Browsing by Author "Rachman, Adetiya"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemEffect of Sodium Metabisulphite Soaking and Types of Starter on Physicochemical Character of Modified Breadfruit Flour(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2017-08-16) Histifarina, Dian; Rachman, Adetiya
- ItemPengaruh Pendampingan Sl-Ptt Dalam Peningkatan Produksi Padi, Respons Petani Respons Petani Terhadap Teknologi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Nurawan, Agus; Rachman, Adetiya; Ishaq, Iskandar; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Pengkajian pendekatan model SL-PTT Padi sawah dilakukan desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Teknologi PTT Padi Sawah yang diterapkan terdiri atas 1) pengukuran kebutuhan pupuk menggunakan perangkat PUTS, 2) penggunaan varietas unggul baru (VUB) 3) penggunaan pupuk organik, 4) tanam jajar legowo 2 :1, 5) penggunaan BWD, 6) pengendalian OPT dengan konsep PHT 7) panen tepat waktu, 8) perontokan gabah dengan segera setelah panen. Metodologi pengkajian menggunakan metode demplot seluas 3 ha, pendekatan perbandingan (with) dengan tanpa perlakuan/kebiasaan eksisting petani (without) dan sebelum (before) dan sesudah (after). Pengkajian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memperkenalkan varietas unggul baru (VUB: Inpari 13). Dalam kegiatan ini melibatkan 14 orang petani yang bergabung dalam kelompok tani. Hasil kegiatan pendampingan ini menunjukkan, bahwa petani yang didampingi hasil produksinya lebih tinggi yaitu 8,90 ton GKP/ha dibandingkan kontrol yang hanya 6,60 ton GKP/ha. Tingkat pendapatan dan keuntungan peserta demplot dan petani sekitar masing-masing Rp.26.333.333 dan Rp.19.062.000,- dan Rp. 16.500.000,- dan Rp.9.000.000,- Dari hasil pendampingan di tingkat kelompok tani ternyata ada perubahan-perubahan perilaku yang positif terhadap teknologi yang diterapkan.
- ItemPengaruh Pendampingan SL-PTT Dalam Peningkatan Produksi Padi, Respons Petani Respons Petani Terhadap Teknologi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Nurawan, Agus; Rachman, Adetiya; Ishaq, Iskandar; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Pengkajian pendekatan model SL-PTT Padi sawah dilakukan desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Teknologi PTT Padi Sawah yang diterapkan terdiri atas 1) pengukuran kebutuhan pupuk menggunakan perangkat PUTS, 2) penggunaan varietas unggul baru (VUB) 3) penggunaan pupuk organik, 4) tanam jajar legowo 2 :1, 5) penggunaan BWD, 6) pengendalian OPT dengan konsep PHT 7) panen tepat waktu, 8) perontokan gabah dengan segera setelah panen. Metodologi pengkajian menggunakan metode demplot seluas 3 ha, pendekatan perbandingan (with) dengan tanpa perlakuan/kebiasaan eksisting petani (without) dan sebelum (before) dan sesudah (after). Pengkajian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memperkenalkan varietas unggul baru (VUB: Inpari 13). Dalam kegiatan ini melibatkan 14 orang petani yang bergabung dalam kelompok tani. Hasil kegiatan pendampingan ini menunjukkan, bahwa petani yang didampingi hasil produksinya lebih tinggi yaitu 8,90 ton GKP/ha dibandingkan kontrol yang hanya 6,60 ton GKP/ha. Tingkat pendapatan dan keuntungan peserta demplot dan petani sekitar masing-masing Rp.26.333.333 dan Rp.19.062.000,- dan Rp. 16.500.000,- dan Rp.9.000.000,- Dari hasil pendampingan di tingkat kelompok tani ternyata ada perubahan-perubahan perilaku yang positif terhadap teknologi yang diterapkan.
- ItemPengaruh pendampingan sl-ptt dalam peningkatan produksi padi, respons petani untuk menunjang program p2bn di Jawa Barat(BPTP Jawa Barat, 2014-11-15) Nurawan, Agus; Rachman, Adetiya; Ishaq, Iskandar; BPTP Jawa BaratDalam rangka meningkatkan produktivitas padi dan menunjang program P2BN di Jawa Barat, dilakukan pendampingan SLPTT Padi sawah di Desa Mekar Pananjung, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada MT.II 2012. Pengkajian pendampingan seluas 3 ha dengan pola Denfarm dan dibandingkan dengan kebiasaan petani. Komponen teknologi PTT Padi Sawah yang diterapkan terdiri atas 1) pengukuran kebutuhan pupuk menggunakan perangkat PUTS, 2) peggunaan varietas unggul baru (VUB) 3) penggunaan pupuk organik, 4) tanam jajar legowo 2 :1, 5) penggunaan BWD, 6) pengendalian OPT dengan konsep PHT 7) penyiangan dengan kombinasi gasrok dan herbisida, 8) panen tepat waktu, 9) perontokan gabah dengan segera setelah panen. Metodologi pengkajian menggunakan pendekatan perbandingan (with) dengan tanpa perlakuan/kebiasaan eksisting petani (without), sebelum (before) dan sesudah (after) untuk penilaian minerjanya. Pengkajian pendampingan ini bertujuan Untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memperkenalkan varietas unggul baru (VUB: Inpari 13). Dalam kegiatan ini melibatkan 14 orang petani yang bergabung dalam kelompok tani. Hasil kegiatan pendampingan ini menunjukkan, bahwa petani yang didampingi produksinya lebih tinggi yaitu 8,50 t GKP/ha dibandingkan cara petani yang hanya 6,60 t GKP/ha. Tingkat pendapatan dan keuntungan masing-masing Rp.26.333.333 dan Rp.19.062.000,- Dari hasil pendampingan di tingkat kelompok tani ternyata ada perubahan-perubahan perilaku yang positif terhadap teknologi yang diterapkan. Adapun respons petani terhadap komponen teknologi yang diaplikasikan menunjukkan bahwa tidak seluruhnya komponen PTT padi sawah dapat diterapkan, respons yang sangat baik adalah terhadap VUB, penggunaan bibit muda dan PHSL (Pemupukan Hara Spesifik Lokasi). Perubahan perilaku terhadap komponen teknologi pada umumnya perubahan yang sangat positif.
- ItemPengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu dan respon petani terhadap pengolahan ubikayu di Kabupaten Bandung “Study Kasus di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat”(BPTP Jawa Barat, 2016-11-11) Rachman, Adetiya; Surdianto, Yanto; Marbun, Oswald; BPTP Jawa BaratUbikayu (Manihot utilissima) merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan setelah padi di Jawa Barat dengan produksi mencapai 2 juta ton per tahun. Produksi ubikayu di Jawa Barat merupakan tanaman pangan terbesar setelah padi, namun kontribusi terhadap pendapatan petani masih rendah. Hal ini antara lain disebabkan rendahnya harga di tingkat petani serta dan belum diterapkan sepenuhnya usaha diversifikasi produk. Pemanfaatan ubikayu hingga saat ini sebagian besar masih terbatas dipasarkan dalam bentuk segar atau diolah menjadi pati/tepung tapioka. Pengolahan tepung tapioka menghasilkan rendemen yang relatif rendah dan permasalahan limbah onggok/ampas yang dihasilkan. Inovasi pengolahan produk ubikayu menjadi tepung mocaf (modified cassava flour) yang menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dengan minim limbah mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan petani. Teknologi pengolahan mocaf dan produk olahan berbasis ubikayu banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jawa Barat telah mengembangkan teknologi pengolahan mocaf dan aneka produk olahan berbasis ubikayu yang dilaksanakan di Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pengembangan aneka produk olahan berbasis ubikayu mendapat respon postitf dengan 82,34% petani menyatakan pengolahan ubikayu penting dilakukan dan 94,12% menyatakan ubikayu lebih baik dijual dalam bentuk segar. Bentuk olahan ubikayu telah berkembang dari semula hanya tape menjadi tepung, mie, rasi (beras singkong), kerupuk, kastangel dan brownies kasava. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan aneka olahan ubikayu berkisar antara 225 – 1.562%.
- ItemProses Pemekatan Jus Jeruk Siam (Citrus nobilis L. Var Microcarpa) dengan Reverse Osmosis(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, ) Noor, Erliza; Rachman, Adetiya; Setyadjit, nFN; Setyabudi, Dondy A