Browsing by Author "Rahayu, Heni SP"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemDesain Diseminasi Inovasi Teknologi dan Kelembagaan Berdasarkan Kebutuhan dan Peluang dalam Pengembangan Kawasan Tanaman Jagung(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rahayu, Heni SP; Risna; Herawati; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPengembangan kawasan pertanian bertujuan memperkuat sistem usaha tani dengan tetap memperhatikan peran semua pelaku dalam rantai agribisnis komoditas. meningkatkan daya saing, akses dan jaminan pasar, ketersediaan input, serta inovasi teknologi. Inovasi teknologi yang akan diintroduksikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang dalam pengembangan suatu komoditas. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun desain diseminasi teknologi jagung berdasarkan kebutuhan dan peluang dalam pengembangan kawasan tanaman pangan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Mei 2019. Strategi diseminasi disusun menggunakan model Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC). Pengambilan data melalui diskusi terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) pada penyuluh dan perwakilan kelompok tani sebanyak 25 orang. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan matrik Urgency, Seriousness dan Growth (USG) dengan teknik skoring. Permasalahan sesuai prioritas adalah 1) ketersediaan benih yang terjangkau dan sesuai preferensi petani, 2) ketersediaan pupuk di lokasi, 3) Pengelolaan hama dan penyakit jagung, 4) harga produk dan pemasaran, 5) tata pengelolaan air, 6) serta ketersediaan tenaga kerja. Intervensi inovasi teknologi dan kelembagaan meliputi pengelolaan air melalui ujicoba varietas Balitbangtan sesuai preferensi petani, teknologi pengelolaan air, demonstrasi pengendalian OPT Jagung, introduksi teknologi alsintan, serta penguatan kelembagaan tani dan ekonomi petani.
- ItemEfektivitas Peningkatan Pengetahuan Petani Penangkar Melalui Kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih di Kabupaten Sigi(IAARD Press, 2019) Risna; Irmadamayanti, Andi; Rahayu, Heni SP; Saidah; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianSekolah Lapang (SL) Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih merupakan salah satu program yang bertujuan untuk membentuk calon penangkar dalam memenuhi kebutuhan benih. Evaluasi terhadap SL pada awal dan akhir kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih perlu dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah mengikuti SL maupun untuk menilai efektifitas program tersebut, sehingga dalam pelaksanaan program selanjutnya benar-benar efektif dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah mengikuti SL pada kegiatan Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Terintegrasi Desa Mandiri Benih. Pelaksanaan pengkajian pada pada bulan Januari sampai Desember 2018 di Desa Kaleke, Kec. Dolo Barat, Kabupaten Sigi terhadap 30 orang responden. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan angket (kuisioner) yang diisi oleh responden. Data diambil sebanyak dua kali yaitu tes awal (pre test) sebelum kegiatan dan tes akhir (post test) setelah kegiatan sekolah lapang. Hasil pengkajian menunujukkan bahwa sebelum sekolah lapang pengetahuan petani pada kategori sedang dengan rata-rata nilai 55.73 dan setelah sekolah lapang rata-rata mencapai 83.03 dengan kategori tinggi. Efektivitas peningkatan pengetahuan sebesar 61.67 % dengan kriteria cukup efektif. Peningkatan pengetahuan dipengaruhi oleh kesesuaian materi dengan kebutuhan serta karakteristik responden.
- ItemEfisiensi Teknis Usahatani Padi Ramah Lingkungan Mendukung Pertanian Bioindustri di Sulawesi Tengah(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rahayu, Heni SP; Febrianti, Tina; Abid, Muh.; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianUsahatani padi sawah ramah lingkungan pada pertanian bioindustri mengoptimalkan pemanfaatan biomassa tanaman dan ternak sebagai pupuk organik dan bahan pakan ternak. Pertanian ramah lingkungan identik dengan minimalisasi penggunaan bahan an-organik sehingga produksinya kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis usahatani padi ramah lingkungan mendukung pertanian bioindustri di Sulawesi Tengah. Pengambilan data menggunakan metode survei pada anggota kelompok tani Suka Maju Desa Karya Mukti Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala sebagai kelompok tani kooperator kegiatan Bioindustri. Data dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dengan alat analisis Frontier 4.1. Variabel produksi yang digunakan adalah benih, pupuk organik padat, pupuk-an organik, pupuk organik cair, biopestisida, pestisida, tenaga kerja, serta luas lahan. Berdasarkan hasil analisis faktor produksi, dari delapan faktor produksi yang dianalisis, faktor produksi berupa pupuk an-organik padat, biopestisida, serta luas lahan masih bisa ditingkatkan untuk meningkatkan produksi. Namun demikian petani menggunakan prinsip ramah lingkungan sehingga tidak memaksimalkan penggunaan pupuk an-organik. Luas lahan rata-rata adalah 0.3 hektar atau dalam kategori kecil sehingga usahatani kurang efisien. Penggunaan biopestisida dalam segi jumlah masih bisa ditingkatkan guna mengurangi serangan hama dan penyakit. Faktor in-efisiensi yang signifikan adalah pendidikan petani. Usahatani integrasi padi sawah dan ternak telah efisien dengan nilai rata-rata 0.79 dengan batas nilai efisiensi 0.70. Namun demikian peningkatan efisiensi perlu dilaksanakan dengan meningkatkan produksi dan efisiensi usahatani antara lain dengan meningkatkan pendidikan informal petani melalui peran dan metode penyuluhan yang tepat.
- ItemKelayakan Ekonomi Dan Respon Petani Terhadap Vub Padi Gogo Dan Sistem Largo Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Rahayu, Heni SP; Muharni, Masyitah; Ishak, Andi Baso Lompengeng; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanPotensi lahan kering yang luas di Sulawasi Tengah merupakan alternatif peningkatan produksi padi dalam keterbatasan luasan lahan padi sawah. Akan tetapi produktivitas padi lahan kering saat ini masih rendah dengan budidaya yang seadanya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas adalah introduksi inovasi teknologi sistem tanam Larikan Jarwo Padi Gogo (Largo) dan Varietas Unggul Baru (VUB) padi gogo Balitbangtan. Namun teknologi yang baru belum tentu sesuai dengan preferensi petani yang berpengaruh pada tingkat adopsi teknologi. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui kelayakan ekonomi dan respon petani terhadap introduksi teknologi VUB padi gogo dan sistem Largo di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode survai secara purposif kepada kelompok tani kooperator kegiatan demonstrasi teknologi sebanyak 20 orang. Data dianalisis secara kualitatif yaitu menggunakan metode skoring untuk mengetahui respon petani terhadap inovasi petani yang diintroduksikan, serta menggunakan Marginal Benefit Cost Ratio (MBCR) antara teknologi eksisting dan introduksi untuk mengetahui kelayakan ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap inovasi teknologi yang diintroduksikan adalah tertarik pada komponen teknologi VUB dan sistem Largo. Hal ini dikarenakan teknologi yang diintroduksikan merupakan teknologi baru yang dibutuhkan oleh petani dan mudah diterapkan. Karakteristik VUB Inpago 11 dan Situ Bagendit secara umum disukai oleh petani. Hasil MBCR menunjukkan bahwa teknologi introduksi menggunakan sistem largo dan VUB padi gogo lebih menguntungkan secara ekonomi dengan nilai 1,67.
- ItemPeningkatan Pengetahuan Penyuluh Terhadap Teknologi Tumpangsari Tanaman Melalui Bimbingan Teknis di Sulawesi Tengah(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Risna; Rahayu, Heni SP; Ishak, Andi Baso Lompengeng; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan swasembada pangan melalui program Upaya Khusus (Upsus) pada tiga komoditas utama yaitu padi, jagung, dan kedelai (pajale). Program Upsus difokuskan pada peningkatan produksi melalui penambahan luas tanam, penerapan inovasi teknologi spesifik lokasi, dan peningkatan indeks pertanaman. Penerapan inovasi teknologi spesifik lokasi untuk meningkatkan produksi pangan antara lain melalui pola tumpang sari tanaman (Turiman) dan tumpang gilir tanaman (Tugiman). Berbagai metode diseminasi dapat dilakukan guna menyebarluaskan inovasi teknologi tumpangsari antara lain melalui bimbingan teknis (bimtek) terhadap penyuluh yang kemudian meneruskan informasi teknologi kepada petani. Namun efektivitas bimbingan teknis Turiman sebagai media bimbingan teknologi masih memerlukan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan penyuluh setelah mengikuti bimtek Turiman. Pengambilan data dilaksanakan pada Desember 2018 dengan jumlah responden sebanyak 36 orang, terdiri dari penyuluh Kabupaten Sigi, Dongggala, dan Kota Palu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diambil sebanyak dua kali yaitu tes awal (pre test) sebelum kegiatan dan tes akhir (post test) setelah kegiatan Bimtek. Data dianalisis menggunakan statistic non parametrik Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan Bimtek Turiman sangat signifikan meningkatkan pengetahuan penyuluh dengan persentase penyuluh yang meningkat pengetahuannya sebanyak 67%.
- ItemRespon Petani terhadap Karakteristik Jagung Nasa-29 dalam Kaji Terap Dataran Tinggi dan Rendah Sulawesi Tengah(IAARD Press, 2019) Basrum; Rahayu, Heni SP; Gafur, Syamsiah; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBPTP Sulawesi Tengah mendukung diseminasi inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian melalui pengkajian spesifik lokasi dan berbagai metode penyuluhan antara lain kaji terap. Kaji terap meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usaha tani spesifik lokasi yang telah direkomendasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon petani terhadap introduksi jagung Varietas NASA29 pada kaji terap PTT jagung yang dilaksanakan di lokasi topografi yang berbeda yaitu dataran tinggi dan dataran rendah Sulawesi Tengah. Pengambilan data respon petani dilakukan pada Bulan Agustus dan September 2018 pada total 50 responden petani. Data dianalisis menggunakan Uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan respon di dua topografi yang berbeda dan dilanjutkan penyusunan strategi menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) atas kepuasan petani terhadap performa varietas jagung NASA-29. Hasil analisis menunjukkan bahwa respon petani berbeda nyata di dataran tinggi dan rendah Sulawesi Tengah. Respon petani di dataran rendah lebih tinggi dari respon petani dataran tinggi terhadap Jagung NASA-29. Karakteristik unggulan NASA-29 yang disukai baik di dataran rendah maupun dataran tinggi adalah jumlah tongkol, tinggi tanaman, serta umur panen. Strategi pengembangan yaitu perbenihan jagung NASA-29 dan pendampingan teknologi.