Browsing by Author "Safitria, Kiki"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemGambaran Perkembangan Kasus Penyakit Jembrana di Propinsi Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau Tahun 2011 - 2015(Balai Veteriner Bukittinggi, 2015) Miswati, Yuli; Cahyanti, Nirma; Safitria, Kiki; Putra, Yade Eka; Hartini, RinaPenyakit Jembrana atau Jembrana Disesase (JD) adalah penyakit viral pada sapi, terutama pada sapi Bali. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili Retrovirus, sub famili Lentivirinae dan bersifat fatal pada sapi Bali. Materi yang diperiksa terhadap Penyakit Jembrana berasal dari kegiatan aktif monitoring dan surveilans serta kegiatan pasif yang dikirim oleh peternak, Dinas Peternakan dan Perusahaan berupa darah dalam EDTA, serum dan organ. Pemeriksaan laboratorium dilakukan di laboratorium Bioteknologi dan laboratorium Virologi. Pengumpulan data selama tahun 2011- Juni 2015 dilakukan di Seksi Informasi Veteriner. Metode pengujian di laboratorium menggunakan teknik PCR dan Elisa. Materi pengujian adalah 2716 serum Sapi Bali yang divaksin dan tidak divaksin serta 1859 whole blood (buffycoat) dan organ yang berasal dari kabupaten/kota di propinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.Gambaran situasi JD secara klinis tidak terlihat pada tahun 2011-2012 tetapi pengujian ELISA menunjukkan hasil seroprevalensi 14,72% (tahun 2011) dan 3,32% (tahun 2012). Setelah terjadi outbreak JD pertama pada bulan Maret 2013 di kabupaten Rokan Hilir propinsi Riau, maka penyebaran JD meluas ke kabupaten lain di propinsi Riau bahkan sampai ke propinsi Jambi dan Sumtera Barat. Pengujian ELISA menunjukkan seroprevalensi 30,80% (tahun 2013). Monitoring antibodi post vaksinasi tahun 2014 dan 2015 belum dapat disimpulkan karena adanya kendala keterbatasan bahan pengujian ELISA. Deteksi material genetik virus JD dengan PCR menunjukkan hasil positif 48,58% (tahun 2013), 20,29% (tahun 2014) dan 26,45% (Juni 2015). Secara klinis propinsi Kepulauan Riau masih bebas. Kasus JD secara klinis terjadi ketika adanya sapi sakit/karier masuk ke kawasan ternak yang bebas JD.
- ItemInvestigasi Kejadian Kematian Sapi Bali Diduga Disebabkan Oleh Penyakit Jembrana di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017(Balai Veteriner Bukittinggi, 2017) Miswati, Yuli; Puhanda, Rahmanitia; Safitria, Kiki; Putra, Yade EkaTelah dilaksanakan investigasi kematian sapi bali di kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat pada Bulan November 2017. Tujuan investigasi adalah untuk menentukan defenisi kasus, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengidentifikasi kemungkinan sumber/rute infeksi, mengidentifikasi faktor-faktor risiko, analisis data serta pemberian saran tindakan pengendalian. Gejala klinis yang ditemukan antara lain sapi demam, nafsu makan turun, hipersalivasi, hiperlakrimasi, pembesaran limfoglandula superfisial dan berkeringat darah. Berdasarkan kerangka waktu dan kurva epidemik, kisaran masa inkubasi adalah 4-12 hari. Angka mortalitas sebesar 15,53%. Peneguhan diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium metode PCR, hematologi dan identifikasi parasit darah terhadap ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang sekandang. Hasil pengujian PCR terhadap darah pada 9 ekor sapi pada kandang terinfeksi menunjukkan hasil positif terinfeksi penyakit Jembrana 7 ekor (77,78%), ditemukan anaplasma sp (56,52%), babesia sp (4,35%), dan theilleria sp (100%). Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa penyebab kematian pada sapi bali adalah terinfeksi penyakit Jembarana dan parasit darah. Hasil penyidikan menunjukkan bahwa kemungkinan sumber infeksi adalah dari pemasukan sapi bali dari pasar ternak yang berasal dari daerah endemis penyakit Jembrana dan kurang optimalnya manajemen pemeliharaan sapi bali. Pemberian rekomendasi tindakan pengendalian adalah peningkatan manajemen peternakan dan biosekuriti, melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi tentang tata cara pemasukan ternak dari luar daerah.
- ItemPatogenisitas Molekuler Virus Avian Influenza Subtipe H5N1 Beberapa Isolat Ayam Tahun 2010-2011 di Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau(BPPV Regional II Bukittinggi, 2011) Miswati, Yuli; Oktavia, Vera; Safitria, Kiki; Yade E.P.Sekuens asam amino gen HA virus Avian Influenza pada cleavage site yang ditentukan secara patogenisitas molekuler pada unggas di Indonesia sampai dengan tahun 2007 menunjukkan Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dengan pola PRERRRKKR//GLF dan PQRESRRKKR//GLF. Sebanyak 7 isolat virus Avian Influenza subtipe H5N1 yang berasal dari ayam di Propinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau tahun 2010 dan 2011 dianalisa patotipenya berdasarkan sekuen asam amino cleavage site (daerah pemotongan) gen HA menggunakan metode sekuensing. Produk PCR (724bp) dari setiap isolat disekuensing di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi dengan metode dideoksi menggunakan sekuenser automatis CEQ 8000 (Coulter Backman), Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat H5N1 memiliki sekuens asam amino gen HA pada cleavage site dengan pola PQREGRRKKR//GLF dan PQRESRRKKR//GLF.
- ItemPenyidikan Penyakit Avian Influenza di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh(BPPV Regional II Bukittinggi, 2011) Miswati, Yuli; Rahmi; Oktavia, Vera; Eka P, Yade; Safitria, KikiAdanya kasus suspect pada manusia yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota membuat semua pihak merasa lebih waspada dalam menghadapi adanya kematian ternak unggas (ayam) di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh. Penyidikan dan pengambilan sampel di lokasi kejadian dilakukan untuk memastikan penyebab adanya kematian ternak unggas di daerah tersebut. Pengujian isolasi dan identifikasi virus dilakukan dengan metode ITET dan RT PCR menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kematian ternak ayam di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh disebabkan oleh virus Avian Influenza subtipe H5N1.