Browsing by Author "Pramono Ali"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemEMISI METAN DĂRI RESIDU PtJPIJK KANDĂNG, JERAMI DAN OLAH TANAH PADA LAHAN PADI GOGO RANCAH(Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2005) Mulyadi; Pramono Ali; Sasa J. JohariLahan sawah tadah hujan di Jawa Tengah, khususnya kabupaten Pati dan Rembang umumnya bertekstur ringan pada lapisan Olah, kandungan C-organik rendah dan kation dapat dipertukarkan rendah. Pemberian bahan organik (BO) sangat berperan dalam memperbaiki kesuburan tanah baik secarafisik, kimia maupun biologic Di sisi lain BO merupakan sumber terbentuknya gas metan. Makin banyak BO yang diberikan peluang terbentuknya gas metan semakin tinggi. Emisi gas CH/ dari Iahan sawah dan berbagai sumber lainnya di bumi, lambat laun dapat menimbulkan efek rumah kaca dan menyebabkan pemanasan bumi secara global. Kondisi demikian akan memberi dampak buruk terhadap seklor pertanian. Melalui budidaya padi gogo rancah dengan Olah tanah dan pemberian bahan organik (residu), adalah untuk memperoleh hasil gabah yang optimal dan emisi gas metan yang rendah. Penelitian dilaksanakan pada 2001/2002 di Iahan sawah tadah hujan tanah Inceptisol, yang musim sebelumnya ditanami kedelai menggunakan rancangan petak terpisah tiga ulangan Sebagai petak utama adalah pengolahan tanah, yaitu Olah tanah minimum (Tl) dan Olah tanah sempurna (T), sedangkan sebagai anak petak adalah residu bahan organik, meliputi (01) residu jerami, residu pupuk kandang (02) dan tanpa BO (Q). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Olah tanah sempurna (OTS) menghasilkan rata-rata emisi gas metan lebih tinggi dari Olah tanah minimum (OTM), masing masing sebesar 42,88 dan 34,49 mgCH/m2/hari. Demikian pula hasil gabah pada OTS lebih tinggi dari OTMyaitu sebesar 4,45 dan 4,14 t/ha. Residu pupuk kandang mengemisi sebesar 48,14 mgCH/m2/hari, lebih tinggi dibandingkan residujerami dan tanpa BO, masing-masing sebesar 44,22 dan 23,69 mg CH/m2/hari. Sedangkan hasil gabah dari residu pupuk kandang, residujerami dan tanpa BO masing-masing sebesar 4, 72: 4,52; dan 3,65 t/'ha.
- ItemPERAN PUPUK KANDANG DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH DAN MENEKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN(Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2007-08) Mulyadi; Pramono Ali; Suganda HuseinSwasembada beras tercapai nıelalui program intensifikasi, dianlaranya melalui penggunaan pupuk kimia dengan takaran linggi, pemberantasan hama dan penyakit menggunakan pestisida kimia secara intensif Namun demikian limbul dampak negatif akibal penggıınaan bahan agrokimia secara intensif, yaitu terjadinya penurunan lingkat kesuburan dan prodüktivitas tanah, meningkatnya emisi gas rumah kaca seperti CH4, pencemaran logam berat dan residu pestisida dalam tanah dan prodük pertanian. Hal tersebut dapat berakibat penolakan prodük ekspor pertanian karena mengandung kontaminan yang melampaui batas yang aman untıık dikonsumsi. Pupuk kandang merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang berperan dalam memperbaiki kesuburan fisik, kimia maupun biologis tanah. Pemberian pupuk kandang bukan saja nıeningkatkan ketersediaan unsur nitrogen, fospor, kalium, dan unsur mikro, tetapijuga ramah lingkııngan diantaranya adalah pupuk rendah mengemisi gas metan. Pemakaian pupuk kandang mengemisi gas CH4 lebih rendah dibandingkan bahan organik lain sepertijerami kering dan daun turi masing-masing 189, 412 dan 339 kg CHJha/musim. Kandungan logam berat dalam pupuk kandang lebih rendah dari pupuk buatan (SP 36 dan KCI nıerah). Kombinasi pupuk kandang dan pupuk anaorganik dapat mengurangi kandungan logam berat, khususnya Cd dalam tanah. Pupuk kandang sebagai penjerap residu pestisida dalam tanah, bahan organik seperti pııpuk kandang dapat berasosiasi secara erat dengan komponen anorganik tanah, dan memperbesar luas permukaan tanah karena struklur molekulnya yang porus. Oleh karena itu, peluang insektisida unluk kontak pertama kali dengan permukaan bahan organik sangat tinggi Distribusi residu karbofuran pada profil tanah mengikuti pola distribusi karbon organik dan kandungan C organik tanah yang cernderung menyebabkan pengurangan mobilitas residu karbofuran dalanı tanah.