adopsi antara lain peluang terhadap kenaikan produktivitas, resiko kegagalan akibat penerapan teknologi rendah, dan kemudahan teknologi tersebut untuk diterapkan. Dampak positif program terhadap produktivitas padi ditunjukkan dengan peningkatan produktivitas non PTT yang sebelumnya hanya 5,29 t/ha setelah PTT naik 13,99% menjadi 6,03 t/ha GKG.