Browsing by Author "Rochadi, Imam"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemRancang Bangun Sistem Informasi Laboratorium Madura (Silabma) Tahun 2019 dalam Rangka Penanganan Zoonosis Ternak(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Rochadi, Imam; Martuti, Vivy EnyZoonosis didefi nisikan sebagai penyakit infeksi yang dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia. Saat ini dikenal emerging zoonosis yang merupakan penyakit zoonosis yang baru muncul seperti Avian Infl uenza dan reemerging zoonoses yang merupakan penyakit zoonosis yang sudah pernah muncul di masa sebelumnya dan mulai menunjukkan peningkatan. Penyakit zoonosis yang masuk ke dalam daftar penyakit hewan menular strategis di Indonesia yaitu avian infl uenza dan brucellosis. Ada 4 subsistem yang sangat penting peranannya untuk pengendalian dan pemberantasan zoonosis yaitu sistem surveilans dan monitoring nasional, kewaspadaan dini dan darurat penyakit (early warning system and emergency preparedness), informasi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Cara penularan penyakit dari ternak ke manusia dapat melalui berbagai vektor, seperti organisme yang membawa patogen dari satu inang ke inang lain (Soeharsono, 2002) Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencegah penyebaran penyakit zoonosis secara global dengan menyelenggarakan Pertemuan Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis, sebagai salah satu rangkaian acara Global Health Security Agenda (GHSA). Sebanyak 14 negara yang tergabung dalam Zoonotic Diseases Action Package (ZDAP) hadir membahas pencapaian dan rencana aksi implementasi 2014-2019. Hasil pencapaian tersebut salah satunya adalah Pulau Madura dinyatakan bebas terhadap penyakit zoonosis yaitu Brucellosis. Pulau Madura dinyatakan bebas terhadap Brucellosis pada sapi menurut SK Menteri Pertanian No. : 237/Kpts./ PD.650/4/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 7 April 2015, tentang pernyataan Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur bebas dari penyakit bucellosis pada sapi Madura. Berdasarkan pada UU No. 18 tahun 2009 Pasal 40 ayat 1 yang menyatakan bahwa perlu adanya kegiatan surveilans dan pemetaan, penyidikan dan peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian, serta pelaporan, maka penggunaan epidemiologi secara optimal akan dapat mengungkapkan sejarah dan alur kejadian penyakit berasal hingga berkembang menjadi wabah sampai dengan diketahui cara pemberantasannya (Direktur Kesehatan Hewan, 2002) Hal tersebut disajikan dalam rangka meningkatkan kualitas sIstem informasi kesehatan hewan, UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura akan menerapkan system informasi laboratorium Madura (SILABMA) Tahun 2019 yang mudah diakses secara online dan mempermudah pelayanan aktif dan pasif pada masyarakat. SILABMA akan disajikan dalam bentuk aplikasi yang dapat didownload pada aplikasi store pada android dan semua koneksi jaringan internet. Pembuatan SILABMA ini mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan berupa Standar Pelayanan Publik (SPP). UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura memiliki tugas di bidang pemeriksaan, penyidikan, dan diagnosis penyakit hewan serta pelayanan pengujian mutu produk asal hewan. Tujuan Laboratorium UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura adalah menjamin ketersediaan produksi hasil ternak dan juga standar mutu produk hasil ternak yang aman, sehat, utuh dan halal. Proses Pelayanan di laboratorium sudah terkomputerisasai secara keseluruhan, dari formulir pendaftran, proses pengujian, hingga surat jawaban yang bersifat dokumen kertas yang hanya bisa diakses oleh pihak UPT dan Konsumen. Oleh karena itu dibuatlah aplikasi Sistem Informasi Laboratoium (SILABMA) yang dapat memanajemen proses pelayanan pengujian Sampel di UPT Laboratorium Madura. Dalam pengembangan SILABMA ini menggunakan System development life cycle (SDLC) permodelan prothotype. Sistem ini menanganai pendaftaran, pengujian sampel, proses kaji ulang sampel, permintaan pengujian sampel, diagnose sampel, rekam diagnosa hingga hasil cetak laporan pelaynan yang menangani pengujian sampel dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan di UPT dengan berbagai pihak. Sistem ini merupakan system informasi bebasis web dan dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Framework Laravel 4.2 (Jogiyanto, H.M., 1998) Berdasarkan hasil pengujian tahun 2018 hinggga tahun 2019 proses pelayanan sudah berjalan dari pendaftaran hingga pengolahan data rekam diagnosa sampel menjadi lebih cepat dan mudah dilakukan. Semua pihak yang terlibat di dalam proses pelayanan tidak perlu lagi menggunakan banyak kertas dan data yang banyak. Pencarian data data pelayanan juga menjadi lebih mudah dan cepat dan dapat diakses oleh siapa saja pengguna informasi laboratorium. Dapat disimpulkan bahwa sistem ini secara fungsional berfungsi 100% valid dan secara keseluruhan berjalan dengan baik. Serta hasil pengujian User Acceptance Testing (UAT) yang menunjukkan bahwa tingkat kemudahan penggunaan 76,58% yang berarti pengguna sangat setuju terhadap kemudahan penggunaan aplikasi (Betha, 2006)
- ItemRencana Strategis Penerapan Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Deseases (Size) 2.0 Berbasis Data Surveilans Untuk Pengendalian Penyakit Trypanosomiasis (Surra) di Madura Tahun 2020(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Rochadi, Imam; Martuti, Vivy Eny; Direktorat Kesehatan HewanIn the act program swasembada of beef in indonesia needs the provision of number of cows that is free from disease zoonosis especially trypanosomiasis (Surra). Trypanosomiasis economic and parasitic disease blood having the character of a decrease in productivity and zoonosis and it also impacts cattle population in madura. Surra inflict harm in the following the production decline, growing more slowly and if untreated it can result in death, mortalitas low, but morbiditasnya high. The plague surra epidemiology in happened in 1988 in madura, centrifugation at very testing shows microhemtocrit technique (MHCT) trypanosoma evansi positive thirteen per cent of 130 cows madurese and 50 percent of positive from 147 tested and water buffaloes do sample taken from 6 village in madura (payne et al., 1990). A nursery of cattle and laboratory parasitologi upt animal health of the province of east java madura the office of animal husbandry (ISO 17025) who collaborated with Balai Besar Veteriner Wates Jogjakarta has already implemented surveillance of Trypanosomiasis at 2019. The data shows surveillance in the year 2019 aimed at monitoring areas madura to increase the prevention early disease early warning system and run national animal health information system against Trypanosomiasis (Surra). Then the data is expected to be diinput on information systems zoonosis and emerging infectious deseases (SIZE) 2.0 by the year 2020. The purpose of data input survaillence surra madura in 2019 at in that as his starting the determination of survaillence areas next year and on the monitoring of the development of surra in the region of madura. Surveillance surra disease in cattle madura in 2019 at in four districts namely bangkalan, sampang, pamekasan and sumenep. Testing in the laboratory upt a nursery cattle and including on the animal health madura cow blood sample madura by test parasitologis ulas blood through staining giemsa and methods microhematocrit centrifugation at very technique (MHCT). Sample test positive trypanosomiasis sent to Balai Besar Veteriner Wates Jogjakarta to assay confirmation namely parasitologi by test microscopic parasitic blood staining giemsa. Samples from 800 target sample based on the size of the population and epidemiology the occurrence of parasitic disease darah.sampel covering two types of sample and two testing as follow 400 ulas blood with sample tested methods staining giemsa and 400 mikrohemtokrit with sample tested methods microhematocrit centrifugation at very technique (MHCT). Ulas testing shows a method of staining blood sample giemsa 400 negative and negative 400 mikrohematokrit sample (p<0.05 ) prevalence of 0 % (table 1). Sample test were ulas blood to the porch or vestibule wates veteriner jogjakarta as many as 400 large sample with the results of 400 negative sample Trypnosoma evansi (p<0.05) (see table 2). Sample data processing information system using infolab as the basic data isihknas 2019.To examine the potential pattern in the aftermath of events and the spread of surveillence Tryapnosomiasis (surra in madura can use data base spatial by means of online information system zoonosis and emerging infectious deseases (SIZE) 2.0 and the concept of health is one strategy to expand collaboration interdisipliner and communication health services animals, man and the environment.
- ItemSurveilans Brucellosis di Madura Tahun 2017 dan Rencana Strategis Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Geographical Information System (GIS)(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Rochadi, Imam; Martuti, Vivy EnyBrucellosis is a disease of economic and reproductive disorder that is zoonotic and has an impact on the productivity of cattle population in Madura. Laboratory UPT Livestock Breeding and Animal Health Madura Animal Husbandry Office of East Java Province in collaboration with Veterinary Center Wates Jogjakarta has been conducting surveillance brucellosis since 2011-2017. Madura Island declared free against Brucellosis in cattle according to Minister of Agriculture Decree no. : 237 / Kpts. / PD.650 / 4/2015 issued on April 7, 2015, on the statement of Madura Island, East Java Province free from bucellosis disease in Madura cattle. Surveillance in 2017 aims to monitor the Madura region to maintain brucellosis-free status in Madura cattle, early warning system and run a national animal health information system. Surveillance in 2017 is using the method of Sampling for Detect Disease in four districts of Bangkalan, Sampang, Pamekasan and Sumenep. Examination of madura cow serum samples by Rose Bengat Test (RBT) was followed by Complement Fixation Test (CFT) and Polymerase Chain Reaction (PCR) with a target sample of 3,000 head of cattle. The realization of implementation from January to December 2017 has been tested as many as 3,000 samples of madura calf serum with negative results of brucellosis (p <0.05) and prevalence of 0.0% (table 1). If there is a positive test result RBT will be confirmed on BBVet Wates for CFT and PCR test. Then the results of collaboration with Veterinary Center Wates Jogjakarta has tested as many as 1,000 tails and with the result 1000 Brucellosis negative samples (p <0,05) with prevelansi 0,0% (table 2). Sample data processing information system using infolab as basic data isihknas 2017. To know the potential of incident and spreading pattern after free Madura brucellosis determination using spatial data base and map appearance descriptively combined with Data Management Investigation Mobile (MAGPI) data system which is compatible with Geographic Information System (GIS).