Browsing by Author "Ramdhaniati, Susi"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdopsi Varietas Unggul Baru Padi di Tingkat Petani berdasarkan Distribusi Benih di UPBS Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Ramdhaniati, Susi; Yulyatin, Atin; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiVarietas unggul baru (vub) merupakan salah satu teknologi yang dapat meningkatkan produksi. Penggunaan varietas yang sama dalam jangka waktu yang lama dapat mengubah ketahanan suatu varietas dan menurunkan produksi, maka diperlukan pergiliran varietas. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) BPTP Jawa Barat berfungsi untuk memperbanyak benih vub Badan Litbang Pertanian yang bekerjasama dengan petani penangkar. Benih yang dihasilkan selain berfungsi secara komersil juga untuk diseminasi. Data diperoleh berdasarkan informasi Produksi dan distribusi benih di UPBS BPTP Jawa Barat selama 3 tahun dari tahun 2011-2013 dan data dukung penyebaran varietas padi di Jawa Barat tahun 2011-2013 berdasarkan informasi dari Balai Pengawasan dan Sertifi kasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultra (BPSBTPH) Provinsi Jawa Barat. Penyebaran IR64, dan Ciherang berdasarkan luas tanamnya setiap tahun cenderung menurun. Mekongga merupakan vub yang dapat menggantikan IR64 dan Ciherang, karena selain produksi tinggi juga rasa nasi yag tidak jauh berbeda.
- ItemDaya kecambah benih kedelai yang disimpan dengan beberapa metode pengemasan pada dua kondisi penyimpanan(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Ramdhaniati, Susi; Noviana, Irma; Diratmaja, Alit; Sukarya, Yaya; BPTP Jawa BaratBenih kedelai adalah salah satu benih yang cepat mengalami deteriorasi. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah suhu ruang simpan. Penyimpanan benih sangat berpengaruh terhadap kualitas benih yang dipertahankan. Daya berkecambah merupakan salah satu kriteria yang diperhatikan dalam menentukan kualitas benih. Tujuan kegiatan untuk mengetahui metode pengemasan dan kondisi penyimpanan terbaik. Benih Kedelai yang digunakan adalah varietas Grobogan. Penyimpanan benih dilakukan di Kab. Majalengka (gudang petani) yang mewakili kondisi penyimpanan suhu tinggi dan gudang UPBS BPTP Jawa Barat yang mewakili kondisi penyimpanan suhu rendah. Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dari tiga perlakuan yaitu (1) Ketebalan kemasan plastik, (2) Teknologi pengemasan, dan (3) Volume kemasan. Setiap perlakuan diulang empat kali. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua metode pengemasan pada kondisi penyimpanan dengan suhu rendah dapat mempertahankan kemampuan daya berkecambah benih diatas 80%, lebih baik dari pada penyimpanan pada suhu tinggi.
- ItemDeskripsi Varietas Unggul Baru Padi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2015) Sutrisna, Nana; Diratmaja, Alit; Sinaga, Anna; Ramdhaniati, SusiBuku Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi, Padi Sawah, Padi Ketan, Padi Gogo, dan Padi Rawa, Padi Hibrida, ini disususn sebagai upaya dalam rangka penyebaran varietas unggul yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian (BB Padi Sukamandi). buku ini diterbitkan dalam rangka pelaksanaan pendampingan/ pengawalan Program UPSUS Padi oleh Badan Litbang Pertanian (BPTP Jawa Barat), dimana penggunaan varietas unggul baru merupakan salah satu komponen utama dalam pelaksanaan Program UPSUS, Swasembada Pangan.
- ItemEfektivitas pola distribusi dan minat petani terhadap benih upbs bptp jawa barat(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Ramdhaniati, Susi; Yulyatin, Atin; Dianawati, Meksy; Ishaq, Iskandar; BPTP Jawa BaratUnit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat telah memproduksi benih dasar (BD/FS) dan benih pokok (BP/SS) sejak tahun 2007. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan benih padi di Jawa Barat terutama kepada varietas baru yang belum banyak dikenal dan diproduksi oleh petani. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pola distribusi benih dan mengetahui kecenderungan minat kelas benih hasil produksi UPBS BPTP Jawa Barat pada tahun 2013. Evaluasi difokuskan pada distribusi benih dari jumlah transaksi pembelian dan jumlah benih yang didistribusikan (kg). Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pola distribusi melalui petugas BPTP Jabar dinilai efektif dalam penyebaran VUB dan kecenderungan minat petani terhadap kelas benih SS lebih tinggi dibandingkan kelas benih lainnya.
- ItemKontribusi Balai Benih Terhadap Kebutuhan Benih Padi Sawah di Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Ishaq, Iskandar; Ramdhaniati, Susi; Firdaus, Dian; Sukarya, YayaDalam pertanian modern benih berperan sebagai delivery mechanism yang menyalurkan keunggulan teknologi kepada clients dan penentu utama produktivitas. Mekanisme penyaluran benih padi, terutama pada era sebelum otonomi daerah berjalan secara terstruktur, diantaranya melalui balai benih sebelum digunakan para petani. Namun demikian, setelah memasuki era otonomi daerah mekanisme penyediaan dan penyaluran benih melalui balai benih perannya cenderung menurun. Untuk mengetahui peran balai benih dalam pemenuhan kebutuhan benih petani dilakukan kajian kontribusi balai benih terhadap kebutuhan benih padi di Jawa Barat. Pengkajian dilakukan pada 16 kabupaten dan 2 kota di Jawa Barat. Kajian dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan penentuan lokasi (kabupaten/kota) dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa dari 26 kabupaten/kota (100%), sebanyak 17 kabupaten/kota (65,38%) di Jawa Barat memiliki balai benih. Berdasarkan luas tanam padi, maka kebutuhan benih padi di Jawa Barat adalah 51.092,31 t per tahun (100%), sedangkan produksi benih padi yang dihasilkan oleh seluruh balai benih di Jawa Barat adalah 1.696,20 t per tahun (3,32%). Berdasarkan pemenuhan benih sumber padi pada balai benih berturutturut berasal dari Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) 59%; Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea, Cianjur 21%; PT Sang Hyang Seri 8%; serta berasal dari PT Pertani, UPBS Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat dan Penangkar Benih Sumber masing-masing 4%.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung(BPTP Jawa Barat, 2012) Ramdhaniati, Susi; Y, Rina; BPTP Jawa BaratSasaran petunjuk teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung adalah para penyuluh pertanian, para penyuluh swadaya, pelaku utama usahatani, dan peminat lainnya. Selain itu sebagai bahan informasi untuk penerapan teknologi Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, dan Jagung juga untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan kelompoktani dan anggotanya.
- ItemPreferensi Petani Terhadap Padi Sawah Varietas Unggul Baru Pada Tiga Strata Perbenihan di Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Ishaq, Iskandar; Ramdhaniati, Susi; Rohaeni, Wage Ratna; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiDalam upaya meningkatkan adopsi varietas unggul baru (VUB) padi guna menunjang Program P2BN di Jawa Barat, maka karaktersitik padi yang disukai petani harus diketahui. Salah satunya dilakukan melalui identifi kasi karakteristik padi sawah yang disukai petani. Pengkajian dilakukan pada tiga kabupaten yang diasumsikan dapat mewakili masing-masing strata perbenihan di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Subang (strata perbenihan formal/SPF), Garut (strata perbenihan informal/SPI) dan Kabupaten Bandung (strata perbenihan campuran/SPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa VUB padi sawah yang memiliki potensi diadopsi dan dikembangkan di wilayah SPF adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah panjang (ramping), mutu beras baik, warna beras putih-bersih dan rasa nasi enak (untuk konsumsi) atau pera (industri), seperti varietas Ciherang, IR-42, Mekongga, Si Denuk dan Situ Bagendit. Di wilayah SPS varietas yang berpotensi diadopsi dan dikembangkan adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah agak bulat sampai ramping, rasa nasi enak dan toleran OPT, seperti varietas Sarinah, IR-64 dan Inpari-13, sedangkan di wilayah perbenihan campuran (SPF+SPS), karakteristik varietas yang berpotensi diadopsi dan dikembangkan adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah bulat sampai ramping, mutu beras baik, rasa nasi enak dan harga jual tinggi seperti varietas Pandan Wangi, Ciherang, IR-64, Sarinah, Widas, dan Inpari-14.
- ItemPreferensi Petani Terhadap Padi Sawah Varietas Unggul Baru Pada Tiga Strata Perbenihan di Jawa Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Ishaq, Iskandar; Ramdhaniati, Susi; Rohaeni, Wage Ratna; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiDalam upaya meningkatkan adopsi varietas unggul baru (VUB) padi guna menunjang Program P2BN di Jawa Barat, maka karaktersitik padi yang disukai petani harus diketahui. Salah satunya dilakukan melalui identifi kasi karakteristik padi sawah yang disukai petani. Pengkajian dilakukan pada tiga kabupaten yang diasumsikan dapat mewakili masing-masing strata perbenihan di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Subang (strata perbenihan formal/SPF), Garut (strata perbenihan informal/SPI) dan Kabupaten Bandung (strata perbenihan campuran/SPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa VUB padi sawah yang memiliki potensi diadopsi dan dikembangkan di wilayah SPF adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah panjang (ramping), mutu beras baik, warna beras putih-bersih dan rasa nasi enak (untuk konsumsi) atau pera (industri), seperti varietas Ciherang, IR-42, Mekongga, Si Denuk dan Situ Bagendit. Di wilayah SPS varietas yang berpotensi diadopsi dan dikembangkan adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah agak bulat sampai ramping, rasa nasi enak dan toleran OPT, seperti varietas Sarinah, IR-64 dan Inpari-13, sedangkan di wilayah perbenihan campuran (SPF+SPS), karakteristik varietas yang berpotensi diadopsi dan dikembangkan adalah varietas dengan karakteristik bentuk gabah bulat sampai ramping, mutu beras baik, rasa nasi enak dan harga jual tinggi seperti varietas Pandan Wangi, Ciherang, IR-64, Sarinah, Widas, dan Inpari-14.
- ItemRespon konsumen terhadap beberapa varietas unggul baru padi berdasarkan karakter kualitas gabah, beras dan nasi (studi kasus di salah satu instansi litbang pertanian di Jawa Barat)(BPTP Jawa Barat, 2014-11-15) Yulyatin, Atin; Ramdhaniati, Susi; Alit Diratmaja, IGP; BPTP Jawa BaratBeberapa faktor penghambat adopsi varietas unggul baru antara lain: pasar beras belum mengacu kepada varietas, kriteria pelepasan varietas sebaiknya memasukkan preferensi konsumen, atau subjektifi tas pemulia dikurangi dalam persilangan penciptaan galurgalur yang akan dipilih untuk uji selanjutnya. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui respon konsumen terhadap varietas unggul baru padi sebelum menyebarkan informasi tersebut ke petani, mengubah selera ataupun kebiasaan makan nasi dari varietas unggul baru yang telah lama dilepas seperti IR64 maupun Ciherang. Pengumpulan data dilakukan melalui metode survey terhadap 31 orang responden pegawai BPTP Jawa Barat secara acak. Uji Preferensi meliputi karakteristik mutu gabah, beras dan nasi yang diamati adalah ukuran gabah, warna gabah, bentuk gabah, ukuran beras, warna beras, bentuk beras, tekstur nasi, warna nasi, rasa nasi, dan aroma nasi. Responden cenderung menyukai varietas Inpago 4, Inpago 5 dan Mekongga berdasarkan penilaian terhadap Karakter gabah maupun beras. Berdasarkan rasa nasi, tekstur nasi, warna nasi dan aroma nasi respon konsumen cenderung bervariasi seperti Inpago 5, Sintanur beras aromatik, dan Mekongga. Diharapkan preferensi konsumen menjadi salah satu kriteria penilaian Dalam pelepasan varietas.
- ItemRespons Padi Sawah Inpari-19 Terhadap Aplikasi Pupuk Hayati(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Ishaq, Iskandar; Maryati, Titiek; Ramdhaniati, Susi; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPupuk hayati dimaksudkan sebagai mikroorganisme hidup yang ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan atau bentuk lain untuk memfasilitasi atau menyediakan hara tertentu bagi tanaman. Varietas Inpari-19 merupakan salah satu varietas unggul baru yang dirilis Balitbangtan selama lima tahun terakhir. Tujuan penelitian mengetahui respons karaktersitik agronomis dan hasil padi sawah Inpari-19 terhadap aplikasi empat jenis pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan pada Kelompok Tani Angsana Lor, di Desa Kodasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka pada MK II 2013 (April-Agustus 2013). Tanaman indikator yang digunakan adalah padi sawah varietas INPARI-19, sedangkan pupuk hayati yang dipergunakan adalah PROBIO, AGRIMETH, BIOVAM, dan REMICR. Penelitain menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Aplikasi pupuk hayati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan hasil panen padi varietas Inpari-19. Hasil penelitian yang dicapai dengan varietas Inpari-19 mampu meningkatkan hasil panen 17,7-43,3%.