Browsing by Author "Prasetya, Ilham Budhi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemMEMPELAJARI PROSES MANUFAKTUR MESIN PENCACAH PUPUK ORGANIK (APPO 800 D) DI PT. BAHAGIA JAYA SEJAHTERA, BOGOR, JAWA BARAT(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-21) Prasetya, Ilham Budhi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaPROPOSAL PKL 2.2019.TMP.PENDAHULUAN.Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah, karena sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat. Sektor pertanian menempati posisi strategis dan diharapkan dapat berperan di garis terdepan sebagai sektor andalan dan menjadi mesin penggerak pertumbuhan perekonomian nasional baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan kondisi krisis ekonomi. Teknologi pertanian menjadi hal penting, ditunjukkan dari peningkatan produksi dan pembelian bahan kebutuhan makanan yang terus meningkat. Peningkatan kebutuhan yang meningkat harus selaras dengan adanya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk membantu percepatan proses budidaya dan pengolahan bahan pertanian, sehingga produktifitas dan efisiensi meningkat, hal tersebut menjadi indikasi semakin pentingnya alsintan untuk memudahkan proses kegiatan pertanian sehingga menjadi efektif dan efisien. Alsintan merupakan suatu upaya untuk memudahkan petani dan memaksimalkan proses di lapangan, serta mampu meningkatkan produktivitas kinerja para petani. Peran teknologi pertanian diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta memudahkan bagi para pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Kemajuan dan pembangunan dalam revolusi pertanian didorong oleh pembuatan mesin mesin pertanian (manufaktur) dan cara cara baru dalam bidang pertanian. Manufacturing adalah pengolahan bahan mentah dengan melalui proses kimia dan fisika yang bertujuan untuk mengubah bentuk, sifat, dan tampilan produk. Kegiatan manufaktur mencakup proses perakitan beberapa komponen hingga menjadi produk utuh. Pengertian manufacturing secara ekonomis adalah proses transformasi bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses perakitan. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah terbentuknya produk yang memiliki nilai jual (entrepreneur., 2022).Aktivitas operasional utama dari perusahaan manufaktur adalah melakukan kegiatan produksi yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi, manufaktur tidak bisa berjalan. Bedasarkan pentingya proses manufaktur alsintan, perlu dilakukan pembelajaran bagi penulis guna mengetahui kegiatan manufaktur di PT Bahagia Jaya Sejahtera.
- ItemUji Kinerja Alat Peranjang Singkong Tipe Vertikal Terhadap Mata Pisau(Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, 2022-09-01) Prasetya, Ilham Budhi; Politeknik Enjiniring Pertanian IndonesiaAlat Perajang singkong merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah dalam proses perajangan singkong. Alat perajang singkong yang digunakan dengan tipe vertikal dengan kecepatan mesin 459,6 RPM, diukur menggunakan tachometer. Alat perajang singkong yang telah ada saat ini belum diketahui uji kinerja hasil ketebalan rajangan, kerusakan hasil rajangan serta kapasitas (kg/jam). Tujuan dilakukan untuk mengetahui ketebalan, kerusakan dan kapasitas hasil rajangan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif eksplanatori. Uji kinerja dilakukan menggunakan jarak celah 4,2 mm dilakukan dengan 3 kali pengulangan untuk mendapatkan jarak celah yang sesuai dan sudut 62˚ didapatkan dengan cara menarik garis lurus ke bagian teluar pisau (Permana, H. I 2013). Uji ketebalan irisan singkong dilakukan dengan berat 2 kg, 4 kg dan 6 kg (Permana, H. I 2013) , proses mencari ketebalan irisan singkong dengan cara mengambil 100 irisan singkong (Badan Standardisasi Nasional, 2014). Hasil ketebalan irisan diperoleh yaitu 1,207 mm, 1,197 mm dan 1,203 mm. Menurut SNI 0838-1:2014 syarat keragaman yaitu 1-3 mm, data yang didapatkan telah memenuhi standar. Persentase kerusakan mendapatkan data yaitu 6,7 %, 7,05 % dan 6,9 % dengan rata – rata yaitu 6,9 % didapatkan dari hasil cacat pengujian ketebalan irisan singkong, persentase telah memenuhi standar menurut SNI 0838-1:2014 dengan syarat tidak melebihi 20%. Kapasitas aktual yang diperoleh dari mesin yaitu 1,452 kg/menit atau menghasilkan 87,12 kg/jam. Data kapasitas aktual telah memenuhi standar SNI 0838-1:2014 dengan minimal hasil 50 kg/jam.