Browsing by Author "Pratiwi"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- Item6. Inventarisasi dan Pola Kekerabatan Plasma Nutfah Padi Lokal di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Subekti, Agus; Pratiwi; Oktaviani, Astri; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKabupaten Kapuas hulu memiliki keanekaragaman plasma nutfah padi lokal dan telah dibudidayakan secara turun temurun. Keanekaragaman genetik plasma nutfah padi lokal yang ada perlu dilestarikan, dan dimanfaatkan untuk pembentukan varietas unggul yang toleran terhadap cekaman lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan inventarisasi dan mempelajari pola kekerabatan plasma nutfah padi lokal yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Metode penelitian adalah metode survey. Penentuan sampel menggunakan teknik bola salju. Survey dilaksanakan pada tiga Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu yaitu Kecamatan Bika, Kecamatan Putusibau Utara, dan Kecamatan Putusibau Selatan, pada bulan Maret sampai Mei 2014. Plasma nutfah padi lokal hasil survey ini selanjutnya di inventarisasi dan dipelajari pola kekerabatannya dengan Cluster Observations. Dari hasil penelitian diperoleh informasi yaitu : 1) plasma nutfah padi lokal yang ditemukan sebanyak 15 aksesi. 2) Berdasarkan karakteristik morfologi gabah dan beras terdapat variasi diantara plasma nutfah padi lokal yang ditemui di Kabupaten Kapuas Hulu. 3) terdapat dua kelompok kekerabatan plasma nutfah padi lokal di Kabupaten Kapuas Hulu yaitu Kelompok I : Seluang, Kapuas,Sanik, Paya Tembakau, Aray, Remunai, Sakarang, Merah, dan Ace Dadara; dan Kelompok II : Sanik Merah, Burung, Kujam Merah, Balik, Selasih, dan Malaga. Kelompok I dan II terpisah karena karakter warna gabah, warna ujung gabah, warna beras dan bobot 1000 butir.
- ItemPenerapan metode sri (system of rice intensification) dalam produksi benih sumber padi situ bagendit di Kalimantan Barat(BBP2TP, 2014) Pratiwi; subekti, agus; Permana, dadan; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan BaratIndustri perbenihan padi mempunyai peranan yang penting dalam ketersediaan benih nasional. Komponen teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas padi. Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) sudah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi dibandingkan metode konvensional petani. Munculnya metode baru yaitu SRI (System of Rice Intensification) dapat memberikan gambaran mengenai metode peningkatan produksi padi yang optimal. Metode SRI ini dapat diterapkan dalam produksi benih sumber padi guna meningkatkan hasil produksi. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui aplikasi metode SRI dalam produksi benih sumber padi. Pengkajian dilaksanakan di Kelompok Tani Sinar Pagi II, desa Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada MH 2012/2013, dimulai pada bulan Oktober 2012 sampai dengan April 2013. Varietas yang digunakan adalah Situbagendit. Perlakuan dalam pengkajian ini adalah metode SRI yang dibandingkan dengan konvensional oleh petani, dimana masing-masing perlakuan seluas 0,5 hektar. Teknologi PTT diterapkan dalam kedua metode yang dikaji. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar parameter yang diamati tidak menunjukkan perbedaan yang nyata kecuali pada parameter tinggi tanaman, jumlah malai per tanaman dan berat gabah per malai. Namun hasil GKP menunjukkan bahwa metode SRI mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. Metode SRI mampu memproduksi padi sebesar 6,4 ton/ha dan metode konvensional mampu memproduksi padi sebesar 4,5 ton/ha. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa metode SRI belum mampu memberikan hasil yang optimal dalam peningkatan produksi padi walaupun provitas nya lebih tinggi dan dapat disimpulkan bahwa metode SRI dapat digunakan sebagai alternatif dalam produksi benih sumber padi karena dapat meningkatkan hasil produksi.
- ItemPERANAN UPBS BPTP DALAM PENYEBARAN VUB PADI DI KALIMANTAN BARAT(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Pratiwi; BPTP JambiKetersediaan benih sumber padi secara enam tepat dapat memberikan manfaat bagi petani dalam mengoptimalkan produktivitas padi dan berdampak pada meningkatnya tingkat adopsi varietas unggul baru (VUB) padi. Adopsi terhadap VUB padi ini akan lebih baik jika ketersediaan benih sumber padi tersebar merata di seluruh wilayah. UPBS BPTP Kalimantan Barat (Kalbar) bertujuan untuk membantu menyediakan benih sumber padi di wilayah Kalbar, sehingga perlu dikaji sampai sejauh mana peranan UPBS BPTP dalam membantu menyediakan benih sumber dan mendiseminasikan ke seluruh wilayah Kalbar. Kajian dalam makalah ini dilakukan pada tahun 2015 dengan data dukung berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa data luas tanam dan keragaan hasil produksi yang dilakukan oleh UPBS BPTP Kalbar serta distribusi benihnya. Sedangkan data sekunder berupa data produksi, luas tanam, kebutuhan benih dan data penyebaran VUB secara umum di Provinsi Kalimantan Barat. Data dukung dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis kajian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 UPBS BPTP Kalbar sudah memproduksi benih sumber padi sebanyak 56.750 ton yang terdiri dari 11 varietas. Benih sumber padi hasil produksi UPBS BPTP Kalbar sudah terdistribusi ke Kabupaten Sambas 2.015 kg, Mempawah 631 kg, Landak 10.220 kg, Bengkayang 25 kg, Sanggau 2.500 kg, Sekadau 2.250 kg, Sintang 7.900 kg, Melawi 200 kg, Kapuas Hulu 3.750 kg, Kubu Raya 4.635 kg, Kayong Utara 6.630 kg, Ketapang 1.420 kg, Kota Singkawang 1.520 kg dan Kota Pontianak 560 kg. Penggunaan benih sumber padi hasil produksi UPBS BPTP Kalbar berdasarkan agroekosistemnya yaitu (a) benih Inpara 2 dan Inpara 3 tersebar merata di sepanjang pantai sebelah barat pulau Kalimantan untuk agroekosistem pasang surut, (b) varietas Situ Bagendit dan Inpago 8 tesebar di Kabupaten Landak, Sintang, Kubu Raya dan Kapuas Hulu dan (c) varietas Inpari 10, Inpari 30, Cibogo, Mekongga, Inpari 24, Inpari 1 dan Inpari 13 dengan agroekosistem irigasi semi teknis tersebar merata di seluruh kabupaten/kota se Kalimantan Barat.
- ItemUJI ADAPTASI VUB KEDELAI DI KABUPATEN KAYONG UTARA(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Pratiwi; Panut; BPTP JambiPenelitian ini bertujuan untuk melihat keragaan pertumbuhan dan hasil uji adaptasi varietas unggul kedelai di Kabupaten Kayong Utara. Penelitian dilakukan di lahan petani seluas 2 ha di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, pada bulan April sampai dengan Oktober 2014. Penelitian menggunakan tiga VUB kedelai sebagai perlakuan yaitu Kaba, Burangrang dan Argomulyo, dengan ulangan sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi data pertumbuhan tanaman (jumlah cabang dan jumlah bintil akar) dan komponen hasil (jumlah polong, jumlah biji per tanaman, jumlah polong hampa, berat 100 polong, berat 100 biji dan produktivitas). Data dianalisis secara tabulasi dan statistik. Jika terdapat beda nyata dari hasil analisis varian, dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%.Hasil analisis menunjukkan bahwa semua varietas yang diuji memberikan perbedaan yang nyata antar varietas untuk parameter jumlah cabang, jumlah polong dan jumlah biji per rumpun. Varietas Kaba memberikan hasil yang lebih baik daripada varietas Burangrang dan Argomulyo pada parameter jumlah polong hampa, jumlah bintil akar, berat 100 polong, berat 100 biji dan provitas. Namun jika dibandingkan dengan deskripsinya, varietas Burangrang dan Argomulyo menunjukkan hasil produksi yang sesuai dengan deskripsi. Lain hal nya dengan varietas Kaba yang memiliki hasil provitas di bawah deskripsi. Provitas varietas Burangrang 1,6 t/ha, Kaba 1,95 t/ha dan Argomulyo 1,85 t/ha.