Browsing by Author "Rumahrupute, Boetje"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAsap Cair sebagai Anti Oksidasi Lipido Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asar Selama Penyimpanan(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas anti oksidan asap cair untuk menghambat oksidasi lemak stik cakalang asar selama penyimpanan. Untuk semua perlakuan stik dipanaskan dalam oven, didinginkan pada suhu kamar, diberi wadah styrofoom, dikemas dengan plastik “Saran” dan disimpan pada suhu kamar. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan peredaman dengan konsentrasi asap cair 40% dalam larutan kuring 10,5 % selama 10 menit sampai akhir penyimpanan (sembilan hari) dapat meghambat oksidasi lipida dengan nilai EPA, DHA, TBA, asam lemak bebas dan lemak total masing-masing 6,45 %, 19,44 %, 1,47 % mg MA/kg, 12,17 % dan 510 % bb
- ItemInovasi Teknologi Pengolahan Asap Cair untuk Stik Cakalang (Katsuwonus pelamis) ASAR(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuTujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formula/resep terhadap umur simpan cakalang asar, secara penyuntikan dan perendaman dengan asap cair 40% dalam larutan kuring 10,5 %, selama 10 menit. Untuk semua perlakuan, stik cakalang dipanaskan dalam oven, didinginkan pada suhu kamar, diberi wadah stirofoam, dkemas dengan plastic “ saran” dan disimpan pada suhu kamar. Stik cakalang segar mempunyai kadar air 70,2%, TVB 19,6 mg N%, pH 6,5; dan gel Elektroforesis protein 6 pita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan asap cair 40% dalam larutan kuring dapat memperpanjang umur simpan sampai Sembilan hari, sedangkan perlakuan penyuntikan hanya enam hari. Perlakuan penyuntikan dan perendaman dengan larutan kuring hanya mempunyai umur simpan tiga hari. Perlakuan penyuntikan dan perendaman dengan asap cair dalam larutan kuring maupun dengan larutan kuring masing-masing mempunyai kadar air 54,1 %, 38,2 %, 65,3%, 69,7%; TVB 35,2 mgN %; 49,0 mg N %; 42,8 mg N %; pH 7,1; 5,9; 7,7; 7,5; Fenol 0,2 %; 0,4 %; 0,1 %; 0,1 %; pada Elektroforesis gel proten 4 pita, 6 pita, 4 pita, 4 pita dan kapang 1,2 x 106, 9,8 x 1061,5 x 102. Aplikasi asap cair 40 % dengan lama perendaman 10 menit dalam larutan kuring 10,5 % merupakan inovasi teknologi pengolahan cakalang asap dan dapat dijadikan sebagai formula/resep karena dapat memperpanjang umur simpan sampai Sembilan hari dengan tetap memperhatikan sifat-sifat sensoris yang menarik
- ItemPengaruh Jenis Kemasan terhadap Perubahan Mutu dan Lama Penyimpanan Ikan Teri Kering (Stolephorus buccaneeri)(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-11-22) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuUntuk mengetahui pengaruh bahan pengemas terhadap perubahan mutu teri kering selama penyimpanan, telah dilakukan penelitian tentang pengemasan ikan teri dengan tiga jenis bahan pengemas (karung goni, karung plastic dan plastic polyelilene). Pengemasan dengan plastic polyetilene )PF) dapat memperpanjang umur simpan teri kering sampai akhir penyimpanan (90 hari) dengan nilai rupa, bau, rasa, tekstur, kadar air, TVB dan TPC masing-masing : 7,15; 7,02; 6,44; 7,08; 22,43%; 70,55 mg N% dan 5,82. Bahan kemasan plastic polyetilene (PE) dapat digunakan selama proses penyimpanan maupun pemasaran teri kering
- ItemPengembangan dan Pasca Panen Pisang (Musa sp )(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuAreal pengembangan pisang untuk konsumsi segar dikembangkan di propinsi Maluku dan Papua, sedangkan untuk keperluan olahan, dikembangkan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Pengembangan pisang di Maluku diarahkan ke Pulau Seram. Peluang agribisnis pisang secara biofisik, pengembangannya di Propinsi Maluku diarahkan ke Gugus Pulau I,1 (Seram, Geser dan Gorom), I,2 (Buru dan Ambalau), II (Kepulauan Kei dan Pulau Kesui), III (Kepulauan Aru), IV (Kepulauan Tanimbar, Selaru, Sera, Waliaru dan Molu), V (Kepulauan Banda dan Serwaru) dan VI (Kepulauan Damar, Romang, Lemola, Kisar dan Wetar). Kultivar pisang olahan unggulan Indonesia adalah Kepok, Tanduk dan Agung Talur (Lumajang). Buah pisang selain untuk konsumsi segar juga diolah menjadi kripik, getuk dan sale, dalam skala rumahtangga maupun skala besar seperti tepung, puree dan jam yang dapat mendorong berkembang agribisnis hilir. Pisang merupakan komoditas hortikultura yang mudah rusak setelah dipanen, namun harga jual tinggi apabila mempunyai mutu yang baik. Penanganan buah yang tidak tepat dapat mengakibatkan penurunan mutu secara drastis. Untuk memperoleh kematangan buah pisang yang seragam dapat dilakukan dengan zat perangsang diantaranya gas etilen, karbit dan menggunakan daun gliricidia. Cara pemeraman buah pisang menggunakan daun gliricidia (Gliricidia sapium) memberikan warna kulit buah, kekerasan buah, aroma dan cita rasa di sukai konsumen.
- ItemTepung Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Industri Pangan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Rumahrupute, Boetje; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Maluku Tenggara Barat dapat diandalkan sebagai daerah pengembangan budidaya ubi jalar dan dipertimbangkan untuk mengembangkan industri tepung ubi jalar. Di Kabupaten Maluku Tengah (Amahai dan TNS) dan Kabupaten Maluku Tenggara (Kei Kecil) terdapat 19 kultivar plasma nutfah ubi jalar. Tepung ubi jalar merupakan produk setengah jadi yang mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan dan juga berfungsi sebagai bahan substitusi terigu. Pembuatan tepung ubi jalar relatif mudah dan dapat dilakukan oleh industri rumah tangga sampai industri moderen. Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan olahan (mie, kue dan roti). Substitusi terigu dengan tepung ubi jalar pada industri makanan olahan dapat mengurangi penggunaan terigu 10 -100 %.