Browsing by Author "Rusdiyanti, Widya"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenerapan Mesin Pengolahan dan Pengemasan Untuk Mendukung Proses Pengolahan Mie Mocaf Nusantara Di CV. Setia Berkah Abadi(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Rusdiyanti, Widya; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.THP.PENDAHULUAN.Tepung Mocaf atau Modified Cassava Flour merupakan tepung dari singkong yang sudah termodifikasi dalam proses fermentasi singkong oleh bakteri asam laktat. Menurut (Astutik, D., dkk, 2020) Mokaf adalah tepung ubi kayu yang dibuat dengan menggunakan prinsip modifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Fermentasi anaerob yang dilakukan tersebut mengubah karakteristik tepung sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan. Karakteristik organoleptik tepung mocaf yang dipaparkan oleh Subagio.A. dkk, (2008) yaitu bahwa dapat menghasilkan aroma dan cita rasa khas sehingga dapat menutupi aroma dan cita rasa singkong yang cenderung tidak enak bagi konsumen. Pengaplikasian tepung mocaf saat ini sudah marak digunakan sebagai bahan baku dasar produk olahan dengan berbasiskan gluten free. Menurut Alvionita, V., dkk, (2017) gluten free sendiri merupakan bahan pangan dan produk pangan yang mengandung bebas dari protein jenis gluten. Gluten adalah protein yang terdapat di produk sebagian jenis serealia. Gandung/terigu, havermuth/oat, dan barley memiliki protein yang secara alami yang tidak terdapat dibahan pangan lain disebut gluten (Widya.D, 2012). Menurut Hanifa, (2013) tepung mocaf dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu sekaligus mendukung perkembangan produk pangan lokal Indonesia. Oleh karena itu diversifikasi pangan untuk memperkuat ketahanan nasional perlu lebih digalakkan oleh pemerintah, langkah tersebut dilakukan guna mengurangi ketergantungan bahan pangan pokok beras (Anindita, B. P., dkk, 2020). Masyarakat pun perlu menyadari bahwa bahan pangan lain, seperti jagung, ubi kayu, sagu, dan berbagai umbi lainnya dapat menjadi bahan makanan (Amri, E., dkk, 2015). Salah satu pengaplikasian tepung mocaf yaitu sebagai bahan baku pembuat mie. Menurut Subagio. A., dkk, (2008) dalam peneitinnya memaparkan bahwa pada pengaplikasiannya tepung mocaf dapat digunakan sebagai food ingredient dengan penggunaan yang sangat luas. Kelompok Tani Setia yang berada di Kampung Cangkrang, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor mengaplikasikan serta mengembangkan produk olahan mie dengan bahan baku tepung mocaf yang diproduksi sendiri dengan dibina dan bekerja sama dengan Balai Besar Litbang Pascapanen Pertnian. Untuk menjaga kualitas mutu dari produk dan menghasilkan produk mie kering dengan bermutu tinggi, hal yang paling berperan selain pengunaan bahan baku yang berkualitas, proses produksi harus dilakukan secara benar hingga pada tahapan akhir pengemasan. Menurut Sari, W. A., (2010) adapun tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi produk dan memperpanjang umur simpan produk. CV. Setia Berkah Abadi bergerak pada bidang food industry. Dalam bidang food Industry pengolahan bahan dapat dilakukan dengan proses tradisional dan menggunakan mesin industri untuk menunjang keefisienannya. Faktanya dalam kegiatan lapangan proses produksi sebagian besar menggunakan mesin sebagai penunjang prosesnya. Menurut Hermawan, I., dkk, (2018) salah satu hal yang mendukung kegiatan kelancaran operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu kegiatan PKL II penting dilakukan untuk mengetahui suatu proses pembuatan Mie Mocaf Nusantara dengan penerapan teknologi yang berada di CV. Setia Berkah Abadi, serta mengetahui kegiatan perawatan pada mesin produksi sehingga tidak terjadinya breakdown yang dapat menyebabkan berhentinya proses produksi dan mempengaruhi pendapatan, serta dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan biaya kerugian produksi.
- ItemPenerapan Teknologi Hasil Pertanian Di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor : Pengolahan Kopi Robusta(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Rusdiyanti, Widya; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 1.2019.THP.PENDAHULUAN.Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Vietnam. Pusat Data dan Informasi Pertanian, (2017) menunjukkan bahwa pada tahun 2016 kopi merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar kelima dengan nilai perdagangan mencapai 1.01 milyar USD atau berkontribusi 3.94% terhadap nilai perdagangan komoditas perkebunan yang mencapai 25.58 milyar US$. Besarnya nilai ekspor tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara eksportir kopi keempat terbesar dunia bersama Brazil, Vietnam dan Kolombia (Jamil.A, 2019). Menurut indra, dkk, (2019) menyatakan bahwa produksi kopi nasional pada 2014 sebanyak 685 ribu ton atau 8,9% dari jumlah total produksi kopi global dan roduksi kopi robusta sebanyak 76,7% dari jumlah total produksi nasional tersebut. Sisanya bersumber dari kopi arabika 23,3%. Bisnis kopi Indonesia menjadi peluang besar para petani kopi, hal ini disebabkan tingginya konsumen produk kopi di Indonesia. Menurut Asosisasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) tahun (2019), menyebutkan pertumbuhan konsumsi kopi nasional meningkat dari 0,8 kilogram per kapita menjadi 1,3 kilogram per kapita. Konsumsi kopi Indonesia yang merupakan konsumsi rumah tangga tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 10,54% terhadap konsumsi kopi tahun 2016 yang hanya mencapai 249,82 ribu ton, namun selanjutnya akan mengalami peningkatan sangat signifikan hingga tahun 2021 yaitu rata-rata 8,22% per tahun atau konsumsi domestik kopi di Indonesia diperkirakan akan mencapai 369,89 ribu ton pada tahun 2021 (Pusat data dan Informasi Pertanian, 2017). Kabupaten Bogor memiliki beberapa kecamatan penghasil kopi salah satunya yaitu di Kecamatan Babakan Madang. Menurut penyuluh UPT Pertanian Cibinong Wilayah IX, mayoritas jenis kopi yang dibudidayakan di desa karang tengah ini merupakan kopi dengan jenis kopi robusta. Jumlah produksi kopi robusta di Kecamatan Babakan Madang pada tahun 2018mencapai 86.283 kg dari luas areal perkebunan kopi robusta 122 ha (Sumantri dkk, 2020). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal teknologi sangat berperan penting dalam setiap tahapan proses yang dilalui. Saat ini banyak dikembangkan teknologi untuk tahapan pengolahan, teknologi mesin yang paling umum diterapkan dalam usaha kopi adalah mesin sangrai kopi dan mesin penepung kopi (Naufal. B, dkk, 2020). Teknologi mesin yang diterapkan pada kelompok tani desa Karang Tengah adalah mesin huller, mesin roasting dan grinder. Dengan mempertimbangkan potensi pertanian di Kecamatan Babakan Madang serta potensi ekonomi dari pengembangan komoditas kopi, perlu dilakukan pendalaman mengenai penerapan teknologi pengolahan biji kopi, sebagai bagian dari pelaksanaan PKL I.
- ItemUji Sifat Fisik Dan Organoleptik Mie Mocaf Dengan Penambahan Tepung Ubi Ungu (Ipomoea batatas)(Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Rusdiyanti, Widya; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaCommercial noodles which are generally consumed by Indonesian people, are noodles with wheat flour as the raw material. This causes the level of dependence on the use of wheat flour in Indonesia to increase, so there is a need for food diversification to suppress the high import of wheat in Indonesia, one of which is by maximizing the use of processed flour from tubers as raw materials. This study aims to determine the physical and organoleptic properties of the mocaf noodle product with the addition of purple sweet potato flour. Parameters of physical characteristics test include water content, water absorption and elasticity, while organoleptic tests include color, aroma, taste, and texture. The research design of this final project was carried out using a completely randomized design (CRD) with 3 treatments, K0 (100% wheat flour), F1 comparison of mocaf flour and purple sweet potato flour 4:6, while F2 comparison of mocaf flour and purple sweet potato flour 3:7. The resulting data is then processed with ANOVA at the 5% level. If the sig value <0.05, it means that there are significant differences in physical and organoleptic tests, so Duncen's further test is carried out. The results of the physical test of water content at K0, F1, and F2 were 29.21%, 28.97%, 22.6%. The water absorption of samples K0, F1, and F2 were 90%, 60%, 60%. The sample elasticities K0, F1, and F2 have values of 20.33(N/m2 ), 452.3(N/m2 ), 195.14(N/m2 ). The overall level of acceptance of the panelists on the preference level test was sample F2, with a color value of 4.90, aroma 4.17, texture 4.47, while in terms of taste it was 4.43.