Browsing by Author "Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan"
Now showing 1 - 20 of 128
Results Per Page
Sort Options
- ItemAksesi Potensial Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007) Sudarmo, Hadi; Bambang Heliyanto; Suwarso; Sudarmadji; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aksesi potensial jarak pagar untuk medukung pengembangan jarak pagar. Sebanyak 421 aksesi hasil eksplorasi jarak pagar dievaluasi di KP. Asembagus. Tiap aksesi diwakili 10 tanaman dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah tandan, jumlah buah per-tandan, berat 100 biji, kadar rninyak dan produksi biji. Hasil evaluasi sampai dengan umur 9 bulan teridentifikasi 7 aksesi memiliki harapan produktivitas tinggi, yaitu HS-49 (1097.50 kg/ha), SP-16 (977.50 kg/ha), SP-38 (912.50 kg/ha), SP-8 (656.07 kg/ha), SM-33 (622.50 kg/ha), SP-34 (578.33 kg/ha), dan SM-35 (500 kg/ha). Terdapat korelasi positif dan nyata antara jumlah tandan per tanaman dan jumlah buah per tandan dengan produksi, dengan koefisien korelasi masing-masing 0.733 dan 0.829.
- ItemANALISIS EKONOMI USAHATANI SERAI WANGI (Studi Kasus Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Selatan)(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) Damanik, Sabarman
- ItemANALISIS KEBERKELANJUTAN USAHATANI TANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI: STUDI KASUS DI KALIMANTAN TENGAH / Analysis of The Sustainablility of Rubber Plantations Farming System in Degraded Peatland: A Case Study in Central Kalimantan(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) S., Mamat H.; Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian
- ItemANALISIS KEBERLANJUTAN ADOPSI KAPAS TRANSGENIK DI SULAWESI SELATAN(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) Wahyudi, Agus; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; Taher, Syahrial; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; Watt, Rahmi; Institut Pertanian Bogor
- ItemBahan Organik yang Efisien di Pengembangan Jarak Kepyar dan Wijen Lahan Kering(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-03) Basuki, Teger; Lia Verona; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTanaman jarak kepyar (Ricinus communis L.) dan wijen (Sesamum indicum) merupakan dua dari beberapa tanaman semusim perkebunan yang dapat meningkatkan pendapatan petani di lahan kering. Tanaman wijen biasa ditanam secara monokultur maupun ditanam tumpangsari dengan tanaman pangan misalnya tumpangsari wijen + jagung atau wijen + ketela pohon. Sedangkan jarak kepyar biasanya ditumpangsari dengan kacang tanah maupun wijen.
- ItemBEBERAPA SIFAT PENTING UNTUK PERBAIKAN VARIETAS UNGGUL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) HARTATI, Rr. Sri; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanSebagaimana halnya komoditas yang mulai dikembangkan, program pemuliaan dibutuhkan untuk mendukung penyediaan bahan tanaman yang unggul yang memiliki karakter-karakter sesuai kebutuhan. Demikian juga pada ta-naman jarak pagar yang semakin menjadi perhatian banyak pihak karena potensinya sebagai bahan bakar nabati. Bahan tanaman yang mulai dikembangkan saat ini masih terbatas dari hasil seleksi pada populasi yang ada. Meskipun populasi terpilih tersebut telah menunjukkan ”keunggulan” dibanding populasi asalnya, dengan berkembangnya tanaman, maka tuntutan untuk tersedianya varietas unggul yang memiliki sejumlah keunggulan lainnya juga akan semakin besar. Ma-kalah ini membahas beberapa sifat penting yang perlu diintegrasikan dalam program penelitian jarak pagar.
- ItemBudidaya dan Pasca Panen Kopi(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010) Prastowo, Bambang; Karmawati, Elna; Rubiyo; Siswanto; Indrawanto, Chandra; Munarso, S. Joni; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTanaman kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Untuk mendukung pengembangan kopi dan terutama untuk membantu masyarakat yang tertarik kepada tanaman kopi, maka disusun buku ini. Budidaya sampai Pasca Panen kopi perlu diketahui masyarakat untuk menjadi pedoman umum terutama bagi praktisi di lapangan. Buku ini memuat pedoman awal secara umum, sehingga untuk praktek secara lebih rinci memang masih memerlukan semacam pemahaman mendalam lebih lanjut, baik melalui praktek sendiri maupun pelatihan serta pendalaman ilmunya.
- ItemBUDIDAYA TANAMAN KOPI UNTUK ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM(Puslitbang Perkebunan, 2015-11-18) SUPRIADI, HANDI
- ItemBuku Saku Tanaman Obat : Warisan Tradisi Nusantara untuk Kesejahteraan Rakyat(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2021) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies dengan bahan baku yang berlimpah. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Buku saku ini mengulas berbagai tanaman obat dengan beberapa khasiat yang terkandung di dalamnya, wawasan dan pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat di sekitar kita. Tanaman obat tersebut secara turun-temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- ItemBuletin Palma No.30(2006-06-30) Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanEksplorasi potensi plasma nutfah kelapa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dilaksanakan di Pulau Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada bulan Desember 2005. Tujuan kegiatan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi plasma nutfah kelapa unik di Kabupaten Berau. Hasil identifikasi di lapang diperoleh tiga jenis kelapa unik yaitu kelapa Kacang, kelapa Tembisan (nama lokal) dan kelapa sabut merah dari tipe kelapa Dalam. Kelapa kacang memiliki keunikan dari daging kelapanya yang gurih dan renyah, sehingga cocok untuk dikembangkan menjadi produk olahan seperti keripik kelapa, koktail dan tepung kelapa. Kelapa Tembisan memiliki keunikan pada sabut buah kelapa mudanya yang manis, dan dapat dikonsumsi langsung. Sedangkan kelapa sabut merah di manfaatkan sebagai bahan baku minyak urut.
- ItemCOCONUT PRODUCTION UNDER VARIOUS CROPPING PATTERNS AND ITS CORRELATION TO THE SOIL AND LEAF NUTRIENT ELEMENT(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-11-10) TARIGANS, DOAH DEKOK; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
- ItemDiversifikasi Usahatani Kelapa Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani(Puslitbang Perkebunan, 2015-12-07) TARIGANS, DOAH DEKOK
- ItemEFFECT OF POTASSIUM ON GROWTH, YIELD AND QUALITY OF CITRONELLA GRASS(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) Gusmaini, Gusmaini; (Eco-physiology), (ID Scopus : 55993024200), (h-index : 1), Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute; Syakir, M.; Profesor Riset pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
- ItemExtraction of Galactomannan on the Coconut Meat, “Sapal”, and Function for Food(Puslitbang Perkebunan, ) Barlina, Rindengan; Indonesian Palm Crops Research Institute
- ItemGULMA PENTING PADA KEBUN INDUK TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DI PAKUWON, SUKABUMI DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA(Bayumedia Publishing, 2008) DJAUHARIYA, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Bogor Endjo; Agus Sudiman, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Bogor; Dedi Soleh Effendi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanPengetahuan mengenai biologi gulma dan segala aspeknya merupakan salah satu pendekatan untuk keberhasilan pengendaliannya yang efektif dan efisien. Untuk mengetahui jenis-jenis gulma yang tumbuh pada pertanaman jarak pa-gar, telah dilakukan analisa vegetasi gulma di kebun induk jarak pagar Pakuwon, Sukabumi dengan menggunakan me-tode kuadrat. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui ada 33 spesies gulma yang tumbuh di pertanaman kebun induk jarak pagar Pakuwon yang terdiri 23 jenis golongan daun lebar (broad leaf), 8 spesies golongan rumput (Grasses) dan 2 spesies golongan teki (Cyperaceae). Gulma-gulma yang dominan berdasarkan perbandingan nilai pentingnya yaitu, 1. Ageratum conyzoides L. (18,55), 2. Borreria alata L. (12,46), 3. Mimosa invisa L., (8,62), 4. Cleome aspera L. (8,54), 5. Widelia sp. (7,79), Ottochloa arnottiana (ness) Dandy (5,40), Imperata cylindrica L. (1,48), dan Cyperus rotundus L. (1,18). Gulma-gulma tersebut sangat mengganggu, baik di tanaman tahunan maupun tanaman semusim dan menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman serta beberapa gulma mengeluarkan racun (alelopati) terhadap tanaman pokok. Berdasarkan biologi dari gulma-gulma tersebut, alternatif yang dapat dianjurkan yaitu dengan cara kimiawi mengguna-kan herbisida sistemik post-emergence untuk gulma yang berkembang biak dengan stolon dan umbi dan herbisida siste-mik early-emergence untuk gulma yang berkembang biak dengan biji.
- ItemHama Kutu Putih Planococcus Minor (Maskell) pada Jarak Pagar(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-03) Winarno, Dwi; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanKutu putih spesies Planococcus minor (Maskell) merupakan hama jarak pagar selain kutu putih spesies Ferrisia virgata (Cockerell), Paracoccus marginatus (William dan Granara), Nipaecoccus »iridis (Newstead). Kutu putih jenis im merupakan kelompok pemakan tanaman (herbivoreefitofagus) dari klas Insekta (serangga), ordo Hemiptra (sub ordo Sternorrhyncha), famili Pseudococcidae. Hama ini menyerang semua bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, akar, batang dan ranting. Penyebaran kutu putih dapat melalui angin, bibit tanaman maupun melalui media pembawa lainnya seperti manusia, burung maupun serangga. (tambahkan perbedaan antara kutu putih P. minor dengan F. virgata dan P. marginatus).
- ItemHUBUNGAN ANTARA KARAKTER VEGETATIF DE NGAN PRODUKSI PATI SAGU BARUQ(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) TENDA, ELSJE T.; MIFTAHORRACHMAN, .
- ItemImplementasi Kebijakan Pengembangan Jarak Pagar Sebagai Sumber BBN(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007-11) Hamdi, Al Hilal; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTujuan pengembangan jarak pagar dari hulu sampai hilir secara nasional adalah untuk menyediakan energi altematif dalam jangka panjang dan menyediakan sumber tambahan pendapatan serta membuka lapangan kerja baru dalam jangka pedek. Untuk mendukung pengembangan BBN pemerintah telah mengeluarkan Perpres No.5 tahun 2006 dan Inpres No.1 tahun 2006, sedang untuk organisasinya dibentuk Tim Nasional berdasarkan Kepres No.1O tahun 2006. Strategi penyediaan energi altematif pad a tahun 2010 sebesar 720.000 kilo liter/th atau sekitar 2% dari kebutuhan solar nasionai. Kebutuhan tersebut akan terpenuhi kalau luas lahan [arak pagar bertambah tiap tahun dan pada tahun 2011 mencapai 2 juta ha. BUMN yang bersedia untuk menjadi bapak angkat dan dapat menyerap produk dalam negeri adalah Pertamina dan PLN. Untuk menunjang penyediaan BBN di pedesaan, pemerintah telah mengembangkan program desa mandiri energi dengan dukungan dari berbagai pihak (Departemen Perindustrian, BRI, BUMN Agro, PLN, dan Pertamina).
- ItemIncreased Efficiency of Cacao Somatic Embryo Development Medium Using Granulated Sugar(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, ) Ajijah, Nur; Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar; Hartati, Sri; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
- ItemINDUKSI KALUS DAN REGENERASI DUA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) SECARA IN VITRO(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016-10-13) SUHESTI, SRI; Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat; KHUMAIDA, NURUL; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian ,Institut Pertanian Bogor; WATTIMENA, G. A.; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian ,Institut Pertanian Bogor; SYUKUR, MUHAMAD; Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian ,Institut Pertanian Bogor; HUSNI, ALI; Balai Besar Sumberdaya Genetik dan Bioteknologi Pertanian; HADIPOENTYANTI, ENDANG; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; HARTATI, RR. SRI; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan