Browsing by Author "Purnomo, Joko"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Pupuk NPK Dan Pupuk Mikro Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Pada Inceptisol Bogor(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2018) Purnomo, Joko; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penelitian dilaksanakan pada tanah Inceptisol Bogor menggunakan rancangan acak kelompok dengan 8 perlakuan dan diulang 3 kali. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan pupuk anorganik mikro terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah Inceptisol dari Bogor. Perlakuan yang diberikan adalah kontrol, NPK dosis standar, NPK Standar + ¼ dosis Pupuk mikro, serta ¾ NPK standar dikombinasikan dengan pupuk mikro ¼, ½, ¾, 1, dan 1¼ dosis pupuk Mikro. Tanaman padi yang ditanam adalah IR 64 dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tanah yang digunakan untuk penelitian adalah berstatus P sedang dan K sedang, sehingga dosis pemupukan yang digunakan pada penelitian ini adalah 300 kg urea, 75 kg SP 36, dan 50 kg KCl/ha. Pupuk NPK dapat meningkatkan bobot gabah kering panen secara nyata dibandingkan Kontrol. Hasil tertinggi sebesar 6,8 t GKP/ha dicapai pada perlakuan ¾ NPK dan 1x dosis pupuk mikro. Pupuk an organik mikro efektif dapat meningkatkan produksi gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). Peningkatan hasil gabah kering giling mengikuti persamaan GKG = 3,42 + 0,565 x – 0,047 x2, dengan R2 = 0,57; dimana x adalah dosis anorganik mikro per hektar. Dari persamaan tersebut diketahui bahwa dosis optimum pupuk anorganik mikro adalah 6 kg/ha. Pupuk anorganik mikro dapat digunakan sebagai pupuk pelengkap NPK pada tanah sawah berstatus P sedang - tinggi.
- ItemPerakitan Varietas Kacang Tanah Umur Genjah Produktivitas Tinggi, Antisipasi Kendala Kekeringan(IAARD Press, 2012-12) Purnomo, Joko; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKegiatan penelitian bertujuan memperoleh galur atau calon varietas kacang tanah unggul, berproduktivitas tinggi dan berumur genjah. Pemanasan global yang juga melanda Indonesia berdampak nyata terhadap perubahan iklim khususnya jumlah dan pola curah hujan yang bergeser atau berkurang, dan menimbulkan kekeringan. Kerugian yang dirasakan petani kacang tanah yang sebagian besar berada di wilayah tadah hujan adalah kegagalan panen, penurunan produktivitas dan kualitas hasil. Tersedianya varietas unggul berumur genjah serta berproduktivitas tinggi diharapkan menekan resiko gagal, meningkatkan produktivitas dan intensitas tanam. Kegiatan diawali seleksi terhadap galur/varietas berproduktivitas tinggi, umur genjah, atau toleran kekeringan, dan tetua betina atau tetua jantan. Pembentukan populasi dengan metode silang tunggal (single cross) terjadi 1999-2003, diikuti evaluasi populasi bersegregasi, seleksi galur, dan uji daya hasil. Dalam beberapa tahapan proses pemuliaan dapat diperoleh sebanyak 17 galur harapan berumur genjah berdaya hasil tinggi, ditambah 2 varietas unggul dan satu varietas lokal sebagai pembanding dilakukan uji multi lokasi di 20 tempat, terbagi dalam agroekosistem sawah (SW), lahan kering iklim kering (LKIK), dan lahan kering iklim basah (LKIB). Dari kaji lapang diperoleh hasil bahwa ada interaksi galur dengan lokasi, yang berarti bahwa ragam pertumbuhan dan hasil galur akan dipengaruhi lokasi. Terpilih dua galur produktif di lahan sawah P.9816-20-3 (2,5 t/ha polong kering) dan GH502/G-00-B-677-49-43 (2,5 t/ha polong kering); dua galur produktif di LKIK adalah GH502/G-00-B-679-46-47 (2,7 t/ha polong kering) dan M/92088-02-B-0-1-2 (2,7 t/ha polong kering); dan dua galur produktif di LKIB M/92088-02-B-0-1-2 (1,8 t/ha polong kering) dan IP.9913-03-9-78-8 (1,8 t/ha polong kering). Secara umum dua galur yang berproduksi tinggi sekaligus stabil di tiga agroekosistem, dan dipromosikan sebagai VUB adalah P.9816-20-3 (2,3 t/ha polong kering) dengan nama Takar1 dan M/92088-02-B-0-1-2 (2,4 t/ha polong kering) dengan nama Takar 2. Semua galur tergolong tipe spanish, berukuran polong sedang, berumur genjah sampai sedang (85 hari-90 hari).
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Kacang Tanah(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2013) Purnomo, Joko; Nugrahaeni, Novita; Sundari, Titik; Harnowo, DidikDalam industri perbenihan nasional, benih sumber menempati posisi strategis karena menjadi sumber bagi produksi benih kelas di bawahnya. Benih merupakan cikal bakal dari suatu kehidupan tanaman yang harus memiliki mutu genetik, fisiologis, dan fisik yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi proses untuk memperoleh mutu benih yang baik, yaitu faktor internal (faktor yang ada di dalam benih) dan faktor eksternal (faktor di luar benih atau lingkungan). Konsep perbenihan dan implementasi di lapangan pada beberapa komoditas di Indonesia belum berjalan dengan baik, sehingga masih perlu penyempurnaan. Dalam konsep perbenihan yang menjadi fokus utama meliputi beberapa aspek yaitu produksi, pengolahan benih,penyimpanan benih, analisis mutu benih, penanganan benih, distribusi, dan pemasaran benih. Untuk memperoleh benih yang ber mutu diperlukan suatu perangkat pengolahan benih. Perangkat tersebut tercakup dalam teknologi benih, yaitu teknologi untuk memproduksi benih, menganalisis mutu benih, menyimpan, memasarkan, dan meng edarkan tanpa harus mengurangi mutunya.