Browsing by Author "Pramono, Joko"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
- Item313 Kreasi Inspiratif Masyarakat Karomah Pari (Kawasan Rumah Pangan Lestari) di Jawa Tengah(BPTP Jateng / KAN, 2013) Hermawan, Agus; Pramono, Joko; hartoyo, Budi; Dyah Ariani, Forita; Prayudi, Bambang; Ambarsari, Indrie; Jauhari, Sodiq; Subiharta; Qanytah; Sarjana; Sularno; Muryanto; Bahri, Syamsul; Maharso Yuwono, Dian; Suhendra, Tota; Aryana, Citra; Kormalawati; Dewi Anomsari, Selvia; Prasetianti, Dwinta; Kumianto, Heri; Khosiyah, Parti; Fitriana, Nur; Ernawati; Iswanto; Susila, Arif; Anwar, Hairil; Oelviani, Reni; E, Herwinarni Mumpuni; BPTP JatengKaromah Pari merupakan salah satu program strategis Kementerian Pertanian untuk mendorong terciptanya Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan memanfaatkan halaman atau pekarangan secara intensif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. RPL dapat diterapkan pada rumah dengan pekarangan sempit, sedang maupun luas. RPL diupayakan dapat diterapkan bersama-sama dalam satu kawasan, baik RT, RW, dusun, atau desa. Tujuan ideal dari Karomah Pari meliputi: 1)peningkatan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman, ternak dan ikan, serta melaksanakan diversifikasi pangan, pengolahan hasil dan pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos, 2) pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari. 3) pengembangan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, 4) pengembangan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan, pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, serta 5) penciptaan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
- ItemAntisipasi Gejala El-Nino Dengan Introduksi Varietas Unggul Padi Tahan Kering Umur Genjah Di Lahan Sawah Pada Musim Kemarau(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Pramono, Joko; Sahru Romdon, Anggi; Nuhalim; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penyimpangan iklim seperti El nino dan La nina sering terjadi secara silih berganti. Keadaan ini tidak bisa dihindari namun harus dihadapi dengan strategi yang tepat melalui tindakan antisipasi, mitigasi dan adaptasi. Introduksi beberapa varietas unggul tahan kekeringan dan umur genjah telah dilakukan dalam rangka antisipasi terhadap dampak perubahan iklim El-nino pada musim kemarau tahun 2015 di Desa Jebed Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Tujuan dari uji adaptasi adalah untuk mengetahui keragaan hasil beberapa varietas padi tahan kering dan umur genjah yang ditanam pada saat terjadi El-nino. Hasil pengujian menunjukkan semua varietas yang diintroduksikan (Inpari 10, Inpari 19, Inpari 20, Sitibagendit dan Inpago-5) memberikan produktivitas lebih tinggi dari varietas Ciherang (eksisting). Capaian produktivitas varietas yang diintroduksikan pada kisaran 6,76 – 7,70 t/ha, atau lebih tinggi sebesar 11,4 – 26,9% dari varietas Ciherang 6,07 t/ha. Varietas yang menunjukkan produktivitas tertinggi adalah Inpari 20 sebesar 7,70 t/ha dan terendah Inpago-5 sebesar 6,76 t/ha. Hasil analisis usahatani memberikan gambaran bahwa penggunaan varietas tahan kering dan umur genjah pada saat terjadi gejala el-nino masih mampu memberikan tingkat pendapatan yang lebih tinggi sebesar 22-49% dibandingkan pola petani.
- ItemBUKU LAPANG(BPTP Jawa Tengah, 2012) Pramono, Joko; Samijan; Anwar, Hairil; Reni Prastuti, Tri; BPTP Jawa TengahSekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) Padi merupakan program kementerian pertanian ,yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas melalui perceoatan dan perluasan implementasi pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) yang bersifat spesifik lokasi di tingkat lapangan, PTT oleh badan litbang saat ini masih dianggap merupan suatu pendekatan pangan yang mapu mendongkrak produksi dan produktivitas tanaman pangan khususnya padi jika komponen-komponen teknologinya diterapkan dengan baik dan benar ditingkat lapangan /lahan petani
- ItemFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Petani Terhadap Varietas Unggul Baru Padi di Kab. Kendal Jawa Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Sahru Romdon, Anggi; Pramono, JokoPeningkatan produksi beras dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan melalui penerapan inovasi teknologi salah satunya dengan penggunaan varietas unggul baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar preferensi petani terhadap VUB dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kendal pada September 2014. Data dikumpulkan dengan metode survei terhadap 40 petani yang menjadi fokus penelitian. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif untuk melihat sejauh mana pilihan petani terhadap VUB dan alasan pemilihan VUB, sedangkan faktor yang mempengaruhi pemilihan VUB dianalisis menggunakan model regresi logit. Hasil penelitian menunjukan bahwa petani lebih menyukai Inpari 30 dari pada Inpari 10 dan Inpari 20, dan hampir seluruh petani responden bersedia mengadopsinya. Alasan petani memilih inpari 30 karena karakteristik mirip dengan varietas Ciherang yang selama ini digunakan petani, serta produksi Inpari 30 lebih tinggi dibanding Inpari 10 dan Inpari 20. Pemilihan varietas yang dilakukan petani ternyata tidak dipengaruhi oleh karakteristik petani dan atribut VUB secara sendiri-sendiri, akan tetapi lebih ditentukan oleh agregat atribut yang direpresentasikan oleh nama varietas. Kementerian Pertanian dapat mempertimbangkan untuk menjadikan Inpari 30 sebagai pilihan utama jenis benih dalam program percepatan peningkatan produksi padi. Untuk mengetahui lebih lanjut preferensi petani terhadap varietas padi, maka perlu dilakukan kajian lanjutan yang mencakup satu siklus tanam dalam satu tahun.
- ItemINOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI(BPTP Jateng/IAARD PRESS, 2018) Hermawan, Agus; Pramono, Joko; Anwar, Hairil; prasetyo, Teguh; Suhendra, Tota; Sutoyo; triastono, Joko; Oelviani, Renie; Jauhari, Sodiq; citra, Aryana; BPTP JatengKomoditas pangan utama (padi, jagung, dan kedelai) tersebut tidak hanya berdimensi ekonomi, tetapi mempunyai dimensi lebih luas, yaitu dimensi sosial dan politik. Gangguan terhadap ketersediaan pangan yang memicu lonjakan harga, akan diikuti oleh ketidak stabilan sosial dan politik. Didahului oleh krisis pangan akibat kemarau panjang, Indonesia telah mengalami dua kali krisis politik yang dikuti dengan pergantian kekuasaan, yaitu pada tahun 1965/66 dengan bergantinya era orde lama ke orde baru dan pada tahun 1997/98 berupa pergantian dari era orde baru ke era reformasi.
- ItemKajian Pemanfaatan Bungkil Biji Mimba Sebagai Penghambat Nitrifikasi Untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Nitrogen Pada Padi Sawah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Pramono, Joko; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPemupukan merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah guna menunjang pertumbuhan tanaman dan hasil yang optimal. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro yang menjadi pembatas utama produksi tanaman, baik di daerah tropis maupun di daerah-daerah beriklim sedang. Konsumsi pupuk N akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pangan. Harga pupuk kimia yang kini relatif mahal dan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemakaian pupuk N yang berlebihan, mendorong perlunya upaya meningkatkan efisiensi pemupukan. Pengkajian pemanfaatan bungkil biji mimba (BBM) sebagai bahan penghambat nitrifikasi (PN) untuk meningkatkan efisiensi pemupukan N padi sawah, dilaksanakan di Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan pada musim tanam tahun 2010/2011 dengan perlakuan, Faktor I adalah takaran bahan penghambat nitrifikasi (P) dengan empat taraf yaitu Tanpa PN (P0 ); Bahan PN dari BBM 10% berat pupuk N (P1 ); Bahan PN dari BBM 20% berat pupuk N (P2 ); dan Bahan PN dari BBM 30% berat pupuk N (P3 ) dan Faktor II adalah takaran pupuk Nitrogen (N) dengan tiga taraf perlakuan; Urea 100 kg ha-1 (N1 ); Urea 200 kg ha-1 (N2 ), dan Urea 300 kg ha-1 (N3 ). Data-data yang didapat dari hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam menurut rancangan faktorial dengan menggunakan program SAS Versi 9.00. Untuk membandingkan rata-rata perlakuan digunakan uji beda nyata dengan DMRT pada level 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (a) Pemupukan N berpengaruh nyata terhadap kehijauan daun pada 35 dan 60 hst, sedangkan pemberian PN hanya berpengaruh nyata terhadap kehijauan daun pada 60 hst, (b) Pemupukan N berpengaruh nyata terhadap hasil gabah, sedangkan perlakuan PN tidak nyata dan hasil gabah tertinggi pada perlakuan P3N3 sebesar 8,37 t/ha GKG, dan (c) Perlakuan N berbeda sangat nyata terhadap nilai Efisiensi agronomi, N (EAN) sedangkan perlakuan PN tidak nyata namun berbeda nyata terhadap efisiensi serapan N (ESN) dan nilai ESN terbaik pada perlakuan PN 20% sebesar 60%.
- ItemKawasan Rumah Pangan Lestari Pekarangan untuk Diversifikasi Pangan(BPTP Jawa Tengah/IAARD Press, 2014) Hermawan, Agus; Sudaryanto, Bambang; Pramono, Joko; Yulianto; Ambarsari, Indrie; BPTP JatengSebagai bagian dari upaya diseminasi teknologi, kami menyambut baik penerbitan buku “Kawasan Rumah Pangan Lestari: Pekarangan untuk Diversifikasi Pangan” yang disusun oleh para peneliti dan penyuluh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan kami, kinerja kegiatan m-KRPL di Jawa Tengah cukup baik sehingga menjadi rujukan baik bagi para pemangku kepentingan di Jawa Tengah maupun para pelaksana kegiatan m-KRPL/KRPL di provinsi lain.
- ItemKeragaan Hasil Gabah Dan Karakter Agronomi Tujuh Varietas Padi Hibrida Di Kulon Progo, Yogyakarta(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Sutaryo, Bambang; Pramono, Joko; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKajian keragaan hasil gabah dan karakter agronomi tujuh varietas padi hibrida dilaksanakan di Kelompok Tani Giyoso, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dari April hingga Juli 2016. Tujuh varietas padi hibrida yaitu Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Hi pa 18, dan Hipa 19 ditanam dengan bibit berumur 15 hari dan satu bibit per lubang pada teknik jajar legowo 4:1, dengan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm. Ukuran plot size per varietas adalah 1000 m 2 . Sedangkan dua varietas yang sudah dibudidayakan petani setempat Ciherang, dan Situ Bagendit, digunakan sebagai pembanding. Data dianalisis menggunakan uji t. Hipa 18 dan Hipa 19 masing-masing memberi hasil tertinggi sebesar 9,8 dan 9,4 t/ha, dibandingkan dengan varietas pembanding dan varietas lain yang dikaji. Hasil tertinggi pada Hipa 18 dan Hipa 19 dikontribusi oleh jumlah gabah isi, jumlah total gabah dan jumlah malai yang tinggi. Umur panen untuk padi hibrida berkisar dari 111 hari untuk Hipa 19 sampai 116 hari untuk Hipa 8.
- ItemKredit Usaha Rakyat Mendukung Pengembangan Usaha Ayam KUB di Jawa Tengah(Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2020) Priyanti, Atien; Chasanah, Nur; Sinurat, Arnold P; Pramono, Joko; Subiharta; Sumali; Inounu, IsmethAksesibiitas pembiayaan perbankan menuntut skala usaha yang layak secara ekonomi, sehingga jaminan usaha dapat berkesinambungan dengan arus kas (cash flow) yang memadai. Di sisi lain, usaha peternakan selama ini masih didominasi oleh pelaku usaha skala rakyat, sehingga belum memenuhi kaidah yang berorientasi produksi guna mengoptimalkan keuntungan usaha. Hal ini juga berlaku pada usaha ayam lokal yang masih melaksanakan usahanya secara parsial, belum terintegrasi antar aktor/pelaku usaha dalam rantai pasok (supply chain) yang akan berdampak pada rantai nilai (value chain) dari usaha tersebut. Oleh karena itu, penting adanya model pengembangan usaha ayam lokal yang terintegrasi dari hulu sampai dengan hilir dan dilakukan secara berkelompok sehingga skala usahanya dapat memenuhi kelayakan ekonomi dan memberikan nilai manfaat yang lebih bagi pelaku usaha. Diperlukan pula pendampingan bagi pelaku usaha dalam penyusunan rencana model bisnis agar diperoleh perencanaan yang realistis bagi perbankan saat dilakukan pengajuan KUR. Rencana bisnis pengembangan usaha juga perlu dilengkapi dengan strategi kelembagaan yang baik. Penguatan kelembagaan dalam konteks usaha yang terintegrasi secara inklusif pada pengembangan usaha ayam lokal sangat penting sebagai modal sosial.
- ItemKREDIT USAHA RAKYAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN USAHA AYAM KUB DI JAWA TENGAH(Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2020) Priyanti, Atien; Chasanah, Nur; Sinurat, Arnold P; Pramono, Joko; Subiharta; Sumali; Inounu, Ismeth
- ItemKumpulan DESKRIPSI VARIETAS PADI(BPTP Jawa Tengah, 2014) Sahru Romdon, Anggi; Kurniyati, Elly; Bahri, Syamsul; Pramono, Joko; BPTP Jawa TengahDAFTAR NAMA - NAMA VARIETAS PADI
- ItemMendukung Kostratani(BPTP JATENG (Warta), 2020) Pramono, Joko; Hermawan, Agus; Hartoyo, Budi; BPTP JATENGKetersediaan pangan menjadi prioritas utama, Pasar Mitra Tani menydiakan kebutuhan poko pangan dengan mengintensifkan penjualan melalui pasar tani dan TTI (Toko Tani Indonesia) yang penjualannya dilakukan secara langsung maupun via goshop yang berminat dengan ojek online.
- ItemMenuju Lumbung Pangan Dunia 2045(BPTP JATENG (Warta), 2019) Hermawan, Agus; Sahru Romdon, Anggi; Pramono, Joko; BPTP JATENGEra indonedia emas, adalah puncak dari kekayaan inndonesia diberbagai bidang, termasuk bidang pertanian. Melalui Kementerian Pertanian Indonesia akan berupaya menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Sehingga indonesia bukan lagi sebagai pengimpor pangan, tetapi pengekspor pangan.
- ItemRisalah Hasil Pengkajian Inovasi Hortikultura di Jawa Tengah(BPTP Jateng, 2011) Prayudi, Bambang; Hermawan, Agus; Pramono, Joko; Hadi Subroto, Isom; Suprapto; BPTP JatengPengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH) merupakan salah satu implemen tasi program pengembangan hortikultura dalam Kementerian Pertanian. Bentuk dukungan PKAH dilakukan melalui upaya peningkatan daya saing dan dukungan inovasi di segala aspek usahatani dari hulu ke hilir dalam konsep sistem agribisnis. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah sesuai dengan tupoksinya, sangat relevan mendukung pengembangan hortikultura, terutama dalam penyediaan inovasi teknologi dan aspek penerapan budidaya pertanian yang baik Good Agriculture Practices (GAP) dan standar operasional prosedur (SOP).
- ItemSEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU(BPTP Jawa Tengah, 2012) Pramono, Joko; Samijan; Anwar, Hairil; Reni Prastuti, Tri; BPTP Jawa TengahSekolah lapang pengeloaan tanaman terpadu padi merupakan program kementrian pertanian yang bertujuan untu meningkatkan produksi dan produktivitas melalui percepatan dan perluasan implementasi pendekatan pengelolaan tanaman terpadu yang bersifat spesifik lokasi di tingkat lapangan, PTT oleh Badan Litbang saat ini masih dianggap merupakan suatu pendekatan pengeloaan usahatani khususnya tanaman pangan yang mampu mendongkrak produksi dan produktivitas tanaman pangan khusunya padi jika komponen-komponen teknologinya diterapkan dengan baik benar di tingkat lapangan/lahan petani