Browsing by Author "Riza, Isdijanto"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemDAYA ADAPTASI VARIETAS TOMAT DI LAHAN RAWA LEBAK(Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan Rawa, 2005) Riza, Isdijanto; Raihana, Yulia; Indrayati, Linda; Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan RawaTanaman tomat merupakan jenis hortikultura Yang mempunyai daya adaptasi Yang cukup luas dari dataran tinggi sampai dataran rendah, sehingga perlu diteliti daya adaptasinya pada lahan lebak Lahan lebak merupakan lahan yang cocok untuk pengembangan tanaman tomat, namun hasil diper/ukan jenis-jenis tomat yang sesuai dengan kondisi dan sifat lahan lebak. Untuk maksud tersebut telah diteliti daya adaptasi tomat untuk mendapatkan varietas tomat yang adaptifdi Iahan rawa lebak. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanggul Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada MK 2002. Sepuluh varietas tomat yaitu; Oval, Idola, Mirah, Geulis, Mutiara, Ratna, Epoch, Permata, Mitra dan Zambrud diteliti dalam Rancangan Acak Kelompok, tiga ulangan. Delepan varietas tomat memberikan hasil cukup tinggi yaitu varietas Mirah 19,28 t/ha, Ratna13, 78 t/ha, Geulis 13, 28 t/ha, Epoch 12,12 t/ha, Mitra 12,04 t/ha, Permata 10,65 t/ha, Idola 10,56 t/ha, Mutiara 10,34 t/ha, sedangkan varietas Oval hasilnya lebih rendah, yaitu 6,53 t/ha. Padapenelitian ini varietas Zamrud tidak dapat beradaptasi di lahan lebak Dari penampilan keragaan tanaman, varietas Idola dinilai paling baik dibandingkan dengan varietas Iainnya.
- ItemPEMANFAATAN LAHAN RAWA LEBAK UNTUK TANAMAN PALAWIJA(Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan Rawa, 2005) Riza, Isdijanto; Balai Standar Pengujian Instrumen (BPSI) Pertanian Lahan RawaLahan lebak mempunyai potensi yang cukup besar dari 13, 2 juta ha hanya sekitar 0, 72 juta ha yang telah dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan. Lahan lebak berdasar kedalaman dan lama genangan air dapat dibedakan menjadi tiga katagori, yaitu lebak dangkal, lebak tengahan dan lebak dalam. Sedangkan berdasarkan jenis tanah dapat dibedakan menjadi lebak bergambut dengan potensi luas 4,99 juta hektar dan tidak bergambut seluas seluas 8,21 juata hektar. Lahan lebak mempunyai reaksi tanah masam dengan pH 4-4,2, C-organik 10.8 %, N total 0,33%, sedang P-total 11,3 me/100g, (rendah) dan K-total (rendah) 0,20 mg/100g. Secara agronomis lahan lebak selain dapat dimanfaatkan untuk tanaman padi, juga cocok untuk tanaman palawija sepertijagung dan kedelai. Tanamanjagung telah sejak lama diusahakan Oleh petani lahan rawa sedangkan tanaman kedelai merupakan komoditas baru bagi petani rawa sehingga pengusahaannya belum meluas. Pengusahaan tanaman palawija dilaksanakan pada musim kemarau, sehingga peluang pasarnya sangat luas. Namun demikian, karena tingkat produksinya masih relatif rendah yang disebabkan oleh masalah lahan dan organisme penganggu, maka penerapan teknologi yang sesuai merupakan kunci keberhasilan dari usahatani palawija di lahan lebak Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemilihan varietas yang sesuai, teknikpenyiapan lahan dan pemberian pupuk yang sesuai maka hasiljagung di lahan lebak dapat ditingkatkan dari 3,2 t/ha menjadi 4,2 t/ha untukjagung, dan kedelai 0,8 t/ha menjadi 1,3 t/ha. Dengan menerapkan teknologi budidaya yang sesuai, potensi tanaman palawija di lahan lebak dapat dikembangkan sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan petani.