Browsing by Author "Rahmadani, Ibnu"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi DRIT (Direct Rapid Immunohistochemistry Test) untuk Mendeteksi Antigen Virus Rabies pada Jaringan Otak(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Rahmadani, Ibnu; Fitria, YulRabies merupakan salah satu penyakit hewan yang memberikan efek secara langsung bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil pengujian laboratorium merupakan dasar pemberian Vaksin anti rabies bagi manusia yang tergigit HPR, namun tidak semua daerah mempunyai laboratorium yang mampu melakukan pengujian rabies. dRIT (direct Rapid Immuohistochemistry Test) merupakan metode pengujian antigen virus rabies yang tanpa menggunakan mikroskop fluoresen yang sudah direkomendasikan oleh OIE. 60 (enam puluh) otak anjing tanpa pengawet yang diduga terinfeksi virus rabies digunakan sebagai sampel. Dilakukan pembuatan preparat ulas otak lalu difiksasi dalam Buffer Formalin 10%, lalu direaksikan dengan mouse anti rabies Biotinilated (Ab.Com.China) dan streptavidin peroksidase (dako). Hasil pengujian divisualisasikan dengan menggunakan substrat AEC (amino-9-ethyl carbazole) kemudian diamati dengan mikrokop cahaya. Hasil pengujian menunjukkan, 60 sampel yang diuji menunjukkan 45 sampel positif antigen virus rabies dan 15 sampel negatif virus rabies. Pengujian dRIT jika dibandingkan dengan uji dFAT menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas sebesar 100%. Metode dRIT dapat diterapkan untuk pengujian antigen virus rabies di laboratorium yang tidak memiliki mikroskop fluoresens.
- ItemEvaluasi Pengujian Rabies dengan Menggunakan Anigen Rapid Rabies Antigen Test Kit(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Rahmadani, Ibnu; Fitria, Yul; Helmi; Febrianto, Niko; Martdeliza; Uliantara, Gede Agus JoniRabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yang masih menimbulkan permasalahan bagi kesehatan hewan dan kesehatan masyaraka di Indonesia. Pengujian yang cepat,mudah dan akurat sangat diperlukan di lapangan terutama di daerah yang jauh dari laboratorium pengujian. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi Anigen Rapid Rabies Antigen Test kit (Bio Note, Inc. Korea) dengan membandingan dengan uji dFAT (direct Fluorescence Antibody Technique) sebagai gold standard pengujian Rabies. 44 (empat puluh empat) otak anjing, kucing, kera, sapi dan kambing baik segar ataupun dalam pengawet gliserin yang berasal dari wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi dan Balai Besar Veterinern Denpasar digunakan sebagai sampel. Hasil pengujian menunjukkan sensitifi tas pengujian 90% dan spesifi sitas sebesar 100%, dengan nilai kappa 0.909 (istimewa), Hal Ini menunjukkan Anigen Rapid Rabies Antigen Test Kit dapat dipergunakan untuk uji rabies secara cepat di lapangan.
- ItemNatural Case Of Rabies In Stray Dogs: Pathomorphology And Antigen Distribution Studies Of Brain And Salivary Glands(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Rahmadani, Ibnu; Handharyani, Ekowati; Harlina, EvaStray dogs with positive rabies that were used in this study collected from Disease Investigation Center Bukittinggi area. The microscopic diagnose were confirmed based on direct Fluorescence Anti-body Technique (dFAT). The immunohistochemistry evaluation and distribution of virus antigen were visualized by using polyclonal antibody againt rabies. Brain tissues (hippocampus, cerebellum, cerebral cortex) and salivary gland (submandibullary and parotid gland) were collected, and fixed in 10% Buffered Neutral Formalin (BNF) then routinely processed for histopathological examination. Multifocal infiltration of lymphocytes and perivascular cuffing were midly observed in evaluated brain samples. Careful examination on hippocampus, cerebellum, and cerebal cortex showed appearance of Negry Bodies in Pyramidal and Purkinje cells. The found lesions in submandibulary glands were in severely diagnosed level, with moderate to severe infiltration of lymphocytes in acini septal and necrosis of epithel mucogenic acini cells. However, there were no significant lesions found in parotid glands. Immunohistochemical examination demonstarted that rabies virus/antigen granules were predominantly found in ammons horn of hippocampus, purkinje cells of cerebellum and pyramidal cells in cerebral cortex. Antigen were ocalized in epithel cells of mucogenic acini of submandibulary glands. In addition, antigen rabies was also observered mildly in granular and striated duct lumina of partoid glands.
- ItemPatogenesis Penyakit Rabies(Balai Veteriner Bukittinggi, 2015) Rahmadani, IbnuRabies merupakan salah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus family Rhabdoviridae genus Lyssavirus. Penyakit inibersifat neurotropik dan neuroinvasif. Penularan dari individu pengidap rabies ke yang lain melalui gigitan, cakaran. Virus rabies pada lokasi gigitan akan menuju sistem saraf tanpa bereplikasi ataupun bereplikasi dalam jumlah yang kecil. Dari lokasi gigitan virus menuju saraf perifer melalui neuromuscular junction. Dari saraf perifer, virus terbawa melalui aliran aksoplasma (fast axonal transport) secara retrograde menuju korda spinalis dan ganglion akar dorsal baik melalui saraf motoris ataupun sensoris juga terbukti virus berjalan secara anterograde menuju otot spindle disekitar korda spinalis cervicalis. Setelah berada pada pada sistem saraf perifer dan mengalami replikasi virus rbies menuju sistem saraf pusat secara retrograde melalui aliran akson (axonal flow) menuju sel neuron ganglion trigeminal dan brain stem yang merupakan lokasi awal replikasi virus pada sistem saraf pusat. Virus bereplikasi pada sistem saraf pusat dalam jumlah banyak sebelum menuju jaringan non saraf pada kelenjar saliva, sebelum ditularkan melalui air ludah ke hewan lain.