Browsing by Author "Pardal ...[at a], Saptowo J."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemInsersi Gen cry1Ab pada Tanaman Kedelai melalui Penembakan Partikel(BB Biogen, 2005) Pardal ...[at a], Saptowo J.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPerakitan tanaman kedelai transgenik tahan hama penggerek polong menggunakan gen cry1Ab merupakan alternatif yang potensial dalam perbaikan tanaman. Gen tersebut dapat menghasilkan protein δ-endotoksin yang bersifat racun (insektisidal) terhadap larva serangga hama Lepidoptera. Insersi gen cry1Ab menggunakan metode penembakan partikel telah dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler, BB-Biogen pada tahun 2004. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan tanaman kedelai hasil transformasi yang mengandung insersi gen cry1Ab. Dua varietas kedelai, Sindoro dan Wilis telah digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 230 kalus yang yang berasal dari eksplan embrio muda kedelai Wilis telah ditembak dengan plasmid pSBB yang mengandung gen cry1Ab dan pRQ6 yang mengandung gen hph (ketahanan terhadap higromisin) secara ko-transformasi. Penembak gen (gene gun) yang digunakan adalah Biolistic PDS 1000 He dari Biorad. Hasil regenerasi dan seleksi kalus Wilis hasil transformasi pada media yang mengandung higromisin diperoleh 28 embrio somatik yang kemudian tumbuh menjadi 5 planlet. Namun, kelima planlet ini gagal diaklimatisasikan. Kemudian sebanyak 810 kalus embrio Sindoro yang ditransformasi dengan plasmid dan metode yang sama menghasilkan 154 embrio somatik dan tumbuh menjadi 27 benih somatik (planlet). Planlet ini selanjutnya diaklimatisasi dan 2 di antaranya telah berhasil tumbuh menjadi tanaman. Analisis molekuler terhadap 22 kalus kedelai hasil transformasi dengan teknik PCR menggunakan primer spesifik menunjukkan 8 sampel positif mengandung gen cry1Ab. Kemudian analisis molekuler terhadap 5 sampel DNA daun dari planlet kedelai Sindoro hasil regenerasi menunjukkan positif mengandung gen cry1Ab.
- ItemRegenerasi Kedelai secara In Vitro(Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) Pardal ...[at a], Saptowo J.; Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, BogorRegenerasi tanaman pada dasarnya dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu organogenesis (pembentukan embrio somatik). Percobaan bertujuan untuk mendapatkan sistem regenerasi taaman kedelai yang terbaik untuk penelitian transformasi. Tiga varietas, yaitu Wilis, Tampomas, dan Krakatau dicoba untuk diregenerasikan melalui eksplan embrio muda, kotiledon muda, dan kotiledon tua. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ketiga varietas tersebut dapat diregene rasikan baik melalui jalur organogenesis ataupun embriogenesis. Sejumlah tunas dapat dihasilkan dari eksplan embrio muda dan kotiledon tua melalui proses multiplikasi tunas/ organogenesis. Demikian pula sejumlah embrio somatik dapat dihasilkan dari eksplan kotiledon muda melalui proses embriogenesis. Tunas dan embrio somatik ini selanjutnya berhasil diakarkan membentuk planlet/tanaman regenerasi dan beberapa di antaranya berhasil diaklimatisasikan ke media tanah/pot. Tanaman regenerasi ini mampu tumbuh normal di rumah kaca hingga dewasa dan berpolong. Varietas Wilis menunjukkan respon pertumbuhan eksplan tertinggi pada ketiga eksplan yang digunakan. Pada eksplan kotile don tua varietas ini menghasilkan persentase jumlah tunas yang tinggi (88,3%). Sedangkan varietas Krakatau menunjukkan respon embriogenesis tertinggi (84,2%). Jumlah planlet terbanyak didapatkan dari eksplan embrio muda kedelai varietas Wilis (22,9%).