Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Rr. Sri Hartati"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Budidaya dan Pascapanen Teh
    (IAARD Press, 2017) Dedi Soleh Effendi; Muhammad Syakir; M. Yusron; Rr. Sri Hartati
    Tanaman teh (Camellia sinensis) pertama sekali dikenal di Cina yaitu di daerah provinsi Yunnan bagian Barat Daya Cina yang memiliki iklim tropis dan sub tropis. Syarat tumbuh untuk tanaman teh adalah kesesuaian iklim, tanah dan elevasi. Iklim. Iklim yang baik untuk pertumbuhan tanaman teh meliputi suhu udara yang berkisar 13 - 15 C, kelembaban relatif pada siang hari > 70%, curah hujan tahunan  2.000 mm, yaitu pada bulan-bulan tanam,curah hujan < 60 mm. Intensitas cahaya tidak boleh terlalu tinggi agar suhu tidak meningkat drastis. karena bila suhu mencapai 30C pertumbuhan tanaman teh akan terhambat. Untuk mengurangi intensitas cahaya, pada ketinggian 400 – 800 m kebun-kebun teh memerlukan pohon pelindung tetap atau sementara. Suhu tinggi juga dapat merusak perakaran tanaman terutama akar di bagian atas. Pemberian mulsa 20 ton/ha diperlukan untuk menurunkan suhu tanah. Angin yang terus menerus dapat menyebabkan daun rontok, disamping itu juga merupakan media penyebaran hama dan penyakit.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PERAN TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN KAPAS DAN RAMI
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) HASNAM; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Emy Sulistyowati; Nurheru; Sudjindro; Rr. Sri Hartati; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor - Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
    Teknologi-teknologi sudah tersedia untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani kapas dan rami, adopsinya dapat ditingkatkan jika dilakukan pembinaan yang intensif, peningkatan pelayanan lembaga keuangan pedesaan, dan penguatan lembaga pendukung lainnya. Dengan status benih kapas dan rami yang masih bersifat barang publik, pengadaan benih seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk reformasi sistem perbenihan perlu dikembangkan suatu sistem yang melibatkan semua potensi nasional. Pengembangan kapas dan rami harus diintegrasikan dengan agro-industri dan penumbuhan industri hilirnya. Untuk itu perlu disusun rencana induk yang holistik; tanpa pengintegrasian tersebut usaha tani kapas dan rami tidak akan menarik petani, karena nilai produk primer yang semakin turun. Selain itu, perlu segera diambil langkah-langkah untuk implementasi UU no. 13/2005 dan Perpres no. 8/2005 untuk meningkatkan akses petani terhadap permodalan/dana. Perlu diambil langkah-langkah untuk mengefektifkan penyuluhan dengan meningkatkan mutu SDM, peran P4S, dan BPP; pertukaran aktivitas peneliti-penyuluh secara periodik diharapkan akan mempercepat proses alih-teknologi.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback