Browsing by Author "Ruchjaniningsih"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemINOVASI TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU CABAI RAWIT DI SENTRA PENGEMBANGAN SULAWESI SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Ruchjaniningsih; Taufik, Muhammad; Rauf, Abdul W.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratSulawesi Selatan merupakan sentra pengembangan cabai rawit yang tersebar di lima kabupaten yaitu Takalar, Jeneponto, Maros, Soppeng dan Pinrang sekaligus sebagai pemasok produksi cabai rawit setiap tahunnya untuk kebutuhan nasional. Peningkatan produksi dan mutu hasil diperlukan inovasi teknologi yang inovatif dalam rangka mengatasi permasalahan dalam usahatani. Salah satu masalah dalam pengembangan cabai rawit, adalah kurangnya varietas unggul, teknik budidaya masih tradisional, penangan pasca panen dan pengendalian serangan OPT yang ramah lingkungan masih rendah. Tujuan kegiatan untuk mendapatkan teknologi budidaya dan pengendalian OPT sesuai SOP tanaman cabai rawit, penanganan pasca panen, produksi dan produktivitas. Hasil dari kegiatan memperlihatkan kondisi umum sentra pengembangan cabai rawit dan sistem usahatani di lima kabupaten ini belum sepenuhnya menerapkan sistem teknologi produksi cabai rawit khususnya budidaya yang benar (sesuai SOP cabai rawit). Oleh karena itu upaya introduksi inovasi teknologi perlu diikuti pendampingan yang intensif.
- ItemPENETAPAN OPTIMASI PEMUPUKAN KALIUM BERDASARKAN STATUS HARA DAUN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUAH TANAMAN JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.)Merr.)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Thamrin, Muhammad; Susanto, Slamet; Ruchjaniningsih; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPenentuan rekomendasi pemupukan berdasarkan status kecukupan unsur hara K jaringan daun di Indonesia, belum banyak digunakan dalam pemberian pupuk pada kebun buah untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah, sementara rekomendasi pemupukan yang tepat berdasarkanpada analisis jaringan daun, karena konsentrasi hara dalam daun menggambarkan status hara tanaman yang berhubungan dengan produksi. Penelitian bertujuan menetapkan rekomendasi dosis pemupukan K untuk produksi maksimum pada tanaman jeruk pamelo. Penelitian dilaksanakan di lahan petani jeruk pamelo Pangkep, Sulawesi Selatan pada ketinggian tempat 35 meter di atas permukaan laut pada bulan Juni 2012 sampai Oktober 2013. Perlakuan dosis pupuk K: 0, 150, 300, 450, 600 g K2O/pohon/tahun. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan setiap perlakuan terdiri atas enam ulangan. Pupuk K yang bersumber dari unsur (KCl) diaplikasikan secara tunggal pada tanaman jeruk sebanyak 30 pohon dengan umur produktif kurang lebih 7 tahun yang dipilih dengan tingkat relatif seragam dan sehat.Pengamatan dilakukan terhadap peubah jumlah buah per pohon, bobot per buah, bobot buah total per pohon dan total berat buah per hektar. Data hasil pengamatan diuji dengan analisis ragam. Apabila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji ortogonal polinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respontanaman terhadap pemupukan kalium memberirespon yang sangat nyata terhadap komponen produksi bobot buah, berat buah per pohon dan hasil per hektardenganpolakuadratik.Rekomendasi pemupukan N, P dan K tanaman jeruk pamelo pada status hara rendah, yaitu 513 g K2O/pohon/tahun, sedangkan pada status hara sedang, yaitu 461 g K2O/pohon/tahun.
- ItemPENGEMBANGAN PERDESAAN MELALUI PENDEKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN BERBASIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN GOWA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Ruchjaniningsih; Thamrin, Muhammad; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratKegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan di Kabupaten Gowa 2014 dilakukan dengan sistem integrasi tanaman sayuran (kentang dan sayuran lain) dengan ternak (Sapi) melalui metode penggemukan sebagai core program dan penerapan inovasi teknologi pada komoditas kentang dan sayuran lain untuk mendukung usaha pengembangan sistem agribisnis sayuran dengan ternak sapi. Hasil kegiatan Pengembangan Pertanian Perdesaan di Kabupaten Gowa yaitu pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi + sekam yang dicampur promi telah diaplikasikan pada tanaman tomat dan kentang yang meningkat produksinya masing-masing dari 15 t/ha menjadi 20 ton/ha dan 15 t/ha menjadi 18 ton/ha. Pupuk Cair dari urine sapi dan kompos belum dipasarkan masih dimanfaatkan oleh kelompok tani pada lahan pertaniannya. Dalam pembuatan pupuk cair jika biaya variable diperhitungkan berarti pada bulan pertama petani masih mengalami kerugian sebanyak Rp. 3,700,000, dan pada bulan berikutnya petani sudah mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp. 20.000.000/bulan. Dari hasil analisa finansial pembuatan pupuk organik petani mendapat keuntungan bersih RP1,600,000,- dan dapat menghemat biaya pupuk kimia hanya dengan biaya input Rp 550,000,-.